Jurnal Sosiologi Reflektif

Narratives, Symbols, and Rituals: Oral Tradition in Indigenous Resistance to Development Structuralism in West Papua, Indonesia

Authors

Downloads

Article Galley

DOI https://doi.org/10.14421/z1s1th71
Page: 27-46
227 views
117 PDF Downloads

How to Cite

Narratives, Symbols, and Rituals: Oral Tradition in Indigenous Resistance to Development Structuralism in West Papua, Indonesia. (2024). Jurnal Sosiologi Reflektif, 19(1), 27-46. https://doi.org/10.14421/z1s1th71

Abstract

Development projects that disregard Indigenous rights often provoke resistance, particularly in West Papua, Indonesia, where the Indigenous Kaimana people uniquely employ covert resistance through oral traditions to safeguard their rights. This study aims to understand how the Kaimana Indigenous community utilizes orality as a form of resistance against developmental structuralism. Employing a realist ethnographic method, this research directly observes the daily lives of the Indigenous community and documents forms of hidden resistance embedded in their oral traditions. Data were collected through in-depth interviews, focus group discussions (FGDs), observation, and documentary analysis of symbolic resistance activities. The findings reveal that Kaimana's Indigenous resistance is conveyed through three principal elements: storytelling, symbolism, and ritual. First, storytelling serves as a medium of resistance by recounting their spiritual connection to nature as a way of upholding ancestral rights. Second, symbols such as bamboo and sago leaves are used in road blockades, representing life and resistance. Third, traditional rituals involving everyday symbols are believed to possess mystical power and are used to protect Indigenous lands. These three elements illustrate that while the Kaimana community does not wholly oppose development, they demand that their customary rights be respected throughout the process.

Pembangunan yang mengabaikan hak-hak masyarakat adat sering kali memicu resistensi, terutama di wilayah Papua Barat, Indonesia, di mana masyarakat adat Kaimana memiliki cara unik dalam mempertahankan hak mereka melalui resistensi tertutup berbasis Oral Traditions. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana masyarakat adat Kaimana menggunakan kelisanan sebagai bentuk perlawanan terhadap strukturalisme pembangunan. Dengan menggunakan metode etnografi realis, penelitian ini mengamati langsung kehidupan sehari-hari masyarakat adat dan mendokumentasikan bentuk-bentuk perlawanan yang tersembunyi dalam tradisi lisan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, diskusi kelompok terfokus (FGD), observasi, dan studi dokumentasi terkait aksi perlawanan simbolis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resistensi masyarakat adat Kaimana dilakukan melalui tiga elemen utama: cerita, simbol, dan ritual. Pertama, cerita menjadi sarana perlawanan dengan mengisahkan hubungan spiritual mereka dengan alam sebagai cara mempertahankan hak leluhur. Kedua, simbol-simbol seperti bambu dan daun sagu digunakan dalam aksi pemalangan sebagai lambang kehidupan dan perlawanan. Ketiga, ritual adat yang melibatkan simbol-simbol sehari-hari dianggap memiliki kekuatan magis dan digunakan untuk melindungi wilayah adat. Ketiga elemen ini memperlihatkan bahwa masyarakat adat Kaimana tidak sepenuhnya menolak pembangunan, namun menuntut agar hak-hak adat mereka dihormati dalam proses tersebut.

Keywords:

Oral Traditions, Indigenous Community , Narratives Resistance , Symbolic Resistance

Author Biographies:

  • Izak Y. M Lattu, Universitas Kristen Satya Wacana

    Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Interdisiplin Program Studi Doktor Studi Pembangunan Universitas Kristen Satya Wacana

  • Wilson M.A Therik, Universitas Kristen Satya Wacana

    Mahasiswa Fakultas Interdisiplin Program Studi Doktor Studi Pem

References:

Adawiyah, Radiatul, et al. 2024. "Perampasan Tanah dan Perlawanan Petani: Dampak Perkebunan Sawit Terhadap Kehidupan Masyarakat di Pasaman Barat Tahun 1980-2022." Etnoreflika: Jurnal Sosial dan Budaya. https://doi.org/10.33772/etnoreflika.v13i1.2429.

Ayuningmas, et al. 2023. "Resistensi Berbasis Adat: Perlawanan Masyarakat Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau, Terhadap Rencana Pembangunan Rempang Eco City." Jurnal Inovasi Penelitian. https://doi.org/10.47492/jip.v4i6.2838.

Barthes, R. 2006. Budaya Massa: Simiotika atau Sosiologi Tanda, Simbol, dan Representasi. Yogyakarta: Jalansutra.

Berger, Asa A. 2010. Pengantar Semiotika: Tanda-tanda dalam Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Burke, P. 2015. Sejarah dan Teori Sosial. Jakarta: Pustaka Obor Indonesia.

Carolina, Diana Ruiz Arbelaez. 2022. "Indigenous Resistance to Mining in Post-Conflict Colombia." The Extractive Industries and Society. https://doi.org/10.1016/j.exis.2021.100953.

Creswell, John W. 2009. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Third Edition. Los Angeles: Sage Publications.

Kartono, Drajat Tri. n.d. Konsep dan Teori Pembangunan. Retrieved (https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/IPEM4542-M1.pdf).

Durkheim, Emile. 2011. The Elementary Forms of the Religious Life. Yogyakarta: IRCiSoD.

Farakiyah, R. and M.I. 2019. "Eksistensi Masyarakat Adat Tergerus Oleh Kebutuhan Zaman: Studi Analisis Konflik Masyarakat Adat Sunda Wiwitan di Kuningan yang Terusir dari Tanah Adatnya Sendiri dengan Teori Identitas." Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik 1(1):44–54.

Fringka, Yulisa. 2016. "Resistensi Berbasis Adat: Perlawanan Masyarakat Nagari III Koto, Tanah Datar, Sumatra Barat, Terhadap Rencana Tambang Bukit Batubasi." Masyarakat: Jurnal Sosiologi 21(2):205–31.

Geertz, Clifford. 2000. The Interpretation of Cultures: Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Giay, B. 2022. Zakheus Pakage dan Komunitasnya: Wacana Keagamaan Pribumi, Perlawanan Sosial Politik, dan Transformasi Sejarah Orang Mee, Papua. Serpong: Marjin Kiri.

Giddens, A. 2009. Problematika dalam Pembangunan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gustafsson, K. 2015. "Identity and Recognition: Remembering and Forgetting the Post-War in Sino-Japanese Relations." Pacific Review 28(1):117–38. https://doi.org/10.1080/09512748.2014.970053.

Heryanto, G.G. 2018. Problematika Komunikasi Politik: Bingkai Politik Indonesia Kontemporer. Yogyakarta: IRCiSoD.

Heywood, A. 2014. Politik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wenda, Imelda. 2018. "Percepatan Pembangunan sebagai Penunjang Kemajuan di Daerah Papua." Jurnal Kewarganegaraan 2(1):2723–28.

Jamaludin, Nasrullah, A. 2016. Sosiologi Pembangunan. Bandung: Pustaka Setia.

Jerat Papua. 2021. Masyarakat Adat dalam Bayangan Perampasan Lahan Papua. Retrieved February 3, 2021 (https://www.jeratpapua.org/2021/02/03/masyarakat-adat-dalam-bayangan-perampasan-lahan-papua/).

Kodri, M.A. Al. 2016. "Perlawanan Masyarakat Dusun Air Abik dalam Menentang Perluasan Lahan Perkebunan Kelapa Sawit Dilihat Dari Teori Contentious Politics." Jurnal Society 6(2). https://doi.org/10.33019/society.v4i2.30.

Lattu, Izak Y.M. 2023. Rethinking Interreligious Dialogue: Orality, Collective Memory, and Christian-Muslim Engagements in Indonesia. Vol. 3. Brill Schöningh.

Muttaqin, Ahmad. 2014. "Pola Keberagaman Masyarakat Marginal." Komunika 8(2):7–20. https://media.neliti.com/media/publications/145433-ID-pola-keberagamaan-masyarakat-marginal.pdf.

Namah, J.E. 2020. "Resistensi Simbolik Tenun Korkase pada Masyarakat Amarasi." Jurnal Analisa Sosiologi 9(1):153–68. https://doi.org/10.20961/jas.v9i1.35420.

Nofrima, Zanny and Zuly Qodir. 2021. "Gerakan Sosial Baru Indonesia: Studi Gerakan Gejayan Memanggil 2019." Jurnal Sosiologi Reflektif 16(1):87–108.

Ong, W.J. 2020. Kelisanan dan Keaksaraan Karangan. Yogyakarta: Grading Publishing. -----. 2002. Orality and Literacy: The Technologizing of the World. London and New York: Routledge.

Pranawa, Gabriella Genny, and Ismar Hamid. 2023. "Non-Violence Movement: Gerakan Masyarakat Laman Kinipan Mempertahankan Hutan Adat." Huma: Jurnal Sosiologi. https://doi.org/10.20527/h-js.v2i1.33.

Rumapea, Apri Ella, Nur Hidayat Sardini, and D. Ghulam Manar. 2024. "Konflik Pemodal Besar Versus Masyarakat Adat: Studi Kasus Pandumaan-Sipituhuta, Humbahas." Department of Political Defense, Faculty of Social and Political Sciences, Diponegoro University. Retrieved (https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpgs/article/download/43536/30863).

Satriani, Juhaepa, and A.U. 2018. "Resistensi Sosial Masyarakat Suku Bajo: Studi Kasus Atas Perlawanan Masyarakat Di Pulau Masudu Kecamatan Poleang Tenggara Terhadap Kebijakan Resettlement Ke Desa Liano Kecamatan Mataoleo Kabupaten Bombana." Neo Societal 3(2):408–15.

Siahainenia, Robert R. 2017. Orang Dayak Melawan Tambang: Studi Gerakan Sosial Baru dalam Ruang Publik Virtual. Salatiga: Satya Wacana University Press.

Singh, R. 2010. Gerakan Sosial Baru. Yogyakarta: Resist Book.

Sinurat, L.P. 2019. "Hak Atas Tanah Adat: Gerakan Masyarakat Adat Pandumaan-Sipatuhuta Selama Era Reformasi." Al-Qalam 21(4):485–98.

Rahayu, Siti Nur. 2014. "Narasi Perlawanan terhadap Rezim Orde Baru dalam Novel Para Bajingan yang Menyenangkan Karya Puthut EA: Perspektif Moral Ekonomi James C. Scott." Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1(1):1–10.

Scott, J.C. 1992. Domination and the Arts of Resistance. New Haven, CT: Yale University Press. -----. 1993. Perlawanan Kaum Tani. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. -----. 2000. Senjatanya Orang-Orang Yang Kalah. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Soemarwoto, O. 2014. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Soetomo. 2015. Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Spradley, P. James. 2007. The Ethnographic Interview: Metode Etnografi. Translated by Misbah Zulfa Elizabeth. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Syafrudin, Iqbal and Revorlin Telaumbanua. 2021. "Gerakan Perlawanan atas Penguasaan Sumber Daya Hutan Masyarakat Adat Mentawai di Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat." Jurnal Ilmu Masyarakat dan Budaya. DOI: http://doi.org/10.21009/jimd.v21i1.21386.

Hajang, Stefanus, Heryono Susilo Utomo, and A.D. 2018. "Studi Tentang Perlawanan Masyarakat Dayak Terhadap Masuknya Perkebunan Kelapa Sawit Di Kampung Long Hubung Kacamatan Long Hubung, Kabupaten Mahakam Ulu." eJournal Pemerintahan Integratif 6(3):485–94.

Strauss, Levi C. 2009. Antropologi Struktural. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Sujito. 2014. "Perlawanan Simbolik terhadap Orde Baru dalam Novel Harimau! Harimau! Karya Mochtar Lubis." Edu-Kata 1(2):179–90. https://doi.org/10.52166/kata.v1i2.

Theresia, Aprillia, et al. 2015. Pembangunan Berbasis Masyarakat. Bandung: Alfabeta.

Taqwa, Ridhah M. 2011. "Resistensi Terhadap Praktik Dominasi Kekuasaan Dalam Institusi Pendidikan Usia Dini: Studi Kasus Sekolah Aizifah di Yogyakarta." Jurnal Kependudukan Indonesia 4(1):10–25.

Turner, S. Bryan. 2012. Relasi Agama dan Teori Sosial Kontemporer. Yogyakarta: IRCiSoD.

UU No.21 Tahun 2001. Tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua.

WALHI. 2022. Resolusi Gerakan Rakyat Flores-Lembata Menuju Keselamatan Ekologi, Agraria dan Penguatan Gerakan Rakyat. Retrieved (https://www.walhi.or.id/resolusi-gerakan-rakyat-flores-lembata-menuju-keselamatan-ekologi-agraria-dan-penguatan-gerakan-rakyat).

Wawan, K.N.P. 2021. "Keadilan Lingkungan Dalam Gerakan Perlawanan: Resistensi Masyarakat Adat Kasepuhan Bayah Terhadap PT. Cemindo Gemilang." International Journal Demos 3(2):139–52.

Wati, Erna Ambar. 2023. "Tradisi Lisan Sebagai Sumber Sejarah." Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah. https://doi.org/10.22437/krinok.v2i1.24049.

Witrianto. 2015. "Agresi Penduduk Asli Terhadap Transmigran Di Desa Tongar Kabupaten Pasaman Provinsi Sumatera Barat Tahun 1954." Suluah 16(20):34–45.

Wulansari, I. 2017. "Paradoks Pembangunan Dalam Kemiskinan Struktural Di Papua." Sosiologi Pendidikan Humanis 2(2):88–95. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17977/um021v2i12017p001.

Yanzi, Hermi. 2018. "Penguatan Tradisi Lisan Sebagai Upaya Eksistensi Nilai-Nilai Multikultur." LPPM UNILA-Institutional Repository (LPPM-UNILA-IR). Retrieved (http://repository.Ippm.unila.ac.id/id/eprint/6637)