Fanatisme Politik Islam: Ideologisasi Partai Ka’bah di Jepara Masa Orde Baru dan Pasca Reformasi
DOI:
https://doi.org/10.14421/staatsrecht.v1i1.2373Abstract
Dinamika politik dan parpol Islam di Jepara menunjukkan sebuah transformasi politik yang cukup radikal. Fanatisme politik masyarakat Jepara belakangan semakin luntur. Mereka bisa goyah dengan banyak pilihan politik yang ada. Politik Jepara yang dulunya didominasi warna ‘hijau’ sekarang mulai dikuasai oleh warna ‘merah’. Perubahan ini tentunya menarik untuk diteliti. Hal yang hendak diungkap dari penelitian ini adalah apa faktor yang menyebabka fanatisme politik di Jepara dan apa faktor yang melahirkan transformasi politik Jepara dari ‘hijau’ ke ‘merah’. Penelitian ini hendak menjawab dua rumusan masalah; apa yang menyebabkan masyarakat muslim Jepara menjadi ideologis dan fanatis terhadap PPP; dan mengapa terjadi pergeseran dari fanatisme PPP menjadi pragmatis dalam berpolitik di Jepara?
References
Bennet, Clinton, Moslem and Modernity: An Introduction to the Issues and Debates,London and New York: Continuum, 2005.
Feilard, Andrée, NU vis-á-vis Negara: Pencarian Isi, Bentuk dan Makna,(Terj.),Lesmana, Yogyakarta: LKiS,2013
Firmanzah,Persaingan, Legitimasi Kekuasaan dan Marketing Politik: Pembelajaran Politik Pemilu 2009, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2010
Muhibbuddin,Muhammad, R.M.P.Sosrokartono: Kisah Hidup dan Ajaran-Ajarannya, Yogyakarta: Araska, 2019.
Muktasim, Akhsin, Purwoko dan Muhammad Adnan,Turunnya Suara Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Jepara, dalam https://media.neliti.com (14/11/2019).
Schiller, Jim, “Civil society in Jepara; Fractious but inclusive” dalam (Ed.) Henk Schulte Nordholt and Gerry van Klinken, RENEGOTIATING BOUNDARIES Local politics in post Soeharto Indonesia, (Leiden, KITLV Press,2007)
Suyami, Kearifan Lokal di Lingkungan Masyarakat Nelayan Jepara Jawa Tengah, Yogyakarta: kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, 2002