Jurnal Sosiologi Reflektif

PARTICIPATION OF MUSLIM COMMUNITY VILLAGE IN ENTERPRISE MANAGEMENT OF VILLAGE OWNED ENTERPRISE IN INDONESIA

Authors

  • Heru Dian Setiawan

Downloads

Article Galley

DOI https://doi.org/10.14421/jsr.v12i2.1304
Page: 395-412
595 views
508 PDF Downloads

How to Cite

PARTICIPATION OF MUSLIM COMMUNITY VILLAGE IN ENTERPRISE MANAGEMENT OF VILLAGE OWNED ENTERPRISE IN INDONESIA. (2018). Jurnal Sosiologi Reflektif, 12(2), 395-412. https://doi.org/10.14421/jsr.v12i2.1304

Abstract

The establishment of a Village Owned Enterprise (BUMDes) as stipulated in Law No.6 / 2014 on Village, is an effort to increase economic growth along with equitable distribution of assets to the people in order to be able to cope with various economic problems in rural areas. However, since the BUMDes policy was established (in 2004), the existence of BUMDes has not been fully satisfactory, as only about 9.09% of villages realize BUMDes program, even from the number of presentations there are only 21.68% BUMDes considered profitable. Many factors influence the development and development of BUMDes program. One of the most important factors is the lack of social capital development in rural areas. This implicitly indicates the lack of participation of the largest and most important social capital that Indonesia has in the village Muslim community in the management of BUMDes. Yet this village Muslim community as an important asset to further create opportunities to improve rural economic welfare through the utilization and management of BUMDes in Indonesia. Therefore, the qualitative descriptive qualitative study aims to analyze the factors that influence the participation of the village Muslim community in the development and management of BUMDes in Indonesia, using the opinion of Korten which suggests that the success or failure of participation is grouped into two categories namely internal factors and factors external

Terbentuknya BUMDes sebagaimana tertuang dalam UU No.6/2014 belum sepenuhnya mampu menanggulangi berbagai permasalahan ekonomi di pedesaan, karena hanya sekitar 9,09% desa yang dinilai mampu 396  merealisasikan program BUMDes, bahkan dari jumlah prosentase tersebut hanya terdapat sekitar 21,68% BUMDes yang dinilai menguntungkan. Banyak faktor yang mempengaruhi ketidakberhasilan pembangunan program BUMDes. Satu faktor paling penting adalah kurangnya pengembangan modal sosial di pedesaan. Secara implisit ini menandakan rendahnya partisipasi modal sosial terbesar dan terpenting yang dipunyai Indonesia yaitu komunitas muslim desa. Untuk itu, kajian yang berproses deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi komunitas muslim desa dalam usaha pengelolaan BUMDes di Indonesia, dengan menggunakan pendapat Korten yang mengemukakan bahwa kesuksesan atau kegagalan partisipasi dikelompokkan dalam dua kategori yakni faktor internal dan faktor eksternal.

Keywords: Participation, Muslim Village Community, Village Owned Enterprise Management, Village Owned Enterprise.

References:

Basit, Abdul. Pemberdayaan Majelis Ta’lim Perempuan Dalam Perspektif Manajemen Dakwah, Komunika, Jurnal Dakwah dan Komunikasi, Stain Purwokerto, Vol.4 No.2 Juni-Desember 2010, hlm. 251-268.

Conn, Kumarian Press dan Setiawan, B. (1998) Local Dynamics in Informal Settlement Development: A Case Study of Yogyakarta, Indonesia PhD. Dissertation, University of British Columbia, Canada.

Cahyono, Budhi, dan Ardian Adhiatma, Peran Modal Sosial Dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Petani Tembakau di Kabupaten Wonosobo, Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Jurnal CBAM-FE, Vol. 1 No. 1 December 2012.

Faedlulloh, Dodi. Modal Sosial Dalam Gerakan Koperasi, IJPA-The Indonesian Journal Of Public Administration, Volume 2 Nomor 1 Nopember 2015.

Halomoan, Rio. Strategi Pemerintah Daerah Dalam Pengembangan Badan Usaha Milik Desa di Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2012-2014 (Studi : BUM Desa Mitra Usaha Mulya dn BUM Desa Langkitin di Kecamatan Rambah Samo), http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/ article/view/11933, diakses pada hari Jum’at 20 Oktober 2017, jam 21.31 WIB.

Korten, F. 1983. “Community Participation: A management perspectives on obstacles and options.” Dalam Korten, D.C. dan Alfonso, F.B. eds. Bureaucracy and the Poor. West Hartford,

Kusmiana, Evi, Iskandar Syah, dan M. Basri, Penyebaran Agama Islam Oleh Sekh Jambu Manglid Pada Abad Ke-16 di Desa Airnaningan Kecamatan Airnaningan Kabupaten Tanggamus, Jurnal FKIP, UNILA, Provinsi Lampung.

Partan, Pius A. dan M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkola, 2006).

Primadona, Peranan Modal Sosial Dan Modal Manusia Dalam Wirausaha, Seminar Nasional Ekonomi Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Snema-2015 Padang-Indonesia. ISBN: 978-602-17129-5-5.

Pontoh, Otniel., Identifikasi dan Analisis Modal Sosial Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Desa Gangga Dua Kabupaten Minahasa Utara, UNSRAT. Manado 95115, Vol. VI-3,

Mirhan Am, Proses Pembentukan Komunitas Muslim Indonesia, Studia Insania, Oktober 2014, ISSN 2088-6306, Vol. 2, No. 2, hlm. 86-87, diakses pada hari Kamis 2 November 2017, jam 22.43 WIB.

Muhtarom, Abid. Peranan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Dalam Pembangunan di Desa di Kabupaten Lamongan, Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi, Volume I No. 3, Oktober 2016 ISSN 2502 – 3764.

Slamet, Y. Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi (Surakarta: Sebelas Maret Universiity Press, 1994).

Susilo, Budi dan Komara, K. Eko. 2016. Baseline Research “Membangun Gerakan Desa Wirausaha”. Yogyakarta: Yayasan Penabulu.

Tiballa, Ryanti. Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Bumdes di Desa Swarga Bara Kabupaten Kutai Timur, eJournal Ilmu Pemerintahan 2017, 5 (1): 445-456 ISSN 2477-2458 (online), ISSN 2477-2631 (print), ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id, 2017.

Widayani, Retno. Studi tentang Kemunculan Modal Sosial, Jurnal Kebijakan & Administrasi Publik, JKAP Vol. 17 No 2, November 2013, ISSN 0852-921.