KRISIS EKOLOGI GLOBAL DALAM PERSPEKTIF ISLAM
License
Authors who publish with JSR agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
How to Cite
Abstract
This paper discusses the most essential aspect in developing environment, which is the preservation of equilibrium between natural and social environments. This balance can be achieved through rising an awareness toward equilibrium principles and avoiding destructive attitudes. For Muslim, there is an excellent teaching from the Quran: “But seek, through that which Allah has given you, the home of the Hereafter; and [yet], do not forget your share of the world. And do good as Allah has done good to you. And desire not corruption in the land. Indeed, Allah does not like corrupters”. The appreciation of Muslim attitudes upon this verse opens up the possibility to create awareness among them on the important of preserving environments. This implies that those who practices the teachings of Islam should have a more sense of ecological crisis than to those who do not enough understanding of the teachings of Islam.
Dalam tulisan ini digambarkan bahwa hakikat pokok dalam pengembangan lingkungan hidup adalah terpeliharanya keseimbangan alam dan keseimbangan lingkungan hidup sosial.Ini bisa tercapai jika akal dan nafsu terkendali megindahkan azas keseimbangan dan terhindar sikap merusak (destruktif). Petunjuk lain bagi umat Islam adalah Surat al-Qashash ayat 77, “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan kebahagiaaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. Penghayatan sikap Muslim ini membuka kemungkinan bagi sikap hidup memelihara kelestarian lingkungan hidup. Selain itu, “Telah nampak kerusakan di darat dan laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka, agar mereka kembali (jalan yang benar)” (QS. Ar. Ruum, 41).Bahkan lebih lanjut, masyarakat yang memiliki sikap hidup Muslim ini harus lebih peka terhadap penanggulangan krisis ekologi dibandingkan dengan masyarakat yang kurang menghayati agama.
Keywords: ecological crisis, globalization, and Islamic teachings.
References:
Abbas, Muhtar. (1990) Pesantren dan Pengembangan Masyarakat yang Berwawasan Lingkungan, dalam Masalah Kependudukan dan Lingkungan Hidup: Dimana Visi Islam?. Penyunting, Siti Zawimah dan Nasruddin Harahap. Balai Penelitian P3M IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Abdullah, Amin. (1995). Etika Islam dalam Pengembangan dan Pelestarian Lingkungan. Himpunan Makalah Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
------------, (1996). Studi Agama Normativitas atau Historisitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
------------, (1995). Falsafah Kalam di Era Postmodernisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
------------, (2000). Dinamika Islam Kultural: Pemetaan atas Wacana Keislaman Kontemporer. Bandung: Mizan
Alim, A. Sahirul. (1995). Konsep Islam tentang Keseimbangan LingkunganHidup. Himpunan Makalah Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Al Jauhari, Abas dan Ihsan Ali Fauzi. (1994). Islam dan Krisis Lingkungan. Jakarta: Islamika. No. 3, Januari-Maret
Amrullah, Ahmad, (ed.) (1983). Dakwah Islam dan Perubahan Sosial. Yogyakarta: PLP2M
Asy`arie, Musa. (1991). Manusia Pembentuk Kebudayaan dalam Alquran. Yogyakarta: Lesfi
Attfield, Robin. (2010). Etika Lingkungan Global. Yogyakarta: Kreasi Wacana
Bahagia. (2013). Manusia, Lingkungan Alam, dan Pembangunan: Makna Agama untuk Menyelamatkan Alam. Yogyakarta: SUKA PRESS
Baiquni, Achmad. (1996). Al Quran dan Ilmu Pengetahuan Kealaman. Yogyakarta: Dana Bhakti Primayasa Departemen Agama RI. 1991).Al-Quran dan Terjemahnya Dove, Michael R. (1985).Peranan Kebudayaan Tradisional Indonesia dalam Modernisasi. Jakarta: Yayasan Obor Indoensia
Harahap, Adnan, dkk. (1997). Islam dan Lingkungan Hidup. Jakarta: Fatma Pers
Harahap, Adnan, dkk. (1997). Islam dan Lingkungan Hidup, Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, Departemen Agama Republik Indonesia, Majelis Ulama Indonesia, Jakarta: Yayasan Suwarna Bhumi
Harahap, Nasruddin. (2011). Dakwah dan Pembangunan Masyarakat, Yogyakarta: Pustaka Pesantren
Hardjasoemantri, Koesnadi. (1990).Pokok-pokok Masalah Lingkunggan Hidup, dalam Masalah Kependudukan dan Lingkungan Hidup: Dimana Visi Islam?. Penyunting Siti Zawimah dan Nasruddin Harahap. Yogyakarta: Balai Penelitian P3M IAIN Sunan Kalijaga