Jurnal Sosiologi Reflektif

IMPLEMENTASI KEADILAN GENDER DI PONDOK PESANTREN SABILURROSYAD KOTA MALANG

Authors

  • Bella Fadhilatus Sanah
    Universitas Negeri Malang
  • Ika Wildah Nafisah
    Universitas Negeri Malang
  • Maulidina Zahrah Mukmina
    Universitas Negeri Malang
  • Satria Adli Cholid
    Universitas Negeri Malang
  • Taufan Adi Prayoga
    Universitas Negeri Malang

Downloads

Article Galley

DOI https://doi.org/10.14421/jsr.v16i1.1774
Page: 113-132
705 views
875 PDF Downloads

How to Cite

IMPLEMENTASI KEADILAN GENDER DI PONDOK PESANTREN SABILURROSYAD KOTA MALANG. (2021). Jurnal Sosiologi Reflektif, 16(1), 113-132. https://doi.org/10.14421/jsr.v16i1.1774

Abstract

Gender equality still becomes a sensitive issue in Islamic educational institutions, especially in pesantren, a traditional Islamic educational institution. There is a strong assumption that in the socio-religious tradition of pesantren, women's subordination still practices widely. However, some pesatren take serious attention to overcome this issue through their daily activities within pesantren. One of which is Pesantren Sabilurrosyad in Malang, East Java. This article aims to elaborate on the realization of gender justice in the pesantren. This research uses a qualitative approach through observation and in-depth interviews with the board members of pesantren, as well as its male and female students. The results showed that the Pesantren Sabilurrosyad had implemented the values of gender justice in their socio-religious activities. The implementation forms include providing opportunities for female students to become head of student association; female students are given freedom to recite the Koran directly to the kyai; and female teachers (ustadzah) are given the opportunity to share in one forum with male students.

Kesetaraan gender masih menjadi isu sensitive di lembaga pendidikan Islam, khususnya di pondok pesantren. Terdapat anggapan bahwa dalam tradisi sosial-keagamaan di pesantren  subordinasi perempuan masih terjadi. Hal ini menjadi perhatian bagi beberapa pesantren yang ingin menjadikan isu ini sebagai bagian dari aktivitas pesantren, salah satunya adalah Pondok Pesantren Sabilurrosyad di Malang. Artikel ini bertujuan untuk mengelaborasi perwujudan keadilan gender di pondok tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui observasi dan wawancara mendalam terhadap para pengurus ponpes dan santri putra dan santri putri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pondok pesantren Sabilurrosyad telah mengimplementasikan nilai-nilai keadilan gender dalam tradisi sosial-keagamaan pesantren. Wujud implementasi tersebut diantaranya adalah memberikan kesempatan kepada santri putri untuk menjadi ketua pondok, santri putri diberikan kebebasan untuk mengaji langsung kepada kyai, serta pengajar putri (ustadzah) diberikan peluang untuk bersama 1 (satu) forum dengan santri putra.

Keywords:

Pesantren, Gender justice, Religious traditions

References:

Adaruddin, S. (2020). Feminisme Perspektif Islam. AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama, 14(2), 245-253.

Alamsya, A. (2020). Gender dan Aqidah (Analisa Terhadap Pekerja Perempuan di Lantebung Kelurahan Bira Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar). JURNAL SIPAKALEBBI, 4(2), 360-378.

Arikunto, Suharsimi. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Astuti, S. A. (2017). Pesantren dan Globalisasi. Tarbawiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan, 11(01), 16-35.

Cathia, J., & Groves, J. 2007. Introducing Feminism. Malta: Gutenberg Press.

Genz, S., & Brabon, B. 2009. Postfeminism: Cultural Text and Theories. Edinburgh: Edinburgh University Press.

Gills, S., Howie, G., & Munford, R. 2004. Third Wave Feminism: A Critical Exploration. New York: Palgrave MacMillan.

Habertus, Sutopo. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta, UNS Press.

Hasan, M. (2015). Inovasi dan Modernisasi Pendidikan Pondok Pesantren. KARSA: Journal of Social and Islamic Culture, 23(2), 296-306.

Hermanto, Agus. "Teori Gender Dalam Mewujudkan Kesetaraan: Menggagas Fikih Baru." Ahkam: Jurnal Hukum Islam, Vol. 5. No. 2, (2017): h. 209-232.

Hudgson-Wright, 2006. Hodgson-Wright, Early Feminism, dalam Cambridge Companion to Feminism and Postfeminism.

Imad Al-Hakim, Menjadi Suami Penuh Cinta, Cet. 1, (Solo: Aqwain, 2013), hlm. 146.

Izziyana, W. V. (2017). Pendekatan feminisme dalam studi hukum islam. Istawa: Jurnal Pendidikan Islam, 2(1), 139-158.

Jauhariyah, W. 2017. Jurnal Perempuan Online. Retrieved from Akar Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan

Kusalanana, S., Dewi, M. P., Marjianto. (2020). Makna Simbolik Ritual Selamatan Menthik Pari Dalam Pandangan Agama Buddha di Desa Gembongan Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar. SABBHATA YATRA: Jurnal Pariwisata dan Budaya, 1(1), 32-44.

Ledyawati, Safitra, L., Ali, Muhammad. (2019). Pendekatan Sosial Guru dalam Pembentukan Karakter Sosial Anak Tuna Rungu. Jurnal Seminar Nasional Pendidikan Sosiologi 2019.

Moleong, Lexi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.

Mubarok, Ahmad Zakki. 2019. Model pendekatan pendidikan karakter di pesantren terpadu. Ta’dibuna: Jurnal Pendidikan Islam 8, no. 1 (April 30,): 134–45. https://doi.org/10.32832/tadibuna.v8i1.1680.

Muhlis, A. (2016). Nurkholis,“Analisis Tindakan Sosial Max Weber Dalam Tradisi Pembacaan Kitab Mukhtashar Al-Bukhari,” J. Living Hadis, 1(2), 1-17.

Nasution, A. G. J. (2019). Kesetaraan Gender Tinjauan Pendidikan Islam. Ihya al-Arabiyah: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab, 5(1), 48-53.

Olifia, S. (2016). Representasi Feminisme Dalam Karya Sastra (Kajian Semiotika Novel “Eks Parasit Lajang” Karya Ayu Utami). SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi, 10(2).

Pratama, M., & Zaelani, Z. (2019). Pandangan Tokoh Agama terhadap Pembagian Kerja Laki-laki dengan Perempuan (Studi Kesetaraan Gender di Desa Terong Tawah, Labuapi-Lombok Barat). Komunike, 11(2), 38-56.

Puspitawati, H. (2013). Konsep, teori dan analisis gender. Bogor: Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian.

Rahardjo, M. (2010). Triangulasi dalam penelitian kualitatif.

Ratnasari, D. (2016). Pemberdayaan Perempuan dalam Pendidikan Pesantren. 'Anil Islam: Jurnal Kebudayaan dan Ilmu Keislaman, 9(1), 122-147.

Rokhmanyah, Alfian. 2016. Pengantar Gender dan Feminis. Yogyakarta: Garudhawaca.

Saleh, H. D., Rokhmah, D., & Nafikadini, I. (2014). Fenomena Penyalahgunaan NAPZA Di Kalangan Remaja Ditinjau Dari Teori Interaksionisme Simbolik Di Kabupaten Jember (The Phenomenon of Substance Abuse among Adolescents Based on Symbolic Interactionism Theory in Jember Regency). Pustaka Kesehatan, 2(3), 468-475.

Sanders, Valerie. 2006. First Wave Feminism, dalam Cambridge Companion to Feminism and Postfeminism, editor Sarah Gamble (2006).

Sani, Ridwan Abdullah. 2012. Pendidikan Karakter di Pesantren. Bandung: Cipta Pustaka Media Perintis.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutanto, O. (2017). Representasi Feminisme Dalam Film “Spy”. Jurnal E-Komunikasi, 5(1).

Suwastini, N. K. A. (2019). Perkembangan feminisme barat dari abad kedelapan belas hingga postfeminisme: Sebuah Tinjauan Teoretis. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 2(1).

Sya’rani, A. R. 2016. A Hermeneutic Reading of Qur’anic Exegesis:A Comparison of Amina Wadud’s and Mohammed Talbi’s Interpretations of Q.4: 34. Suhuf 9(2), 193–214.

Utaminingsih, Alifiulahtin. 2017. Gender dan Wanita Karir. Malang: UB Press.

Zakiyah, L. F. 2017. Pemikiran Haji abdul Malik Karim Amrullah (Hamka) Tentang Feminisme Dalam Perspektif Pendidikan Islam.

Zelviana, R. 2017. Representasi Feminisme Dalam Film The Huntsman: Winter’s War. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Bandar Lampung. Diakses melalui http://digilib.unila.ac.id/25683/20/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PE MBAHASAN.pdf

Zulaiha, E. (2016). Tafsir Feminis: Sejarah, Paradigma dan Standar Validitas Tafsir Feminis. Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, 1(1), 17-26.