Kriteria Laki-laki Sholih

Authors

  • Maya Fitria Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.14421/jpsi.2014.%25x

Abstract

Laki-laki dan Perempuan memiliki pemaknaan masing-masing terkait dengan sifat, status, posisi dan peran di masyarakat. Konsep ini terinternalisasi dan secara kognitif membentuk skema gender. Ragam informasi yang beredar di masyarakat masih cenderung dominan diperuntukkan bagi perempuan daripada laki-laki. Berdasarkan hal tersebut, penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana skema kognitif responden mengenai laki-laki shalih. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode observasi, wawancara, Focus Group Discussion (FGD) dan kuesioner. Sumber data dalam penelitian ini adalah 10 responden FGD, 6 subyek wawancara, dan 87 responden kuesioner. Responden terdiri atas santriwan/ wati senior dan junior di Pesantren Krapyak, Yogyakarta. Sebagai tambahan, digunakan sumber data dari buku populer yang memuat topik mengenai shalih dan shalihah. Validitas data penelitian dilakukan dengan menggunakan metode trianggulasi baik itu data maupun metode. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1)Skema laki-laki shalih menurut buku populer kurang lebih sama dengan skema salih menurut santriwan/ wati pondok pesantren Krapyak, (2) Responden cenderung mencoba untuk mengharmonisasikan ide liberal-egalitarian dengan traditional-conservatives mengenai peran laki-laki dan perempuan, (3) Kuantitas dan kualitas konsep Salihah dan Salih di buku populer relatif sama dengan skema kognitif responden, (4) Kriteria salih menurut responden yaitu mumpuni dalam agama, memiliki moralitas yang bagus dan mampu menjadi partner dan tim dalam aktivitas rumah tangga. Keywords: Laki-laki, Salih, Psikologi Sosial, Psikologi gender. ABSTRACT Men and women have separate meanings in the community related to the nature, status, position and role. This concept is internalized and cognitively forms the gender scheme. Variety of information which circulating in the community still tend to dominate reserved for women than men. Based on that, this study aimed to determine how the respondents’ cognitive scheme about Salih. This research was conducted in qualitative approach using observation, interview, focus group discussion (FGD) and questionnaire. Source of the data of this study consisted of 10 respondents of FGD, 6 interviewees and 87 questionnaire respondents. The respondents are consisted of senior and junior female students in Islamic Boarding School of Krapyak, Yogyakarta. In addition, other sources of data are the popular books which containt Salih and salihah topics. The validity of the data carried out by using the triangulation of sources and methods. The study led the conclusion that: (1) Salih according to the popular books is approximately equal to the cognitive scheme’s of students in Krapyak Boarding School, (2) respondents’ tend to try to harmonize between the liberal-egalitarian ideas and traditional-conservatives about the role of men and women, (3) the quantity and quality concept of Salihah and Salih in the popular books are qualitatively similar to the respondents’ cognitive scheme, (4) Salih’s criteria according to the respondents’ means qualified in religion, good in morality and able to be partner and team in household activities. Keywords: men, Salih, social psychology, psychology of gender

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2014-12-07

How to Cite