Jurnal Sosiologi Reflektif

GERAKAN SOSIAL WARGA PARANGKUSUMO PADA KASUS PENGGUSURAN LAHAN GEO MARITIM PARK

Authors

  • Ahmad Izudin
    Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga
  • Suyanto Suyanto

Downloads

Article Galley

Additional Files

Supplementary Files

DOI https://doi.org/10.14421/jsr.v14i1.1661
Page: 109-228
2406 views
1349 PDF Downloads
495 PDF Downloads

How to Cite

GERAKAN SOSIAL WARGA PARANGKUSUMO PADA KASUS PENGGUSURAN LAHAN GEO MARITIM PARK. (2019). Jurnal Sosiologi Reflektif, 14(1), 109-228. https://doi.org/10.14421/jsr.v14i1.1661

Abstract

This paper aims to describe about unravel the tangled thread of the case of the eviction of Parang Kusumo residents in Bantul Regency, Yogyakarta. The central point outlined in this study is to explain the dynamics of social movements of people affected by evictions due to the Geo Maritim Park development plan. Analysis obtained from observations of field data through indept-interview with purposive sampling method shows that the case of the resistance movement of people affected by eviction experienced a ‘defeat’ in the public space. The defeat was identified because the strength of legal legality (land certificates) owned by residents was not strong and some even refused demonstrations initiated by the People’s Alliance to Refuse Eviction (Aliansi Rakyat Menolak Penggusuran—ARMP). As a case in the vortex of conflict, the people’s struggle to seize their rights was captured by elitist interests in the Sultan’s ground and the Pakualaman’s ground.

Artikel ini hendak mengurai benang kusut kasus penggusuran warga Parang Kusumo Kabupaten Bantul Yogyakarta. Menjadi titik sentral yang diuraikan dalam kajian ini adalah menjelaskan dinamika gerakan sosial warga yang terkena dampak penggusuran akibat rencana pembangunan Geo Maritim Park. Analisa yang di dapat dari hasil pengamatan data lapangan melalui indept-interview dengan metode purposive sampling memperlihatkan bahwa kasus gerakan perlawanan warga terkena dampak penggusuran mengalami ‘kekalahan’ di ruang publik. Kekalahan tersebut teridentifikasi karena kekuatan legalitas hukum (sertifikat tanah) yang dimiliki warga tidak kuat bahkan sebagian menolak aksi demonstrasi yang diinisiasi oleh Aliansi Rakyat Menolak Penggusuran (ARMP). Sebagai kasus yang berada dalam pusaran konflik, perjuangan warga untuk merebut hak-hak mereka tersandra oleh kepentingan elitis dalam bingkai sultan ground dan pakualaman ground.

Keywords:

Social Movement, Conflict, Oligarchy, Defeat of Citizenship

Author Biographies:

  • Ahmad Izudin, Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga
  • Suyanto Suyanto
    Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

References:

Addi, M Idhom. “‘Urusan Tanah Di DIY Seperti Negara Dalam Negara.’” Tirto.Id. October 4, 2017. https://tirto.id/urusan-tanah-di-diy-seperti-negara-dalam-negara-cxLu.

Alsa, Asmadi. Qualitative and Quantitave Approach with Combination of Psycologist Research. 1st ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

Ananta, Dicky Dwi. “Politik Oligarki Dan Perampasan Tanah Di Indonesia: Kasus Perampasan Tanah Di Kabupaten Karawang Tahun 2014.” Jurnal Politik 2, no. 1 (2016): 101–36. https://doi.org/10.7454/jp.v2i1.83.

Fakih, Mansour. Petani Dan Penguasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.

Fukuyama, Francis. Goncangan Besar: Kodrat Manusia Dan Tata Sosial Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005.

Hadiz, Vedi R. Dinamika Kekuasaan: Ekonomi Politik Pasca-Soeharto. Jakarta: LP3ES, 2005.

Harvey, David. Neoliberalisme Dan Restorasi Kelas Kapitalis. Yogyakarta: Resist, 2009.

Izudin, Ahmad. “GERAKAN SOSIAL DAN NALAR ISLAM PROGRESIF Mencari Titik Temu Kerangka Metateori.” Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran Dan Dakwah Pembangunan 1, no. 2 (2017): 281–300. https://doi.org/10.14421/jpm.2017.012-04.

———. Gerakan Sosial Petani: Strategi, Pola, Dan Tantangan Di Tengah Modernitas. Yogyakarta: Samudra Biru, 2017.

Kartodirdjo, Sartono. Pemberontakan Petani Banten 1888 Kondisi, Jalan Peristiwa, Dan Kelanjutannya Sebuah Studi Kasus Mengenai Gerakan Sosial Di Indonesia. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1984.

Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010.

Luthfillah, Kiki. Demokrasi Dan Kekuasaan Dalam Politik Lokal: Dominasi Kekuasaan Keluarga TB. Chasan Sochib Di Propinsi Banten. Jakarta: UI Press, 2012.

Machfoedz, Mohammad Maksum. “Pedesaan Sebagai Sumber Pangan: Dalam Cengkeraman Gurita Neoliberalisme.” In Ekonomi Politik Pangan, edited by Francis Wahono. Yogyakarta: Cinde Books & Yayasan Bina Desa Sadajiwa, 2011.

Miles, and Huberman. Qualitative Data Analisys. USA: Sage Publication, 1994.

Mukmin, Zakie. “Konflik Agraria Yang Tak Pernah Reda.” Legality 24, no. 1 (2016): 40–55.

Mustain. Petani Versus Negara: Gerakan Sosial Petani Melawan Hegemoni Negara. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007.

Rachmawan, Dicky. “Pola Eskalasi Konflik Pembangunan Infrastruktur Studi Kasus Pembangunan Waduk Jatigede Kabupaten Sumedang.” MASYARAKAT: Jurnal Sosiologi 20, no. 2 (2015): 193–211. https://doi.org/https://doi/org/10.7454/mjs.v20i2.4618.

Rahmat, A, and A Izudin. “Impact Evaluation of Community Empowerment Programs with the Farmer Managed Extension Model.” European Research Studies Journal XXI, no. 2 (2018): 225–35.

Rozaki, Abdur. Islam, Oligarki Politik, Dan Perlawanan Sosial. Yogyakarta: Pascsarjana UIN Sunan Kalijaga, 2016.

Scott, James C. Perlawanan Kaum Tani. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1993.

Suaib, Eka, La Husen Zuada, and Waode Syifatu. “Desentralisasi Dan Oligarki Predator Di Wakatobi: Peran Oligarki Dan Elit Penentu Dalam Pembangunan Desa.” Jurnal Penelitian Politik 13, no. 2 (2016): 167–91. https://doi.org/https://doi.org/10.14203/jpp.v13i2.55.

Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D). Bandung: Alpabeta, 2014.

Sujito, Arie. “GERAKAN DEMILITERISASI DI ERA TRANSISI DEMOKRASI: Peta Masalah Dan Pemanfaatan Peluang.” Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik 6, no. 1 (2002): 121–38.

Sunardi, St. “Kajian Budaya: Pada Mulanya Adalah Perlawanan.” Jurnal Retorik 4, no. 2 (2003): 1–20.

Susanto, Nanang Hasan. “Gerakan Sosial Petani Desa Banjaranyar Dalam Memperjuangkan Lahan Pertanian.” Jurnal Penelitian 12, no. 2 (2014): 295–314.

Susetiawan. “Para Petani Yang Tersisa Dan Nasionalisme.” In Ekonomi Politik Pangan Kembali Ke Basis: Dari Ketergantungan Ke Kedaulatan. Jakarta: Bina Desa & Cinde Books, 2011.

Tilly, Charles. “Social Movement and National Politics.” In State-Making and Social Movements: Essays in History and Theory, edited by Charles Bright and Sandra Harding. Michigan: University of Michigan Press, 1998.

Tim Penyusun. “Statistik Dinas Kepariwisataan DIY 2016.” Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta, 2016.

Weber, Max. Economy and Society: An Outline of Interpretative Sociology. Berkeley: University of California Press, 1978.

White, Ben, M. Borras Saturnino, Ruth Hall Jr, Scoones Ian, and Wendy Wolford. “The New Enclosure: Critical Perspectives on Corporate Land Deals.” The Journal of Peasant Studies 39, no. 3 (2012): 619–47.

Winters, Jeffrey A. Oligarki. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012.

Zuber, Ahmad. “Konflik Agraria Di Indonesia.” Sosiologi Reflektif 8, no. 1 (2013): 147–58.

Wawancara

Adi. (2018, September 14).

Desi. (2018, Oktober 3).

Haidar. (2018a, September 11).

Haidar. (2018b, September 13).

Hilful. (2018a, September 5)

Hilful. (2018b, September 7).

Hilful. (2018c, September 8).

Karman. (2018, September 19).

Kawit. (2018, September 26).

Ngajiono. (2018a, September 12).

Ngajiono. (2018b, September 27).

Watin. (2018, Oktober 1).