Jurnal Sosiologi Reflektif

KONSTRUKSI SOSIAL PERILAKU KEAGAMAAN ANAK DI LOKALISASI WERU, KEDIRI

Authors

  • Trimurti Ningtyas
    Institut Agama Islam Negeri Kediri
  • Fauzi Adhe Pradhana
    Institut Agama Islam Negeri Kediri

Downloads

Article Galley

DOI https://doi.org/10.14421/jsr.v16i1.2120
Page: 73-94
744 views
524 PDF Downloads

How to Cite

KONSTRUKSI SOSIAL PERILAKU KEAGAMAAN ANAK DI LOKALISASI WERU, KEDIRI. (2021). Jurnal Sosiologi Reflektif, 16(1), 73-94. https://doi.org/10.14421/jsr.v16i1.2120

Abstract

Prostitution complex has so far been labeled as a risky place for the child's growth process, as well as in the aspect of forming religious behavior. This article intends to answer the question of how the process of forming religious behavior of the child in the prostitution complex at Weru, Kediri. This study uses a qualitative approach by observing and doing in-depth interviews with children, parents who work as prostitutes, pimps, mosque administrators and the head of POKJA at the prostitutions site, as data collection techniques. Concerning theoretical perspective, this research employs the Social Construction theory of Peter L. Berger. The results revealed that the children at the prostitution complex of Weru could not carry out religious activities properly because their family and surrounding environment was not supportive. The social construction that is formed the prostitution complex does not show religious values that should become the main focus of life.

Lokalisasi selama ini dilabelkan sebagai tempat yang riskan untuk proses tumbuh kembang anak, demikian pula dalam aspek pembentukan perilaku religius. Artikel ini bermaksud untuk menjawab pertanyaan bagaimana proses pembentukan perilaku keagamaan anak-anak di lokalisasi Weru Kediri dengan menggunakan teori Konstruksi Sosial dari Peter L. Berger. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam terhadap anak-anak di lokalisasi, para orangtua yang bekerja sebagai PSK, mucikari, pengurus masjid, dan ketua POKJA di lokalisasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa anak-anak di lokalisasi Weru ini tidak dapat menjalankan kegiatan keagamaan dengan baik karena faktor keluarga dan lingkungan yang kurang mendukung. Konstruksi sosial yang terbentuk dalam lokalisasi ini tidak menunjukkan nilai-nilai religius yang seharusnya menjadi tumpuan utama kehidupan.

 

Keywords:

Social construction, Religious behavior, Prostitution complex, Socialization

References:

Alfadhil, M. (2019). Internalisasi Nilai Religiusitas Pada Anak Dalam Keluarga. Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam, 9(1), 26–35. https://doi.org/10.22373/jm.v9i1.4846

Ambarwati, D. A., Eskasasnanda, I. D. P., & Purnomo, A. (2020). Dampak Ekonomi Penutupan Lokalisasi Bagi Masyarakat Semampir Kota Kediri. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 9(2), 162. https://doi.org/10.23887/jish-undiksha.v9i2.17537

Aqil. Said, S. (2006). Tasawuf Sebagai Kritik Sosial, Mengedepankan Islam Sebagai Inspirasi bukan aspirasi. Mizan Pustaka.

Arfanda, F., & Anwar, S. (2015). Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Waria. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, 1(No. 1), 93–102. http://journal.unhas.ac.id/index.php/kritis/article/view/5

Aziz, S. (2018). Pendidikan Agama Pada Anak Mucikari Di Lokalisasi Gambilangu Mangkang Semarang A. Saiful Aziz Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang. Sosio-Dialektika, 1–24.

Bastian Yunariono, R. A. (2020). The Construction of Chinese Muslim Identities in Transnational Spaces. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 28(1), 65–86. https://doi.org/10.1163/22143955-00502003

Creswell, J. W. (2013). Research Design_ Qualitative, Quantitative, and Mixed Method Approaches.

Fauzia, S. N. (2015). Perilaku Keagamaan Islam Pada Anak Usia Dini (Penelitian Kualitatif di Kelompok B TK Permata Sunnah, Banda Aceh Tahun 2015). Pendidikan Usia Dini, 9(2), 303–318.

Gunarsa, S. D. (2004). Psikologi Praktis: Anak, remaja dan keluarga. Gunung Mulya. https://media.neliti.com/media/publications/37082-ID-pengaruh-perhatian-orang-tua-dan-kedisiplinan-belajar-terhadap-prestasi-belajar.pdf

Imamah, Z. (2019). Pengembangan Nilai Agama Dan Moral Anak Usia Dini Di Lingkungan Keluarga Perkotaan (Studi Kasus Anak Usia Dini di RW 03 Kelurahan Randusari Kota Semarang).

Issabela, N., & Hendriani, W. (2010). Resiliensi pada Keluarga yang tinggal di Lingkungan Lokalisasi Dupak, Bangunsari. Insan, 12(3), 176–186.

Jalaluddin. (2015). Psikologi Agama. PT RajaGrafindo Persada.

Juwita, E. (2013). Pekerja Seks Komersial Yang Berkeluarga Studi kasus pekerja seks komersial di Surabaya dalam membagi perannya menjadi seorang ibu sebagai pilihan rasional.

Kartono, K. (2009). Patologi Sosial Jilid 1. Rajawali Pers.

Mulyadi. (2016). Agama Dan Pengaruhnya Dalam Kehidupan. Jurnal Penelitian Dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: E-Saintika, 2(1), 1. https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/alawlad/article/view/424

Muslih, M. (2017). Empowering Teacher of Religious Education in Multicultural Society. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 25(1), 173. https://doi.org/10.21580/ws.25.1.1213

Nadir, M. I. (2018). Implikasi Keberadaan Eks Lokalisasi Terhadap Pembentukan Keluarga Sakinah (Studi di Ds. Purwokerto Kec. Ngadiluwih Kab. Kediri). (Doctoral Dissertation, IAIN Kediri).

Natar, A. N. (2019). Prostitute or First Apostle? Critical Feminist Interpretation of John 4: 1-42 Over the Figure of the Samaritan Woman at Jacob’s Well. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 27(1), 99-124.

Nuryani, S. (2015). Studi Deskriptif Penanaman Nilai Moral Pada Anak Usia Dini Di Lingkungan Lokalisasi Sunan Kuning Kelurahan Kalibanteng Kulon Kota Semarang. BELIA UNNES, 4(2), 46–51.

Pardianto. (2018). Pola Perilaku Keagamaan Dan Kearifan Lokal (Studi Kualitatif tentang Perilaku Keagamaan dan Kerifan Lokal di Negeri Mamala Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah) 11(01), 106–125.

Peter L. Berger, T. L. (1991). The social construction of “religion” and its limits: A critical reading of Timothy Fitzgerald. Pinguin Books Ltd. https://doi.org/10.1163/157006812X634872

Rolina, N. (2015). Indigenousasi Sebagai Jembatan Pendidikan Karakter dalam PAUD Melalui Learning By Culture. Jurnal Pendidikan Anak, 1(1), 31–44. https://doi.org/10.21831/jpa.v1i1.2904

Safriadi, I. D. & I. S. (2015). Volume 1 Nomor 1 Januari-Juni 2012 , Jurnal Studi Gender dan Islam serta Perlindungan Anak. 1.

Saputra, A. (2015). Potret Lokalisasi Gang Dolly dalam Perspektif Patologi Sosial Oleh : Akmal Saputra, MA (Dosen Tetap Prodi Sosiologi FISIP-UTU). Community, 1(1), 57–71.

Setyawan, M. A. (2019). Penanaman Nilai Moral Anak Di Lingkungan Lokalisasi (Studi Kasus Tpq Ar-Rahman Kalibanteng Kulon Kota Semarang). Jurnal Pendidikan Agama Islam, 16(2), 165–188. https://doi.org/10.14421/jpai.2019.162-03

Sholikhin, K. M. (2008). Filsafat dan Metafisika dalam Islam. Narasi.

Suryono, H. (2016). the Reconstruction of Religious Education Into Community’S Legal Life. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 24(2), 401. https://doi.org/10.21580/ws.24.2.1087

Syafar, D. (2019). Building Religious Harmony Among Young Children : Experience From Indonesian Elementary School. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 27(1), 199–220. http://journal.walisongo.ac.id/index.php/walisongo/article/view/2726

Ulum, I. B. (2016). Nilai-nilai pendidikan sosial keagamaan dalam perspektif teori konstruksi sosial. 1–180.

Valentina, S. (2009). Peranan Orang Tua Dalam Mengembangkan Religiusitas Anak (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Peranan Orang Tua Dalam Mengembangkan Perilaku Religi Anak Di Lingkungan Masyarakat Oleh Masyarakat Desa Bangunsari, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Tim. In Skripsi.