PEMIKIRAN HERMENEUTIK RAIMUNDO PANIKKAR DAN KONTEKSTUALISASINYA PADA TETE MANIS DAN TARIAN BAMBU GILA BAGI PEMAHAMAN IMAN DAN KEPERCAYAAN ORANG MALUKU
License
Authors who publish with JSR agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
How to Cite
Abstract
This study aims to describe a melting process of Christianity faith and local beliefs of the Moluccas’, namely Tete Manis and the crazy bamboo dance. Tete Manis is a local term for God in the context of the Moluccas, while Crazy Bamboo is a local dance, which contains mystical aspect within its performance. In combining these two terms, we uses Raimundo Panikkar's thoughts of diatopic hermeneutics because with this model we can understand something else, find an alternative way to overcome some embedded boundaries, and bring together some different horizons, either in a tradition or in a different culture. This research is a library research, using a qualitative analysis of Panikkar's thoughts and also the context of faith and belief of the Moluccas’, namely Tete Manis and the crazy bamboo dance. The findings show that the faith and belief in God, the ancestors and the rulers of bamboo is Faith owned by Moluccas’, and the rituals carried out are the beliefs of the Moluccas’. The relationship between Moluccas’ and ancestors (Tete nene moyang) is not a relationship based on a belief, but rather, it is a relationship based of respect or appreciation.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perjumpaan antara iman dan kepercayan orang Maluku yakni Tete Manis dan tarian bambu gila. Tete Manis merupakan penyebutan Tuhan dalam konteks orang Maluku dan Bambu gila adalah tarian yang memiliki nuansa mistik dalam atraksinya. Dalam menjembatani akan kedua perbedaan ini penulis menggunakan pemikiran Raimundo Panikkar dengan hermeneutik diatopical karena dengan model ini kita dapat memahami sesuatu yang lain, dapat mencari jalan keluar dari batas-batas yang diciptakan, mempertemukan cakrawala yang berbeda secara radikal, baik itu dalam tradisi atau dalam budaya yang berbeda. Jenis penelitian yang digunakan adalah library research atau penelitian kepustakaan dan metode yang digunakan adalah analisis kualitatif terhadap pemikiran Panikkar dan juga Konteks iman dan kepercayaan orang Maluku yaitu Tete Manis dan Tarian bambu gila. Temuan dalam penelitian ini adalah iman dan kepercayaan pada Tuhan, leluhur dan penguasa bambu adalah Faith dimiliki oleh orang Maluku, dan ritual-ritual yang dilakukan merupakan Belief masyarakat Maluku. Hubungan manusia Maluku dan leluhur (Tete-nene moyang) bukanlah relasi kepercayaan, melainkan relasi penghormatan atau penghargaan.
Keywords:
Hermeneutic, Raimundo Panikkar, Tete Manis, and Crazy Bamboo DanceReferences:
Budiono, Kusumohamidjojo.2009. Filsafat Kebudayaan; Proses Realisasi Manusia, Bandung : Jalasutra.
Cooley, F.1987.Mimbar dan Takhta: Hubungan Lembaga-lembaga Keagamaan Dan Pemerintahan Di Maluku Tengah, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
David, K.1991. The New Universalism: Foundations for a Global Theology, Faith Meets Faith Series eds Bab 2 Method; Theology and intercultural Encounter: Raimundo Panikkar Diatopical Hermeutics, Orbis Books: New York, 1991.
Jong, Kees de.2010 “Pekabaran Injil Dalam Konteks Masyarakat Multicultural Pluralitikl” dalam: Wijayatsih, Hendri, Prabowo Gunawan Adi dan Puraningtyas, eds., Memahami Kebenaran Yang Lain Sebagai Upaya Pembaharuan Hidup Bersama, TPK, Mission 21, UKDW: Yogyakarta.
Gaspersz, Steve.2009.Iman Tidak Pernah Amin, Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Knitter, P..1985.No Other Name; A Chritical Survey Of Christian Attitudes Toward the World Religious London, SCN Press, 1985
Küster, Volker., 2010. The Many Faces of Jesus Christ, terj : Jhon Bowden, New York : Orbis Book.
Panikkar, R..2009.Dialog Intra Religius, Yogyakarta: Kanisius, 1994.
Ofm, Groenen C., Sejarah Dogma Kristologi, Perkembangan Pemikiran Tentang Yesus Kristus Pada Umat Kristen, Yogyakarta: Kanisius,2009.
Panikkar, R., The Jordan The Tiber and The Ganges-Three Kairogical Moments of Christian Self Conscionsness, Missio Trend, No. 5-Faith Meets Faith, New York, Paulist Press.
Pattiasina, J.M., 2008.Pemujaan Terhadap Leluhur; Tantangan Pelayanan Gereja Protestan Maluku, dalam buku Kemurahan Allah Yang Mengampuni; Festschrift Dalam Rangka Ulang Tahun ke-70 Pdt. Dr. A. N. Radjawane. yang dieditori oleh I.W.J. Hendriks, dkk.,Ambon : PpsAK UKIM.
Schreiter, Robert J.2011. Rancang Bangun Teologi Lokal, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011.
Singgih, Emmanuel Gerrit. 2000. Berteologi dalam Konteks, Jakarta: BPK Gunung Mulia & Kanisius.
Watloly,Aholiab.2013. Cermin Eksistensi Masyarakat Kepulauan Dalam Pembangunan Bangsa- Perspektif Indigenous Orang Maluku, Jakarta : Intimedia Cipta Nusantara.
---------., 2005. Maluku Baru Bangkitnya Mesin Eksistensi Anak Negeri, Yogyakarta:Kanisius,2005.
Jurnal, Artikel dan Majalah
Gaspersz, Steve., “Agama Lokal dan Perubahan Sosial Dalam Pendidikan Teologi di Malukus” dalam Kami Memberitakan Kristus yang Disalibkan, Ed.R. Iwamony, dkk.
Nordtvedt, Joel.2009.“A Christian Response to Hakka Chinese Ancestor Practices”, dalam Bukan Berhala! Penghormatan Kepada Para Leluhur, Ed. By Alex Jebadu, Maumere: Ledalero.
Partain, Jack. 2009.”Christians and Their Ancestors: A Dilemma of African Theology” dalam Bukan Berhala! Penghormatan Kepada Para Leluhur, Ed. By Alex Jebadu, Maumere: Ledalero.
Singgih, E Gerrit.2010.“A Matter of Re-interpretating Certain Biblical texts : Response to Klaas Spronk”, dalam Gema Teologi. vol 34 no.1
Soamole, Martia, Musalim, dan Alfian Rokhmansyah, 2018. Analisis Tuturan Tarian Bambu Gila di Maluku Tengah Ditinjau dari bentuk dan Fungsi, Vol. 2,No. 2.
Internet
http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/bambu-gila-permainan-tradisional-masyarakat-ambon, diakses pada tanggal 1 Oktober 2019
p://widyariset.pusbindiklat.lipi.go.id/index.php/widyariset/article/viewFile/312/pdf_26,diakses pada tanggal 5 Oktober 2019.
Sumber lain:
V. Untailawan, Yesus Sebagai Tete Manis: Suatu Kajian Kristologi Yang Kontekstual di Ambon,Tesis Program Pascasarjana UKDW, Yogyakarta 1998.