Jurnal Sosiologi Reflektif

OPTIMALISASI WHATSAPP GRUP LINTAS AGAMA DALAM MENGOKOHKAN JARINGAN SOSIAL UMAT BAHA’I DI DESA CEBOLEK KIDUL, PATI, JAWA TENGAH

Authors

  • Moh Rosyid
    IAIN Kudus

Downloads

Article Galley

DOI https://doi.org/10.14421/jsr.v16i1.2125
Page: 171-184
327 views
318 PDF Downloads

How to Cite

OPTIMALISASI WHATSAPP GRUP LINTAS AGAMA DALAM MENGOKOHKAN JARINGAN SOSIAL UMAT BAHA’I DI DESA CEBOLEK KIDUL, PATI, JAWA TENGAH. (2021). Jurnal Sosiologi Reflektif, 16(1), 171-184. https://doi.org/10.14421/jsr.v16i1.2125

Abstract

This paper aims to describe the existence of followers of the Baha'i religion in Cebolek Kidul, Margoyoso, Pati, Central Java. This lack of state and community recognition of the presence of followers of the Baha'i religion encourages them to preserve their existence by strengthening the interaction of fellow Baha'is with other interfaith fellows. Data of this paper was obtained by observing and doing in-depth interviews with the members of Baha'is. The results reveal that although Baha'i adherents have not yet received their rights as other recognized religious fellow in Indonesia, they maintain and preserve their existence by involving themselves in interfaith forums in the WhatsApp group. Their participation in the WhatsApp group becomes a medium for followers of other religions to understand Bahai teachings, follow information and dynamics of Baha'i, and provide a better understanding to the public about Baha'i religious teachings. As a consequence, Baha'i people in Cebolek Kidul feel close and become an inseparable part of their society.

Artikel ini bertujuan untuk memaparkan eksistensi penganut agama Baha’i di Desa Cebolek Kidul, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Kurangnya pengakuan negara dan masyarakat terhadap kehadiran para pemeluk agama Baha’i ini mendorong mereka untuk berupaya menjaga eksistensi dengan mengokohkan interaksi sesama pemeluk Baha’i dengan umat lintas agama lain. Upaya ini mereka lakukan melalui pengelolaan jaringan via grup WhatsApp (WA). Data diperoleh dengan observasi dan wawancara mendalam terhadap umat Baha’i. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa meskipun pemeluk agama Baha’i belum mendapatkan haknya sebagai umat beragama di Indonesia, namun mereka menjaga eksistensi mereka dengan melibatkan diri dalam forum lintas agama di grup Whatsapp. Keikutsertaan ini menjadi media bagi pemeluk agama lain untuk memahami ajaran Bahai, mengikuti informasi dan dinamika Baha’i, serta memberi pemahaman pada publik tentang ajaran agama Baha’i. Sehingga secara tidak langsung, umat Baha’i merasa dekat dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat mereka.

Keywords:

Baha'i religion, Existence, Interfaith network, Social media

References:

Amisani, Haneh. 2014. ‘Konsep Kepemimpinan Dalam Agama Baha’i Dan Persepsinya Terhadap Pola Kepemimpinan Negara Di Indonesia’. Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Andi Miladiyah. 2017. ‘Pemanfaatan WA Messenger Info Dalam Pemberian Informasi Dan Peningkatan Kinerja Pada Subbag Program Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan’. Tesis, Universitas Hasanuddin.

Bagus Kurnia Wibisono. n.d. ‘Efektivitas Penggunaan Grup Sosial Media WA Sebagai Media Edukasi Penanganan Pertama Cedera Muskuloskeletal Pada Pelatih Sepak Bola’. UNY.

Bintang Tiara Artviamita. 2019. ‘Fungsi Komunikasi Whatsapp Dalam Merepresentasikan Pesan Dakwah Pada Mahasiswa KPI UIN Raden Intan Lampung’. Skripsi, UIN Raden Intan Lampung.

Coser, Lewis A. 1956. The Functions of Social Conflict. New York: The Free press.

DetikInet. n.d. ‘Ada 13 Tipe Orang Di Grup WhatsApp’.

Endah Triastuti and dkk. 2017. Kajian Dampak Penggunaan Medsos Bagi Anak Dan Remaja. Depok: Pusat Kajian Komunikasi, Departemen Ilu Komunikasi Fisip UI.

Intan Cahyanti Sugianto. 2018. ‘Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Dampak Penggunaan Medos Oleh Remaja Di SMAN Kota Pasuruan’. Surabaya: Universitas Airlangga.

Jamil, M Mukhsin. 1998. Agama-Agama Baru Di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jawa Pos. 2011. ‘Jawa Pos’, 4 June 2011.

Kasim, Ifdhal. 2011. ‘Kovenan Hak-Hak Sipil Dan Politik Sebuah Pengantar’. In . Yogyakarta: Pusham UII.

Majelis Rohani Nasional. 2013. Agama Baha’i. Jakarta: Majelis Rohani Nasional.

Maria Rosari Krisdyahayu. n.d. ‘Sejarah Internet Dan Perkembangan Medsos Di Indonesia’. Kompasiana.

Mudzhar, M. Atho. 1998. Pendekatan Studi Islam Dalam Teori Dan Praktek. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nasri Uba. 2018. ‘Dampak Medos Terhadap Minat Baca Siswa SMAN1 Ile Ape Kabupaten Lembata’. Universitas Muhammadiyah Makassar.

Nisa Khairuni. 2016. Dampak Positif Dan Negatif Sosmed Terhadap Pendidikan Akhlak Siswa SMPN 2 Banda Aceh. Vol. 2. Jurnal Edukasi.

Nuh, Nuhrison M. 2014. ‘Eksistensi Agama Bahai Di Beberapa Daerah Di Indonesia Studi Kasus Di Pati Jawa Tengah, Banyuwangi Dan Malang Jawa Timur, Palopo Sulawesi Selatan, Dan Bandung Jawa Barat’. Seminar Hasil Riset. Puslitbang Kehidupan Keagamaan Balitbang dan Diklat Kemenag RI.

Nurish, Amanah. 2012. ‘Belenggu Diskriminasi Pada Kelompok Minoritas Bahai Di Indonesia Dalam Perspektif HAM’. Jurnal Ma’arif Institute 7 (1): 172–82.

Rizki Aprilia and dkk. 2020. Tingkat Kecanduan Medsos Pada Remaja. 1st ed. Vol. 3. Journal of Nursing Care.

Rosyid, Moh. 2015. Agama Baha’i Dalam Lintasan Sejarah Di Jawa Tengah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

———. 2020. Mendialogkan Agama Baha’i. Yogyakarta: Idea Press.

Sasmita, Ira. 2010. ‘Baha’i Faith: Keesaan Tuhan, Kesatuan Agama Dan Kesatuan Umat Manusia’. Newsletter Institute for Interfaith Dialogue in Indonesia (Interfidei), 2010.

Suara Merdeka. 2011, 5 June 2011.

Sugiyarto, Wakhid. 2010. Agama Baha’i Studi Kasus Di Desa Ringinpitu, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung Jawa Timur. Jakarta: Badan Litbang Kemenag RI.

Sulaiman. 1992. ‘Agama Baha’i (Sejarah Dan Ajaran-Ajarannya)’. Jurnal Theologia 14 (Juni).