Adversity Quotient pada Siswa Tunanetra dalam Meningkatkan Literasi

Authors

  • Rory Ramayanti
  • Agung Iranda Jambi University

DOI:

https://doi.org/10.14421/jpsi.v10i1.2432

Keywords:

Adversity, Literasi, Siswa Tunanetra

Abstract

Obstacles in visionary function in blind student impacts on limited
learning process, mainly in literacy activities such as reading, writing, and
counting. In preventing such obstacles, they need adversity quotient for
enhancing literacy skill at school. Adversity quotient is very important so
that they could get through the difficulties in the process, not depend on
their parent and teacher to counter society’s stigma on the issues, likes
normal student. The objective of research is to explore the meaning of
adversity quotient on blind student in improving their literacy.This study
used a qualitative method with phenomenological approach. Four blind
students who study in Special Needs School of Prof. Sri Soedewi Jambi
became the subject of this study. Data collecting was carried out through
in-depth semi-structured interviews. An interpretative phenomenological
analysis was used as the data analysis technique. Study results indicate that
the adversity quotients of blind students in improving literacy skills
encompass origin and ownership, motivation, perseverance, independence,
and control. Factors affecting adversity quotients include parental
encouragement, social support, facilities, and future orientation.


Abstrak. Hambatan fungsi penglihatan pada siswa tunanetra berdampak
pada keterbatasan dalam proses pembelajaran, terutama pada aktivitas
literasi seperti membaca, menulis, dan berhitung. Dalam mengatasi
hambatan tersebut mereka membutuhkan kecerdasan daya juang (adversity
quotinet) untuk meningkatkan kemampuan literasi di sekolah. Daya juang
sangat penting agar mereka mampu mengatasi berbagai kesulitan dalam
membaca, tidak bergantung pada orang tua dan guru, serta mengubah
stigma masyarakat bahwa mereka tidak mampu belajar di sekolah seperti
siswa normal. Tujuan penelitian ini untuk menggali makna adversity
quotient pada siswa tunantera dalam meningkatkan kemampuan literasi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi, subjek penelitian ini adalah siswa tunanetra yang menuntut
ilmu di Sekolah Luar Biasa (SLB) Prof. Sri Soedewi Jambi sebanyak
empat orang, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semistruktur
secara mendalam. Teknik analisis data menggunakan interpretative
phenomenological analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adversity
quotient siswa tunanetra dalam meningkatkan kemampuan literasi berupa
mengatasi kesulitan, motivasi, ketekunan, kemandirian, dan kontrol.
Adapun faktor yang memengaruhi adversity quetiont yaitu dorongan orang
tua, dukungan sosial, fasilitas, dan orientasi masa depan.


Downloads

Download data is not yet available.

References

Kepustakaan

Adiba, S., Shellarasa, R., & Afidhan, S. (2019). Disabilitas Netra dalam Berliterasi Informasi. Jurnal Perpustakaan Pertanian, 28, 1–6. https://doi.org/10.21082/jpp.v28n1.2019.p1

Brebahama, A., & Listyandini, R. A. (2016). Gambaran Tingkat Kesejahteraan Psikologis Penyandang Tunanetra Dewasa Muda. Mediapsi, 02(01), 1–10. https://doi.org/10.21776/ub.mps.2016.002.01.1

Dermawan, O. (2018). Strategi Pembelajaran Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Di Slb. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 6(2), 886–897. https://doi.org/10.15575/psy.v6i2.2206

Fister., B. (2013). The Library’s Role in Learning: Information Literacy Revisited. Library Issues: Briefing For Faculty And Administratior. Ann Arbour: Montainside Publishing., 33(4).

http://homepages.gac.edu/~fister/LI-IL.pdf

Fitria, W. R. F. M. (2015). Adversity Quotient Mahasiswa Tunanetra. Jurnal Psikologi Tabularasa, 10(1), 115–128.

Francis, D. (2000). Adversity quotient: Turning Obstacles into Opportunities. Book reviews / Technovation,.

Indonesia. (2016). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas.

Presiden Repubik Indonesia.

Indonesia. (2020). publikasi pusat data dan teknologi informasi kementrian pendidikan dan kebudayaan tahun 2019/2020. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kahija, L. (2017). Penelitian Fenomenologis (Yogyakarta). Kanisius.

Lestari, E. Y., Slamet, S., & Noorochmat, I. (2017). Pemenuhan Hak Bagi Penyandang Disabilitas Di Kabupaten Semarang Melalui Implementasi Convention on the Rights of Persons With Disabillities (Cprd) Dalam Bidang Pendidikan. Integralistik, 1, 1–9.

Octavia, E., & Nugraha, S. P. (2013). Hubungan Antara Adversity Quotient Dan Work-Study Conflict Pada Mahasiswa Yang Bekerja. Jurnal Psikologi Integratif, 1(1), 44–51.

Stoltz, P. G. (2000). Adversity quotient at work. Harper Collins Publishers.

Triwiaty, R., & A. (2017). Pogram literasi sekolah untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa tunanetra SDLB di SLB Cimahi. Jassi_anakku, 18(2).

Yurtay, N., Yurtay, Y., & Adak, M. F. (2015). An Education Portal for Visually Impaired. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 171, 1097–1105. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.01.271

Downloads

Additional Files

Published

2022-04-07

How to Cite

Adversity Quotient pada Siswa Tunanetra dalam Meningkatkan Literasi. (2022). Jurnal Psikologi Integratif, 10(1), 19-34. https://doi.org/10.14421/jpsi.v10i1.2432