THE ROLE OF SOCIAL SUPPORT ON THE STUDENT ADVERSITY QUOTIENT IN ISLAMIC BOARDING SCHOOL
DOI:
https://doi.org/10.14421/jpsi.v9i2.2266Keywords:
Keywords, Social Support, Adversity Quotient, StudentsAbstract
Students who live in boarding schools often face different challenges, including strict rules in the dormitory, limited interaction with family, and the ability to deal with adversity in their daily lives. This research aimed to determine the correlation between social support and adversity quotient on Islamic Senior High School "X" students in Ponorogo East Java. This research used quantitative method. Sarafino's (1994) social support scale and Stoltz's (2000) adversity quotient scale were used as data collection tools. The sampling technique used in this research was a non-random sampling techniques-accidental sampling technique with a total sample of 120 students. Data analyzed used Pearson product-moment analysis.The research results indicated a significant correlation between social support and adversity quotient, with a coefficient value of r = 0.597, p = 0.000 (p <0.05). It means that the higher the social support, then the higher the adversity quotient of students. The effective contribution of social support to the adversity quotient in students is 37.9%, divided from parental social support, ustadz or ustadzah social support, and peer social support. This result concluded that social support need to be strengthened as it is an important factor for students adversity quotient development.
Keywords: Social Support, Adversity Quotient, Students
Siswa yang tinggal di pondok pesantren seringkali menghadapi tantangan yang berbeda antara lain aturan yang ketat, aturan yang ketat di asrama, interaksi yang terbatas dengan keluarga, dan kemampuan menghadapi kesulitan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan adversity quotient pada siswa Madrasah Aliyah Negeri “X” di Pondok Pesantren “X” Ponorogo Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Skala dukungan sosial Sarafino (1994) dan skala adversity quotient Stoltz (2000) digunakan sebagai alat pengumpulan data. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non random sampling-teknik accidental sampling dengan jumlah sampel 120 siswa. Analisis data menggunakan analisis product moment dari Pearson.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan adversity quotient, dengan nilai koefisien r = 0,597, p = 0,000 (p < 0,05). Artinya semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi adversity quotient siswa. Hasil sumbangan efektif dukungan sosial terhadap adversity quotient pada siswa adalah 37,9% yang terbagi atas dukungan sosial orang tua, dukungan sosial ustadz atau ustadzah dan dukungan sosial teman sebaya. Hasil ini pada akhirnya meneguhkan bahwa perlu adanya penguatan dukungan sosial karena hal tersebut menjadi faktor yang penting bagi pengembangan adversity quotient siswa.
Kata kunci: Dukungan Sosial, Adversity Quotient, Siswa
Downloads
References
Andarini, S.R. (2013). Hubungan antara Distres dan Dukungan Sosial dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi. Talenta Psikologi. Vol. 2. No. 2. 1 – 22.
Hadi, S. (2002). Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset.
Hartono. (2006). Kepatuhan dan Kemandirian Santri (Sebuah Analisis Psikologis)Ibda. Vol. 4. No. 1. Jun 2006 50-66. Purwokerto: P3m Stain.
Kresnawan, J.D. (2010). Hubungan antara Locus of Control dengan Strategi Coping Pada Santri Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Malang: Fakultas Psikologi UM Malang.
Lestari, L.,S. (2003). Hubungan antara Persepsi Terhadap Peran Ibu dengan AQ pada Remaja. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi & Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia.
Maghfiroh. (2011). Penyesuaian diri pada remajaAwal dalam Lingkungan Pondok Pesantren Modern. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Marhumah, E. (2011). Konstruksi Sosial Gender Di Pesantren. Yogyakarta: PT. LKiS.
Napitulu, L. Nashori, H.F., & Kurniawan, I.N. (2007). Pelatihan Adversity Intelligence untuk Meningkatkan Kebermaknaan Hidup Remaja Panti Asuhan. Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Psikologika. 12. 43 – 56.
Newman, B.M., Newman, P.R., Griffen, S., O'Connor, K., & Spas, J. (2007). The Relationship of Social Support To Depressive Symptoms During The Transition To High School. Adolescence, 167 (42), 441-459.
Santrock, J.W. (2002). Life-SpanDevelopment Jilid 2. Jakarta:Erlangga.
Sarafino, E.P. (2012). Health Psychology Biopsychosocial Interaction. 4 th ed. New York: Wiley
Siradj, S.A.(1999).Pesantren Masa Depan : Wacana Pemberdayaan dan Transformasi Pesantren. Bandung: Pustaka Hidayah.
Stolz, P. G. (2000). Adversity Quotient Mengubah Hambatan Menjadi Peluang (Adversity Quotient: Turning Obstacles into Opportunities). Jakarta: PT. Grasindo.
Stolz, P. G. . (2005). Adversity Quotient Mengubah Hambatan Menjadi Peluang (Adversity Quotient: Turning Obstacles into Opportunities). Jakarta: PT. Grasindo.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Suseno, M. F. (2012). Statistika: Teori dan Aplikasi untuk Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora. Yogyakarta: Ash-Shaff.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).