Jurnal Sosiologi Reflektif

Transforming Heritage: Analyzing Cultural Capital and Value Shifts in Indonesia's Ngunjung Buyut Tradition

Authors

Downloads

Article Galley

DOI https://doi.org/10.14421/z10ewc27
Page: 165-188
218 views
33 PDF Downloads

How to Cite

Transforming Heritage: Analyzing Cultural Capital and Value Shifts in Indonesia’s Ngunjung Buyut Tradition. (2024). Jurnal Sosiologi Reflektif, 19(1), 165-188. https://doi.org/10.14421/z10ewc27

Abstract

Social change and modernization have impacted various traditions in Indonesia, including Ngunjung Buyut, an ancestral homage tradition that holds significant meaning for the Indramayu community, West Java. In the context of changing times, this tradition has undergone a shift in values. This research employs a qualitative approach with a case study method conducted in Penganjang Village, Indramayu Regency. Data collection was carried out through in-depth interviews and participatory observation involving informants from both older and younger generations. Data analysis focuses on identifying forms of cultural capital that have emerged within the Ngunjung Buyut tradition in the contemporary era. Findings indicate that objectified cultural capital, such as ngarak processions and artistic performances, has become the primary attraction for younger participants, shifting the focus away from religious activities like communal prayer. While these supporting activities have successfully increased youth engagement, this shift poses a risk to the internalization of religious values. Additionally, this transformation has created a new dynamic in social solidarity, where recreational aspects now overshadow the tradition’s original spiritual significance.

Perubahan sosial dan modernisasi telah memengaruhi berbagai tradisi di Indonesia, termasuk Ngunjung Buyut, tradisi penghormatan leluhur yang penting bagi masyarakat Indramayu, Jawa Barat. Dalam konteks perkembangan zaman, tradisi ini mengalami pergeseran nilai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus di Desa Penganjang, Kabupaten Indramayu. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif yang melibatkan informan dari golongan tua dan muda. Analisis data berfokus pada identifikasi bentuk modal budaya yang terbentuk dalam tradisi Ngunjung Buyut di era sekarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa objectified cultural capital, seperti kegiatan ngarak dan pertunjukan seni, kini menjadi daya tarik utama bagi generasi muda, menggeser fokus dari kegiatan religius seperti doa bersama. Meskipun kegiatan pendukung berhasil meningkatkan partisipasi generasi muda, pergeseran ini menimbulkan risiko berkurangnya internalisasi nilai keagamaan. Selain itu, perubahan ini juga menciptakan dinamika baru dalam solidaritas sosial, di mana aspek rekreatif lebih menonjol dibandingkan dengan makna spiritual awal tradisi.

Keywords:

Social Change, Culture, Religious traditions

Author Biographies:

  • Dwi Arief, Universitas Pendidikan Indonesia

    Pendidikan Sosiologi

  • Siti Komariah, Universitas Pendidikan Indonesia

    Pendidikan Sosiologi

  • Puspita Wulandari, Universitas Pendidikan Indonesia

    Pendidikan Sosiologi

References:

Altri Tiyar Barunawati, Syamsul Alam Paturusi. 2016. “Pengembangan Daya Tarik Wisata Budaya Desa Slangit, Cirebon, Jawa Barat.” JUMPA 2(2):95–110.

Arthur S. Nalan, Suhendi Afryanto, Gustiyan Rachmadi. 2015. “Konsep Ruang-Waktu-Peristiwa Dalam Seni ‘Bonmayu’ Sekarang Ini.” in Panggung Narasi dan Performa Seni Budaya. Vol. 1.

Azizah, Farah Nurul, and Pramutomo Pramutomo. 2017. “Kepenarian Aerli Sebagai Pewaris Dalang Topeng Pekandangan Indramayu.” Pelataran Seni 2(1):45.

Creswell, John W., William E. Hanson, Vicki L. Clark Plano, and Alejandro Morales. 2015. “Qualitative Research Designs: Selection and Implementation.” The Counseling Psychologist 35(2):236–64.

Dadan Saeful, Yani Achdiani, Mirna Nur Alia Abdullah. 2017. “Bentuk Solidaritas Masyarakat Nelayan Di Kelurahan Kesenden.” Sosietas Jurnal Pendidikan Sosiologi 7(2):2017–20.

Dhavamony Mariasusai. 1973. Phenomenology of Religion. London: SAGE Publications.

Didik Himmawan, Abduloh, Sandy Kurniawan. 2024. “The Existence of the Ujung-Ujungan Tradition (Study in Rambatan Kulon Village, Lohbener District, Indramayu Regency).” DIPLOMASI (Jurnal Demokrasi, Pemerintahan Dan Pemberdayaan Masyarakat) 2(3):86–94.

Fadillah, Annisa, Dwi Arief, Rani Trianti, Dhiyaa Rifqi Pradana, and Abdul Azis. 2023. “Spiritual Transformation: A Religious Perspective for Addressing Gangsterism Through the Practices of Padepokan Sapu Jagat East Java.” Jurnal Sosiologi Reflektif 18(1):239.

Faizah, Khairani. 2018. “Kearifan Lokal Tahlilan-Yasinan Dalam Dua Perspektif Menurut Muhammadiyah.” Aqlam: Journal of Islam and Plurality 3(2).

Feby Indah Safitri. 2023. “Tradisi Penghormatan Kepada Leluhur Dalam Masyarakat Islam Dan Buddha Di Desa Panjunan, Kota Cirebon.”

Ghazali, Adeng Muchtar. 2011. Antropologi Agama. Bandung: ALFABETA.

Gold, R. 1997. “The Ethnographic Method in Sociology.” Qualitative Inquiry 3(4):388–402.

Grbich, C. 2012. Qualitative Data Analysis: An Introduction. London: SAGE Publications.

Hammidah. 2011. “Kontribusi Tradisi Lokal Terhadap Solidaritas Masyarakat (Srudi Kasus Tradisi Ngarot Di Desa Lelea Indramayu).” Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Hanifah, Umi. 2019. “Transformasi Sosial Masyarakat Samin Di Bojonegoro (Analisis Perubahan Sosial Dalam Pembagian Kerja Dan Solidaritas Sosial Emile Durkheim).” Jurnal Sosiologi Agama : Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama Dan Perubahan Sosial 13(1):41–74.

Hidayat, Lina Marliana. 2017. “Folk Dance in A Folk Ritual:Case Study on Tari Topeng (Mask Dance) and Tari Ronggeng (Ronggeng Dance) in Ngunjung and Ngarot Ritual.” Arts and Design Studies 52:16–21.

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Lorentius Goa. 2017. “Perubahan Sosial Dalam Kehidupan Bermasyarakat.” Kateketik Dan Pastoral 2(2):53–67.

Maksum, Agus. 2023. “Relasi Agama Islam Dan Budaya Dalam Transformasi Sosial Masyarakat Patimban Pesisir Pantai Utara Kabupaten Subang.” Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam 12(01):933–55.

Mayasari. 2023. “Penerapan Model Pembelajaran Nilai Melalui Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Karakter Siswa.” Antologi Kajian Multidisiplin Ilmu (Al-Kamil) 1(1):47–59.

Merlina, Nina. 2011. “Budaya Spritual Pada Masyarakat Indramayu (Kajian Sosial Budaya).” Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya 3:488. doi: 10.30959/patanjala.v3i3.264.

Moleong. 2017. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muasromatul Azizah. 2020. “Perilaku Sosial Masyarakat Desa Kapringan Terhadap Pelaksanaan Unjungan.” Khulasah : Islamic Studies Journal 2(1):57–70.

Nalan, Arthus S. 2020. “Everything about West Java: Recognizing The Dynamics of West Java Cultural Heritage.” Jurnal ISBI 1(1):1–10.

Nisfiyanti, Yanti. 2010. “Tradisi Gotong-Royong Di Desa Juntikebon Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.” Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya 2(1):95.

Nur Ika Fatmawati, Ahmad Sholikin. 2020. “Pierre Bourdieu Dan Konsep Dasar Kekerasan Simbolik.” Madani Jurnal Politik Dan Sosial Kemasyarakatan 12(1):41–60.

Nurasih, Nunung. 2020. “Pertunjukan Topeng Dalam Upacara Ngunjung Buyut Ki Limas.” Makalangan 7(212):59–71.

Nurul Purwaning Ayu. 2012. “Konsep Hidup Dan Mati Dalam Leksikon Khaul Buyut Tambi (Kajian Etnolinguistik Di Indramayu).” Jurnal Bahtera Sastra Indonesia 1(2):121–29.

Pierre Bourdieu. 1984. Distinction: A Social Critique of The Judgement of Taste. London: Routledge.

Pierre Bourdieu. 1986. The Forms of Capital Handbook of Theory and Research for The Sociology of Capital. New York: Greenwood Press.

Prayitno, Ujianto Singgih. 2017. “Revolusi Mental Dalam Perspektif Budaya Jawa: Analisis Melalui Pemikiran Pierre Bourdieu.” Aspirasi 8(2):223–34.

Purnama, Yuzar, Dkk. 2004. Kementrian Kebudayaan Dan Pariwisata Balai Kajian Sejarah Dan Nilai Tradisional. Bandung: SAGE Publications.

Puspita Wulandari, Sri Pujati, Dwi Arief. 2024. “Solidaritas Perempuan Dalam Tradisi Majengan Di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.” Sosioglobal: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Sosiologi 8(2):128–37.

Ratri Endah Mulyani. 2018. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tradisi Upacara Sedekah Bumi Setelah Muslim Tanam Padi.” Universitas Islam Indonesia.

Sopia, S. 2022. “Aktivitas Sosial Keagamaan Masyarakat Suku Jawa Di Kelurahan Padang Rambun Kecamatan Seluma Selatan Kabupaten Seluma.” Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno.

Sulaiman. 2014. “Nilai-Nilai Kerukunan Dalam Tradisi Lokal (Studi Interaksi Kelompok Umat Beragama Di Ambarawa, Jawa Tengah).” Jurnal Multikultural & Multireligius 13(1):65–79.

Suparjo. 2018. “Islam Dan Budaya: Strategi Kultural Walisongo Dalam Membangun Masyarakat Muslim Indonesia.” KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi 2(2):178–93.

Umam, Khaerul. 2015. “Akulturasi Islam Dan Budaya Lokal Pada Masyarakat Agraris (Pengalaman Petani Klutuk Di Kabupaten Indramayu).” Universum 9(2):213–23.

Umam, Khaerul. 2018. “Mereda Konflik; Menghargai Identitas (Studi Kasus Pada Aliran-Aliran Kepercayaan Yang Ada Di Indramayu).” Asketik 2(2):163–74.

Upi Qhurotul Tufailah. 2016. “Teknik Memainkan Topeng Dan Pengaruhnya Terhadap Ekspresi Dan Variasi Gerak Dalam Tari Topeng Klana Cirebon Di Sanggar Mimi Rasinah Kabupaten Indramayu.” Universitas Negeri Yogyakarta.

Wahyu Iryana. 2014. “Strategi Mengatasi Kemiskinan Nelayan Eretan Wetan, Indramayu.” Historia Madania 2(1):89–102.

Widianto, Ahmad Arif, and Rose Fitria Lutfiana. 2021. “Kearifan Lokal Kabumi: Media Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Masyarakat Tuban Jawa Timur.” Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial 5(1):118–30.

Yunadin. 2019. “Unjungan Atau Haul, Ucapan Syukur Yang Diadakan Setiap Tahun.” Jurnal Media Indonesia 1(2):10–20.

Yusuf Hidayat, Laila Azkiah, Nita Apriani. 2021. “Solidaritas Sosial Dalam Tradisi Nganyuh Mu’au Dikalangan Petani Padi Masyarakat Dayak Ma’anyan Di Desa Matarah Kecamatan Dusun Timur Kabupaten Barito Timur.” PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) 3(1):350.