Jurnal Sosiologi Reflektif

BUDAYA PERILAKU BERSIH DI DESA PENGLIPURAN BALI

Authors

  • Fathorrahman Fathorrahman
    UIN Sunan Kalijaga

Downloads

Article Galley

DOI https://doi.org/10.14421/jsr.v15i1.1960
Page: 149-172
1483 views
3644 PDF Downloads

How to Cite

BUDAYA PERILAKU BERSIH DI DESA PENGLIPURAN BALI. (2020). Jurnal Sosiologi Reflektif, 15(1), 149-172. https://doi.org/10.14421/jsr.v15i1.1960

Abstract

This paper outlines a role model for cleanliness preservation in community life in the Penglipuran village of Bali. Using a cultural approach, the Penglipuran village can raise the awareness of its citizens to participate in creating clean behavior. Along with the emergence of awareness of citizen participation, in the village of Penglipuran there are also local traditions that help guard the creation of clean behavior among its citizens. The existence of Penglipuran village which in 2018 has been named the third cleanest village in the world by bombastic magazine, is certainly interesting to study. To explore further roles of the Penglipuran village in preserving clean behavior, this research focuses on several questions: What is the cultural portrait of the Penglipuran community so that it is conducive to civilizing clean behavior? How do people participate in preserving cleanliness in the Penglipuran environment? What is the role of local actors in instilling a culture of clean behavior for their citizens? These three questions are analyzed with a sociological approach. As for the technique to obtain the data, this study uses empirical studies by observing and meeting several key informants and important informants to be interviewed.

 

Tulisan ini menguraikan sebuah role model pelestarian kebersihan dalam kehidupan masyarakat yang ada di desa Penglipuran Bali. Dengan menggunakan pendekatan budaya, desa Penglipuran bisa membangkitkan kesadaran warganya untuk berpartisipasi dalam menciptakan perilaku bersih. Beririsan dengan munculnya kesadaran partisipasi warga, di desa Penglipuran juga terdapat tradisi lokal yang turut mengawal terciptanya perilaku bersih di kalangan warganya. Keberadaan desa Penglipuran yang pada tahun 2018 dinobatkan sebagai desa paling bersih ketiga di dunia oleh Bombastic Magazine, tentu menarik untuk diteliti. Untuk menelusuri lebih jauh bagaimana peran desa Penglipuran dalam melestarikan perilaku bersih, penelitian ini fokus pada beberapa pertanyaan: apa potret kultural masyarakat Penglipuran sehingga kondusif dalam membudayakan perilaku bersih? Bagaimana partisipasi warga dalam melestarikan kebersihan di lingkungan Penglipuran? Bagaimana peran aktor lokal dalam menanamkan budaya perilaku bersih bagi warganya? Ketiga pertanyaan ini dianalisis dengan pendekatan sosiologis. Adapun teknik untuk memperoleh datanya, penelitian ini menggunakan studi empiris dengan cara mengobservasi dan menemui beberapa informan kunci dan informan penting untuk diwawancarai. 

Keywords:

Cleanliness, Citizen Participation, Local Traditions

References:

Aca Sughandhy, dkk. (2007) Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan. Jakarta: Bumi Aksara

Ahmad Taufiq, (2014) upaya pemeliharaan lingkungan oleh masyarakat di kampong sukadaya kabupaten subang, Jurnal Gea Volume 14 Nomor 2, Oktober,

Amaliatun Saleha, dkk, (2017) Pengenal kebersihan lingkungan rumah tradisional sunda dan jepang kepada siswa SMAN 1 Jatinangor, Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol. 1, No. 2, April

BF Skinner, (2009) Menggugat Pendidikan; Fundamentalis. Konservatif. Liberal. Anarkis. terj. Omi Intan Noami. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Budiman Chandra, (2006) Kesehatan Lingkungan, Jakarta: EGC

Dicky Bisinglasi, Berkunjung ke Desa Adat Penglipuran Bali, Cultura.com 18/12/2019)

I wayan Muliawan, (2017) “Kearifan Masyarakat Desa Penglipuran Kabupaten Bangli dalam melestarikan tanaman bamboo dan aplikasinya sebagai bahan bangun” jurnal Paduraksa, Vol. 6. No.1.

Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008

Koentjaraningrat, (2009) Pengantar ilmu Antropologi, Jakarta: Rineka Cipta

Lexy J. Moleong, (2012) Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya

Mattulada (1994), Lingkungan Hidup Manusia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Norman K. Denzin dan Yvonna S. Lincoln (ed.), 1994, Handbooks of Qualitative Research. London: Sage Publications

Peraturan kementrian kesehatan nomor 1529/Menkes/SK/X/2010

Peraturan kementrian kesehatan, nomor 2269/Menkes/per/XI/2011.

Peter L Berger dan Thomas Luckmn, (1990) Tafsir Sosial atas Kenyataan Jakarta: LP3ES

Rahmad K Susilo. (2012) Sosiologi Lingkungan. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada

Sabara, (2015) Merawat Kerukunan dengan kearifan lokal di kabupaten Muna Sulawesi Tenggara” Jurnal “Al-Qalam” Volume 21 Nomor 2 Desember

Sirajuddin Ismail, (2012) Isu Lingkungan Hidup pada pembelajaran di Madrasah Aliyah Jurnal "Al-Qalam" Volume 18 Nomor 1 Januari - Juni

Soemirat, (2011) Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Karya Anda

Y Slamet, (1994), Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipatif. Surakarta: Sebelas Maret University

Media indonesia.com, 29/3// 2019

Wawancara dengan I Wayan Supat, ketua adat tanggal 3 September 2019

Wawancara dengan I Wayan Moneng, ketua adat tanggal 4 September 2019

Wawancara dengan Komang warga Penglipuran tanggal 5 September 2019

Wawancara dengan Pak Sugandi, tanggal 3 September

Wawancara dengan warga Bapak Mike, tanggal 3 September 2019

Wawancara dengan Ibu Supar anggota PKK pada tanggal 3 September 2019