PENGANTAR
License
Authors who publish with JSR agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
How to Cite
Abstract
Jurnal Sosiologi Reflektif Volume 15 nomor 1, Oktober 2020 ini mengkaji permasalahan sosial yang kompleks dalam perspektif sosiologis. kajian yang ditulis dalam edisi ini spesifik pada isu pariwisata, kuliner dan berbagai macam permasalahan sosial lainnya. diantaranya: pemilu, budaya bersih desa dan gerakan sosial keagamaan.
Nurnazmi, Arifuddin, Nurhasanah, Irfan, Ida Waluyati, St. Nurbayan, Syaifullahmenulis tentang Menguak misteri ritual sesajen (toho dore) pada Suku Mbojo di Bima. Ritual sesajen (toho dore) merupakan suatu perilaku yang dilakukan oleh para nenek moyang atas kepercayaan pada dinamisme (ma kakamba) dan animisme (ma kakimbi) yang masih dipercayai dan dilaksanakan oleh sebagian Suku Mbojo. Hasil penelitian tentang ritual sesajen sebagai berikut: (1) ritual sesajen (toho dore) untuk mendapatkan keturunan, (2) ritual sesajen (toho dore) sebagai sarana mendapatakan hasil panen berlimpah, (3) ritual sesajen (toho dore) untuk mendapatakan hasil ternak yang banyak, seperti sapi dan kerbau, (4) ritual sesajen (toho dore) untuk mendapatkan rezeki yang banyak saat berdagang padahal produk yang dijual tidak sebagus dan sebanyak produk rekan bisnis lainnya, (5) ritual sesajen (toho dore) untuk tetap memiliki beras dalam tempat beras (tewu bongi), (6) ritual sesajen (toho dore) agar anak dalam kandungan tidak hilang, (7) ritual sesajen (toho dore) untuk mendapatkan jodoh dan (8) ritual sesajen (toho dore) untuk menyembuhkan sakit jiwa.