Positioning Isu Disabilitas dalam Gerakan Gender dan Disabilitas

Authors

  • Islamiyatur Islam Rokhmah Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta
  • Ro'fah Ro'fah UIN Sunan Kalijaga

DOI:

https://doi.org/10.14421/musawa.2021.201.31-44

Keywords:

Kata kunci, peran, advokasi, perempuan penyandang disabilitas, Keywords, role, advocacy, women with disabilities

Abstract

Perempuan penyandang disabilitas mengalami marginalisasi dan diskriminasi, yang mengakibatkan terabaikannya hak-hak mereka untuk mendapatkan akses pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan keadilan. Mereka terdiskriminasi karena perempuan, disabilitas dan kemiskinan. Multidiskriminasi terhadap perempuan penyandang disabilitas tersebut menghegemoni baik secara kultural maupun struktural. Secara kultural, persepsi keluarga dan masyarakat yang masih negatif terkait disabilitas berimplikasi tidak terpenuhinya pada kebutuhan dasar perempuan dengan disabilitas. Kondisi ini diperkuat dengan hambatan struktural, dimana kebijakan yang telah dilahirkan oleh pemerintah belum sepenuhnya berbasis keadilan gender dan disabilitas serta belum diiringi implementasi kebijakan dengan baik. Penelitian ini berlokasi di Yogyakarta dengan mendeskripsikan isu-isu disabilitas dan positioningnya dalam gerakan feminis dan gerakan disabilitas. Tahapan penelitian melalui dari pengumpulan data (observasi, wawancara, dan dokumentasi) dilanjutkan dengan kategorisasi, analisis data dan yang terakhir penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan program pemerintah mayoritas belum menempatkan perempuan penyandang disabilitas sebagai subyek pembangunan, namun mayoritas mereka masih diposisikan sebagai obyek pembangunan. Disisi lain perjuangan advokasi terhadap isu perempuan penyandang disabilitas yang dilakukan oleh aktor perempuan penyandang disabilitas dan organisasi yang mengangkat isu disabilitas belum semuanya menggunakan pendekatan intersection yakni adanya irisan diskriminasi gender dan disabilitas dalam perjuangan advokasi mereka.

[Women with disabilities experience double or even multiple marginalization and discrimination that result in the violation of their rights to get access to education, health, employment, and others. The multiple discrimination against women with disabilities is occurring in both cultural and structural level. Culturally, stigma and negative perspectives of family and community on disabilities contribute to the unmet needs of women with disabilities in education, health and other basic needs. Such condition is exacerbated by the absence of gender equality and disability perspective on the implementation on government policies in various important issues that structurally further marginalize women with disabilities. This research is located in DI Yogyakarta by describing disability issues and their positioning in the feminist movement and the disability movement. Stages of research through data collection (observation, interviews, and documentation) followed by categorization, data analysis and finally drawing conclusions. The results of this study indicate that most government programs place women with disabilities as subjects of development, but many of their orientations are still objects of development. On the other hand, the struggle for women with disabilities issues carried out by persons with disabilities and organizations that raise disability issues have not all used a cross-sectional approach, namely the differences in gender discrimination and disability in their advocacy struggles.]

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ardiyantika, Sulistyary. “Strategi Advokasi Perempuan Difabel Korban Kekerasan di SAPDA.” INKLUSI Journal of Disability Studies 3, no. 2 (3 Desember 2016): 193–224. doi:10.14421/ijds.030203.

Astutik, Juli, Tutik Sulistyowati, dan Eka Meidianti. “Survival Strategy for Women with Disabilities as Head of Family.” Jurnal Perempuan Dan Anak (JPA) 2, no. 2 (30 Agustus 2019). https://ejournal.umm.ac.id/index.php/JPA/article/view/9664.

Fiduccia, Barbara Waxman. Women and Girls with Disabilities: Defining the Issues : An Overview. Washington, DC: Center for Women Policy Studies and Women & Philanthropy, 1999.

Fine, Michelle, dan Adrienne Asch. “Disability Beyond Stigma: Social Interaction, Discrimination, and Activism.” Journal of Social Issues 44, no. 1 (1988): 3–21. doi:10.1111/j.1540-4560.1988.tb02045.x.

Hastuti, Rika Kumala Dewi, Rezanti Putri Pramana, dan Hariyanti Sadaly. Kendala Mewujudkan Pembangunan Inklusif Penyandang Disabilitas. Jakarta: Smeru Research Institute, 2020.

Marcoes, Lies. “Gender Dan Disabilitas: Dua Sisi Mata Uang Yang Sama.” Magdalena, 6 Oktober 2020. https://magdalene.co/story/gender-dan-disabilitas-dua-sisi-mata-uang-yang-sama.

Moore, Michele, ed. Moving Beyond Boundaries in Disability Studies: Rights, Spaces and Innovations. 1st edition. London: Routledge, 2012.

N, Purusotam. “Between Cimplince and Resitance: Woman and The Middle Class Way of Life in Singapore.” Dalam Gender and Power in Affluent Asia, disunting oleh Krishna Sen dan Maila Stivens, 1st edition. London ; New York: Routledge, 1998.

Parker, Gillian, Cornelius Grebe, Michael Hirst, Nicola Hendey, dan Gillian Pascall. Double Discrimination? Gender and Disability in Access to the Labour Market. University of York, Yorl: Social Policy Research Unit, 2008.

Ro’fah. “Persimpangan (Intersection) Antara Gender dan Disabilitas : Peran Perempuan dalam Gerakan Kesadaran dan Advokasi Disabilitas.” Inspirasi Muslimah, 15 Juli 2020. https://rahma.id/persimpangan-intersection-antara-gender-dan-disabilitas-peran-perempuan-dalam-gerakan-kesadaran-dan-advokasi-disabilitas/.

Rokhmah, Islamiyatur, dan Warsiti Warsiti. “Identifikasi Kebutuhan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja Perempuan Difabel (Tuna Grahita) Di SLB Negeri 2 Yogyakarta.” Jurnal Kebidanan 4, no. 1 (2015): 39–49. doi:10.26714/jk.4.1.2015.39-49.

Sands, Therese. “A voice of our own: Advocacy by women with disability in Australia and the Pacific.” Gender & Development 13, no. 3 (1 November 2005): 51–62. doi:10.1080/13552070512331332297.

Thomas, Carol. “Disability and Gender: Reflections on Theory and Research.” Scandinavian Journal of Disability Research 8, no. 2–3 (2 Februari 2006): 177–85. doi:10.1080/15017410600731368.

Turmusani. “Work and Adulthood: Economic Survival in the Majority Word.” Dalam Disability and the Life Course: Global Perspectives, disunting oleh Mark Priestley. Cambridge England ; New York: Cambridge University Press, 2001.

Yuda. “Pendidikan vokasi untuk difabel jangan terjebak stigma pekerjaan | Solider News.” Solider, 18 Juli 2019. https://www.solider.id/baca/5325-pendidikan-vokasi-difabel-jangan-terjebak-stigma-pekerjaan.

Downloads

Published

2021-09-28

Issue

Section

Articles
Abstract Viewed = 908 times | PDF downloaded = 808 times