Optimasi Waktu Inkubasi dalam Pembuatan Tempe Biji Karet
Keywords:
TempeAbstract
Sebagai salah satu olahan pangan, tempe biasanya dibuat dari peragian kedelai dengan jamur Rhizopus sp. Sering kali terjadi kenaikan bahan baku tempe tersebut karena ketersediaannya yang terbatas di pasaran. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat tempe dengan biji karet sebagai bahan baku alternatif, menentukan waktu inkubasi optimumnya, dan mengetahui sifat organoleptiknya berdasarkan respon panelis. Penelitian ini menggunakan variasi waktu 24 jam, 36 jam, 48 jam, 60 jam, dan 72 jam dan pengujian sifat organoleptiknya menggunakan 10 orang panelis. Hasil penelitan ini mendapatkan waktu inkubasi optimum tempe biji karet selama inkubasi 48 jam. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa tempe biji karet memiliki rasa yang khas seperti tempe kedelai dengan kriteria sangat tinggi serta memiliki aroma yang khas seperti tempe kacang kedelai, warna yang putih, dan tekstur yang lunak dengan kriteria tinggi.
Downloads
References
Adhyanti, W. A., & Apandano, M. K. (2020). FoodTech: Jurnal Teknologi Pangan, Vol.3, No.2, Oktober 2020. 3(2), 21–37.
Alatas, A., Sasmi, M., Hadi, N., Kesambamula, E., Islam, U., Singingi, K., & Karet, B. (2022). CEMILAN YANG BERNILAI EKONOMIS DI DESA BANJAR. 2, 17–24.
Alfanesa, R., Rahayuni, T., & Hartani, L. (2021). Pengaruh Jenis Kemasan Terhadap Sifat Organoleptik Dan Kimiawi Tempe Biji Karet. Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian, 96(1), 2013–2015.
Alvina, A., & Hamdani, D. (2019). Proses Pembuatan Tempe Tradisional. Jurnal Pangan Halal, 1(1), 1/4.
Arikunto, S. (2021). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Edisi 3. Bumi Aksara.
Bakhrin, Zulhida, R., & Seno, D. (2013). Studi Pembuatan Tempe Dari Biji Karet. Agrium, 18(2), 108–111.
Ellent, S. S. C., Dewi, L., & Tapilouw, M. C. (2022). Karakteristik Mutu Tempe Kedelai (Glycine max L.) yang Dikemas dengan Klobot. AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian, 11(1), 32–40. https://doi.org/10.30598/jagritekno.2022.11.1.32
Harahap, N. H. P., & Segoro, B. A. (2018). Analisis Daya Saing Komoditas Karet Alam Indonesia ke Pasar Global. TRANSBORDERS: International Relations Journal, 1(2), 130. https://doi.org/10.23969/transborders.v1i2.992
Javier, F. (2022). Harga Rata-rata Kedelai Impor Februari 2022 Capai Rp 12.600 per Kg, Tertinggi Sejak 2018. Tempo. https://data.tempo.co/data/1354/harga-rata-rata-kedelaiimpor-februari-2022-capai-rp-12-600-per-kg-tertinggi-sejak-2018
Kristiningrum, E., & Susanto, D. A. (2016). KEMAMPUAN PRODUSEN TEMPE KEDELAI DALAM MENERAPKAN SNI 3144:2009. Jurnal Standardisasi, 17(2), 99. https://doi.org/10.31153/js.v17i2.309
Kusnanto, F., Sutanto, A., & Mulyani, H. (2013). Pengaruh waktu inkubasi terhadap kadar protein dan daya terima tempe dari biji karet (Hevea brasiliensis). Bioedukasi Jurnal Pendidikan Biologi, 4, 1.
Kusrini, A., & Novandalina, A. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Karet Indonesia ke Malaysia Tahun 1983-2013. Economics Development Analysis Journal, 5(4), 354–361. https://doi.org/10.15294/edaj.v5i4.22172
Kusumawati, A., & Setiawan, A. D. (2017). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tempe Menggunakan Material Requirement Planning. Industrial Servicess, 3(1b), 168–173. http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jiss/article/view/2079/1612
Mushollaeni, W., Tantalu, L., & Malo, M. (2021). Komposisi gizi tahu kombinasi dari kacang tunggak dan kedelai yang dibuat dengan bahan penggumpal asam cuka dan biang tahu. Teknologi Pangan : Media Informasi Dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian, 13(1), 29–37. https://doi.org/10.35891/tp.v13i1.2742
Mushollaeni, W., Tantalu, L., & Sanny, R. (2019). Reduksi Sianida pada Biji Karet melalui Inkubasi. UNITRI Press.
Nuraini, V., Resti Puyanda, I., Atrilania Sri Kunciati, W., & Atha Margareta, L. (2021). PERUBAHAN KIMIA DAN MIKROBIOLOGI TEMPE BUSUK SELAMA INKUBASI Chemical and Microbiological Changes of Over Fermented Tempeh During Fermentation. Jurnal Agroteknologi, 15(02), 127–137. https://doi.org/10.19184/jagt.v15i02.25729
Nurrahman, Astuti, M., Suparmo, & Soesatyo, M. H. (2012). The Mold Growth, Organoleptic Properties and Antioxidant Activities of Black Soybean Tempe Fermented by Different Inoculums. Agritech, 32(1)(1), 60–65.
Saddamiah, S. F. A., Normasari, R., & Abrori, C. (2018). Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Singkong (Manihot esculenta) terhadap Histopatologi Hepar Tikus Putih Galur Wistar Acute Toxicity of Ethanol Leaves Extracts of Cassava (Manihot esculenta) on Liver Histopathology of Wistar Rats. Journal of Agromedicine and Medical Sciences, 4(1), 45–49.
Sari, A., Aryani, F., & Erlina, R. (2017). Pembuatan Tempe Dari Bahan Baku Biji Karet Di Kampung Pakuan Sakti Kecamatan Pakuan Ratu. Prosiding Seminar Nasional IIB, 122–133.
Sayuti, S. (2015). Pengaruh Bahan Kemasan Dan Lama Inkubasi Terhadap Kualitas Tempe Kacang Gude Sebagai Sumber Belajar Ipa. BIOEDUKASI (Jurnal Pendidikan Biologi), 6(2), 148–158. https://doi.org/10.24127/bioedukasi.v6i2.345
Setiawati, L., & Mahadi, I. (2017). Effectiveness Of Boiling In Rubber Seeds (Hevea bransiliensis) As Raw Material Of Manufature Tempe. Prosiding Seminar Nasional III Biologi Dan Pembelajarannya Universitas Negeri Medan, 8(9), 142–150. Sudjana. (2005). Metode Statistika. Tarsito.
Sukmawati S, S., & Alam, R. (2021). PKM Pemanfaatan Biji Karet Menjadi Tempe dalam Peningkatan Pendapatan Masyarakat Perkebunan di Desa Bontomangiri. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kreatif (JPMK), 7(2), 8–15.
Additional Files
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.