Qanun Jinayat And Sharia Police: A New Violence In The Context Of Gender In Aceh Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.14421/musawa.2020.192-187-203Keywords:
Qanun Jinayat, Gender, Moralitas, Peraturan DaerahAbstract
Polisi Syariah Qanun Jinayat (Hukum Pidana Islam) didasarkan pada UU Syariah No.11 / 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Qanun Jinayat adalah aturan untuk melindungi harkat dan martabat manusia serta menjaga dan melindungi masyarakat Aceh agar tetap mengikuti ajaran Islam. Polisi Syariah kemudian bertugas melakukan operasi terkait penerapan Hukum Syariah. Tugas tersebut dilakukan dengan memantau kota, mengendalikan, dan melakukan razia di tempat-tempat yang dinilai melanggar syariah di Aceh. Di antara kasus-kasus yang terjadi di Aceh yang terkait dengan Qanun Jinayat, ada yang melibatkan adat istiadat di mana Polisi Syariah kemudian menyerahkan kasus-kasus Qanun Jinayat ke pengadilan adat untuk diselesaikan. Wacana Perda (peraturan daerah) menjadi perbincangan di kalangan masyarakat Aceh. Beberapa aspek berkontribusi pada perluasan sistematis penelitian data, wawancara, dan observasi. Oleh karena itu, makalah ini mengeksplorasi otoritas politik baru terkait Qanun Jinayat, di mana pemerintah Aceh memiliki kewenangan eksklusif terkait Polisi Syariah. Moralitas kejahatan dan pengalaman gender melalui Peraturan Daerah berpotensi menimbulkan kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan di Provinsi ini.
[Sharia police of Qanun Jinayat (Islamic Criminal Law) is based on the Sharia Law No.11/ 2006 on the Governance of Aceh. Qanun Jinayat is a rule to protect the dignity and human and keep and protect the people of Aceh from staying following the Islamic teachings. Sharia Police focuses on conducting operations in the context of implementing Sharia Law. The service is carried out by monitoring the city, controlling, and conducting raids in places deemed to violate the Sharia in Aceh. Among the cases that occurred in Aceh in the context of Qanun Jinayat, some involve the adat (traditional custom) in the implementation, in which Sharia Police then gives the Qanun Jinayat cases to the custom courts to be resolved. In Aceh, the discourses of Perda (local regulation) become the debates among the people of Aceh. Several aspects contribute to the systematic expansion of data research, interviews, and observation. Hence, the paper explores the significance of the new political authority regarding Qanun Jinayat, in which the Aceh government has exclusive authority in the implementation of the Sharia Police. A morality of crime and gender experience through regulated by the Regional Regulation can create violence and discrimination against women in this province.]
Downloads
References
Asda Rasida, Suharso, Habib Mukhsin, Partai Politik Lokal Aceh Dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia, 2016, 8.
Aldoreza Prandana, The mentality of "Us" and "Others": The perception of Identity in Aceh, Cultural Relation Quarterly Review, Spring 2015.
Ali Geno Berutu, Peran Polri, Kejaksaan Dan Mahkamah Adat Aceh Dalam Penegakan Syariat Islam Di Aceh, Iain Salatiga, Ahkam Volume 7, No. 2, November 2019:
Al Yasa’ Abu Bakar, Wilayatul Hisbah, Polisi Pamong Praja Dengan Kewenangan Khusus di Aceh, (Banda Aceh: Dinas Syari‘at Islam Aceh, 2009).
Abdurrohman Azzuhdi, Politik Penguasaan Tubuh Perempuan dalam Implementasi Perda Syariat di Aceh 2019, https://www.jurnalperempuan.org/wacana-feminis/politik-penguasaan-tubuh-perempuan-dalam-implementasi-perda-syariat-di-aceh
Afridal Darmi, 2011, Analisis Qanun Syariat Islam Aceh dari Perspektif Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan (Convention on the Elimination of all forms of Discrimination Against Women CEDAW), Qanun di Nanggroe Aceh dan Kompatibalitasnya dengan Hak Asasi Manusia, ISBN: 978-979-25-2137-5, 158.
BBC, Aceh Barat razia pakaian ketat, 2010,
https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2010/05/100527_acehrazia
Cut Maya Aprita Sari, Pro dan Kontra Implementasi Qanun Syariat Islam di Aceh, 2017, https://www.researchgate.net/publication/327666087_Pro_dan_Kontra_Implementasi_Qanun_Syariat_Islam_di_Aceh
Chairul Fahmi, Prilaku Politik Pada Demokrasi Transisi: Studi kasus di Provinsi Aceh pada Pemilu 2014, Aceh Institute Banda Aceh, Indonesia, 2014
Detiknews, Pelaku Pelemparan Kantor Polisi Syariat Lhokseumawe Ditangkap, 22 Jun 2017,
Edward Aspinall, The Politic of Islamic Law in Aceh, Association for Asian Studies Annual Meeting 2007, March 22-25, Boston, 2007
______, Elite Bargains and Political Deals Project: Indonesia (Aceh) Case Study, Stabilisation Unit, February, 2018.
Erfina Fuadatul Khilmi, Pembentukan Peraturan Daerah Syari’ah dalam Perspektif Hukum Tata Negara Pascareformasi, Lentera Hukum , Volume 5 Issue 1 (2018).
Haryanto, Polisi Syariah: Keamanan untuk Siapa?, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2014.
Haryatmoko, Etika Publik, PT Gramedia Pustaka Bersama, ISBN 978-979-22-7206-2, 2011.
Human Right Watch, Menegakkan Moralitas Pelanggaran dalam Penerapan Syariah di Aceh, Indonesia, 2010, https://www.hrw.org/id/report/2010/11/30/256153
Ifdhal Kasim, 2011, Analisis Qanun-Qanun Aceh Berbasis Hak Asasi Manusia, Qanun di Nanggroe Aceh dan Kompatibalitasnya dengan Hak Asasi Manusia, ISBN: 978-979-25-2137-5, xvi
Indonesia, Komnas Perempuan: Ada 342 Perda Diskriminatif di Indonesia, 2013, https://www.voaindonesia.com/a/komnas-perempuan-ada-342-perda-diskriminatif-di-indonesia/1736465.html
Iwan Ismi Febriyanto, Wawan Edi Kuswandoro, S.Sos, M.Si dan Faza Dhora Nailufar, (2014), Partai Politik Lokal Aceh Dalam Perspektif Demokrasi Radikal, 13. https://www.academia.edu/8857250/Partai_Politik_Lokal_Aceh_Dalam_Perspektif_Demokrasi_Radikal Fisip Universitas Brawijaya.
Kurniawan, Dinamika Formalisasi Syari’at Islam Di Indonesia, The Dynamics Of Formalization Of Islamic L America aw In Indonesia, Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 2012.
Haryanto, Polisi Syariah: Keamanan untuk Siapa?, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Volume 18, Nomor 2, November 2014 (160-176) ISSN 1410-4946, 2014.
Human Right Wacth, Menegakkan Moralitas Pelanggaran dalam Penerapan Syariah di Aceh, Indonesia, Desember, 2010.
Muhammad Siddiq, Muhammad Zulhilmi, & Ihdi Karim Makinara, Posisi Kedudukan Wilayatul Hisbah Dalam Birokrasi Pemerintah Aceh: Studi terhadap jabatan fungsional Wilayatul Hisbah Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Indonesia, Conference Proceedings – ARICIS I, 2015,
Kompas.com, Wali Kota Aceh: Jam Malam Justru untuk Lindungi Perempuan, 8 June 2005.
https://regional.kompas.com/read/2015/06/08/20311681/Wali.Kota.
Muhammad Nasir, Syariat Islam Dan Ngangkang Style: Mengenal Kearifan Lokal dan Identitas Perempuan Aceh, Fakultas Adab IAIN Ar-Raniry, 2013.
Muzakkir, Hasballah Thaib, Implementation of Law in Aceh After Application Qanun Jinayah International Journal of Humanities and Social Science Invention, 2017, 3.
Muhammad Ansor, Merayakan Kuasa Agama: Etnografi Razia Penegakan Syariat Islam Di Langsa, Aceh Akademika, Vol. 22, No. 01 Januari-Juni, 2017.
Nurahimah bt Yusoff, Mohd Isha Awang, & Ibrahim, Integrasi Nilai Islami Dan Budaya Aceh Berdasarkan Kurikulum Karakter, Humanus Vol. Xiii No.1, 2014.
Nyak Fadhlullah, Metode Perumusan Qanun Jinayah Aceh: Kajian Terhadap Pasal 33 tentang Zina, IN RIGHT, 2017.
Rusjdi Ali Muhammad, 2017, The Role of Wilayat Al-hisbah in the Implementation of Islamic Shariah in Aceh, Petita, Volume 2, Nomor 2, November 2017 p 125, ISSN-P: 2502-8006 ISSN-E: 2549-8274
Republika, PKS: Syariat Islam di Aceh tidak Diskriminatif, 3 October 2012,
Reuters, Strict sharia forces gays into hiding in Indonesia's Aceh, 2014 https://www.reuters.com/article/us-indonesia-religion-gay/strict-sharia-forces-gays-into-hiding-in-indonesias-aceh-idUSKBN0K600W20141228.
Serambinews, Ini Tanggapan Bupati Aceh Utara Terkait Deklarasi Perempuan Dilarang Berkeliaran Malam Tanpa Mahram, 2 October 2019.
Serambinews, Nonmuhrim Dilarang Duduk Semeja, 5 September 2018.
https://aceh.tribunnews.com/2018/09/05/nonmuhrim-dilarang-duduk-semeja.
Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta, Rajawali Press, 1990.
Serambinews, Aparat Penegak Syariat Diperkuat, 2017.
https://aceh.tribunnews.com/2017/02/09/aparat-penegak-syariat-diperkuat
Syamsuddin Bahrum, Dinamika Partai Politik Lokal (Analisis Partai Aceh dan Penerapan Syari’at Islam) Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2016.
Siti Ikramatoun, Respon Masyarakat Aceh Terhadap AturanDan Implementasi Syariat Islam Pasca Tsunami, Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik, Universitas Syah Kuala,Aceh, Sosiologi Reflektif, 2016.
Susan Kanny, Post-Disaster Reconstruction: Lesson from Aceh, London Washinton DC, Fist Public in 2010 Earhscan, 2010.
Syahrizal Abbas, MA, Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Hukum Jinayat, Dinas Syariat Islam Aceh, 2015.
Syamsul Bahri, Konsep Implementasi Syari’at Islam Di Aceh Sharia Law Implementation Concept In Aceh Konsep Implementasi Syariat Islam di Aceh, Kanun Jurnal Ilmu Hukum No. 60, Th. XV (Agustus, 2013).
Serambinews. Sebelum Gantung Diri, PE Tulis Surat untuk Keluarga, 11 September 2012,
https://aceh.tribunnews.com/2012/09/11/sebelum-gantung-diri-pe-tulis-surat-untuk-keluarga.
Tempo.co, Komnas Perempuan Finds 421 Discriminatory Policies, 19 August 2016
https://en.tempo.co/read/797156/komnas-perempuan-finds-421-discriminatory-policies
Tempo.co, Oknum Polisi Syariah Pemerkosa Tahanan Masuk Tahap Penyidikan, 18 Januari 2010, https://nasional.tempo.co/read/219765/oknum-polisi-syariah-pemerkosa-tahanan-masuk-tahap-penyidikan/full&view=ok
Troy Johnsons, “Voice from Aceh: Perspective on Syariat Law,” Working Paper Seriers, No. 97, Southeast Asia Research Center (SEARC), 2017.
Tim Peneliti IAIN AR-Raniry dan Biro Keistimewaan Aceh Provinsi NAD. Kelembagaan Adat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Banda Aceh, Ar-Raniry Press, 2006.
Koran.Tempo, Polisi Buru Lima Pelaku Pemerkoasaan di Langsa, 8 May 2014,
https://koran.tempo.co/read/nusa/341624/polisi-buru-lima-pelaku-pemerkosaan-di-langsa?
Kompas.com, Soal Qanun Poligami di Aceh, Komnas Perempuan Ingatkan Sudah Ada UU Perkawinan, 8 June 2019.
T. Saiful, Gender Perspektif dalam Formalisasi Syariat Islam di Aceh Kanun, Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala, Jurnal Ilmu Hukum, 2016.
Tim Diskusi di Komnas Perempuan, Catatan Dua Tahun Terakhir (2011-2012), Kekerasan terhadap Perempuan di Aceh Menjelujur Pengalaman Kekerasan Perempuan di Aceh Perjuangan Tiada Henti Meniti Keadilan, 2012.
TheJapantimes.news, Indonesia's Aceh Unveils Female Flogging Squad As More Women Run Afoul Of Islamic Law 2020, https://www.japantimes.co.jp/news/2020/01/31/asia-pacific/crime-legal-asia-pacific/indonesias-aceh-unveils-female-flogging-squad-women-run-afoul-islamic-law/#.XmSOj_kzbIU
Yusdani, Formalisasi Syariat Islam Dan Hak Asasi Manusia Di Indonesia, Al-Mawarid, 2016
Downloads
Additional Files
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).