SOCIO-ECONOMIC DIMENSIONS OF THE AL-IDRISIYAH TAREKAT IN INDONESIA: DOCTRINE AND PRACTICE
License
Authors who publish with JSR agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
How to Cite
Abstract
Tarekat or Sufi order is identical to various spiritual activities, often considered far from worldly life. This identification places Sufism as merely related to mystical and ascetic activities. This study intends to explain how the Al-Idrisiyah tarekat in Indonesia has primary concern on social and economic dimensions in all of their various empowerment programs in the community. The research uses qualitative methods, with data collection techniques of observation and documentation of tarekat activities on mixed social media. The study results show that the practice of the socio-economic dimension is an implementation of their belief that a true Sufi is a Sufi who works and empowers others. Their socio-economic activities have developed to resemble philanthropic activities and can help several community groups affected by the pandemic in 2020-2021.
Tarekat atau sufi sering diidentikkan dengan kegiatan spiritual, yang dianggap menjauhi kehidupan duniawi. Identifikasi tersebut menyebabkan tasawuf dianggap dekat dengan hal-hal yang bersifat kebatinan dan asketik. Penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan bagaimana Tarekat Al-Idrisiyah di Indonesia memiliki dimensi sosial dan ekonomi yang diterapkan dalam berbagai program pemberdayaan mereka di masyarakat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan dokumentasi kegiatan-kegiatan tarekat di berbagai sosial media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik dimensi sosial-ekonomi tersebut merupakan implementasi dari keyakinan mereka bahwa seorang sufi yang benar adalah sufi yang bekerja dan memberdayakan manusia lainnya yang lemah. Kegiatan sosial-ekonomi mereka tersebut berkembang menyerupaikan aktivitas filantropi dan mampu membantu beberapa kelompok masyarakat yang terdampak pandemi di tahun 2020-2021.
Keywords:
Sufism, Tarekat Al-Idrisiyah, Social-economic dimensionsReferences:
Abdurahman. D. (2016). “Sufisme di Priangan: Doktrin, Ritual, dan Sosial-Politik”, TAJDID, 23 (2).
Al-Hakim, L. (2018). Biografi Tokoh-Tokoh Idrisiyyah, Jakarta: Mawahib.
Al-Idrisiyah. (2003). Mengenal Tarekat Idrisiyah, Sejarah dan Ajaranya, Jakarta: Al-Idrisiyah.
Arwani, M. (2018). “Khilafah Dalam Perspektif Abdul Qadir Al Jailani (Studi Tafsir Al Jailani)”, Tesis, diajukan untuk Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
As, Asmaran. (2002). Pengantar Studi Tasawuf, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Dawamraharjo, M. (1996). Ensiklopedia Alquran, Jakarta: Paramadina.
Ernst., C. W. (2003). “Tingkatan Cinta Dalam Sufisme Persia Awal, dari Rabiah Hingga Ruzbihan”, dalam Seri Pengantar Tasawuf: Cinta, Guru, dan Kewalian Dalam Sufisme Awal, terj. Ribut Wahyudi, Yogyakarta: Pustaka Sufi.
https://initasik.com/pengembangan-sektor-ekonomi-jadi-salah-satu-program-utama-tarekat-al-idrisiyyah/, (accessed November 12, 2021).
https://radartasik.id/blog/2020/11/17/agnia-care-terus-fokus-pengembangan-ekonomi-umat/, (diakses pada 12 November, 2021).
https://radartasik.id/blog/2020/12/22/satu-dekade-kepemimpinan-syekh-muhammad-fathurahman/, (accessed November 12, 2021).
Instragram Tarekat Idrisiyyah, diakses pada 30 September 2021.
Mardani, D. A. (2019). “Spiritual Entrepreneurship Dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat (Studi Terhadap Tarekat Idrisiyah Pageningan Tasikmalaya)”, Jurnal Ekonomi Syariah 4(2)
Masyhuri, A. (2011). Ensiklopedi 22 Aliran Tarekat dalam Tasawuf, Surabaya: Imtiyaz.
Munandar, S. A. (2021). “The Role of Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiah in the Era of Covid-19 Pandemic”, Jurnal Moderasi, 1(1).
_______, S. A. and Mursalat. (2019). “Akuntabilitas Manajemen Pemberdayaan Pendidikan: Studi Pada Pesantren Tarekat Al Idrisiyyah Tasikmalaya”, Jurnal MD, 5(1).
_______ S. A. (2021), “Gerakan Filantropi Jaringan Gusdurian di Tengah Wabah COVID-19”, Jurnal Bimas Islam, 14(1).
Munir, M. (2015). Semangat Kapitalisme dalam Dunia Tarekat, Malang: Intelegensia Media.
Noor, D. (1994). Gerakan Modern Islam di Indonesia, Jakarta: LP3ES.
Nurbakhsy, S. J. (2016). Belajar Bertasawuf: Mengerti Makna dan Mengamalkan Zikir, Tafakur, Muraqabah, Muhasabah, dan Wirid, Jakarta: Zaman.
Nurika, W. (2017). “Nilai-Nilai Sosial Pada Pengamal Tarekat Naqsyabandiyah Desa Tawang Rejo Wonodadi Belitar”, Spiritualita, 1(1).
Pengurus Yayasan Al-Idrisiyah. (2003). Mengenal Tarekat Idrisiyah, Sejarah dan Ajarannya, Jakarta; Al-Idrisiyah.
Ponpes Idrisyiah. (2021). “Agnia Care Ponpes Idrisiyyah Peduli Pendidikan, Pembangunan & Sosial”: https://www.radartasikmalaya.com/agnia-care-ponpes-idrisiyyah-peduli-pendidikan-pembangunan-sosial/, (diakses pada 12 November, 2021).
Priatna, T. dkk. (2018). “Educational Financing Management in Tarekat-Based Pesantren” Jurnal Pendidikan Islam, 4(1).
Rais, Y, dkk. (2021). “Manajemen Pendanaan dan Pendidikan di Pesantren Tarekat Al-Idrisiyyah Tasikmalaya”, Journal of Society an d Development, 1(1).
Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan, “Sabilus Salikin (170): Tarekat Idrisiyah”, https://alif.id/read/redaksi/sabilus-salikin-170-tarekat-idrisiyah-b229784p/, (accessed November 12, 2021).
Saepulloh, A. and Akhmad S. (2016). “Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Pesantren Di Ponpes Al-Idrisiyah Cisayong Kabupaten Tasikmalaya”, DIPA Universitas Siliwangi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. SP.DIPA- 042.01.2.400883/2017 sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Dosen Madya. Nomor 229/UN.58.09/LT/2017 tanggal 7 Desember.
Santri Mbah KH. Munawir Kertosono Nganjuk dan Santri KH. Sholeh Bahruddin Sengonagung Purwosari Pasuruan. (2012). Sabilus Sâlikin, Jalan Para Sâlik Ensiklopedi Tharîqah/Tashawwuf, Pasuruan: Pondok Pesantren NGALAH.
Sholikin, M. (2004). Tasawuf Aktual: Menuju Insan Kamil, Semarang: Pustaka Nuun.
Siregar, L. H. (2009). “Sejarah Tarekat Dan Dinamika Sosial”, MIQOT, XXXIII(2).
Suminto, A. (1986). Politik Islam Hindia Belanda, Jakarta: LP3ES.
Suyatman, U. (2017), “Pesantren Dan Kemandirian Ekonomi Kaum Santri (Kasus Pondok Pesantren Fathiyyah Al-Idrisiyyah Tasikmalaya)”, Jurnal al-Tsaqafa, 14(2)
Syafi’i, A. (2016). ‘Etos Kerja Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Langgar Wali Sunan Kalijaga Demak.” Semarang, UIN Walisongo Semarang, 2016.
Syukur, A. (2004). Zuhud di abad Modern, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
TQNNews. (2021). “Tarekat Idrisiyyah”, https://tqnnews.com/tarekat-idrisiyyah/,
TQNnews. (2022). Tarekat Idrisiyah, diakses melalui: https://www.tqnnews.com/tarekatidrisiyyah/
Trimingham, J. S. (1999). Madzhab Sufi, terj. Lukman Hakim, Bandung: Pustaka.
Zuarnel, R. (2022). “Manajemen Ekonomi Ala Sufi”. http://lumpurdosa. blogspot. co.id/p/artikel-al-idrisiyyah.html