Implementasi Asas Keterbukaan dalam Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yang Baik
DOI:
https://doi.org/10.14421/rp2psp35Keywords:
Asas Keterbukaan, Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, Partisipasi PublikAbstract
A democratic country is represented by the creation of laws and regulations based on its historical context. It is clear from the elucidation of Article 5 Letter g that the principle of openness means that all legal and regulatory processes must be open to all levels of society and transparent. However, the reality is that the current process of developing laws and regulations in Indonesia seems rushed and hinders public participation. Even though the community plays a key role in the process of forming laws and regulations, this is because it is the people who will obey and implement the provisions of these laws and regulations. This study uses a statutory approach to examine the types of juridical normative research on the types of legal material used, particularly legal elements that are primary, secondary and tertiary. Based on the results of the research and analysis of the openness problem, the basic regulation for the formation of laws in Indonesian positive law contains provisions that underlie the principle of transparency in the formulation of good laws and the availability of information on the application of the founding law for all levels of society, but not directly. thorough. as well as the widest opportunity for all levels of society to participate in the formation of laws in accordance with the general principles of good governance and the principles governing the formation of laws.
Abstrak: Sebuah negara demokratis diwakili oleh penciptaan peraturan perundang-undangan yang didasarkan pada konteks sejarahnya. Jelas dari penjelasan Pasal 5 Huruf g bahwa asas keterbukaan berarti bahwa semua proses hukum dan peraturan harus terbuka untuk semua lapisan masyarakat dan transparan. Namun, kenyataannya proses pembangunan hukum dan peraturan di Indonesia saat ini terkesan tergesa-gesa dan menghambat partisipasi publik. Meskipun masyarakat memegang peranan kunci dalam proses pembentukan peraturan perundang-undangan, hal ini dikarenakan masyarakatlah yang akan menaati dan melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan perundang-undangan untuk mengkaji jenis penelitian normatif yuridis jenis bahan hukum yang digunakan, khususnya unsur hukum yang bersifat primer, sekunder, dan tersier. Berdasarkan Hasil Penelitian dan Analisis Masalah Keterbukaan Pengaturan Dasar Pembentukan Undang-undang dalam Hukum Positif Indonesia memuat ketentuan-ketentuan yang melandasi asas pengaturan asas keterbukaan dalam perumusan undang-undang yang baik dan tersedianya informasi penerapan Undang-Undang Pendirian bagi seluruh lapisan masyarakat, tetapi tidak secara menyeluruh. serta kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta dalam pembentukan undang-undang sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik dan asas-asas yang mengatur pembentukan undang-undang
References
Aida Torez Perez. “Judicial Self Government and of the General Council of the Judiciary in Spain.” German Law Journal, Desember 2018, 1799.
Arfiani, A., Syofyan, S., Delyarahmi, S., & Nadilla, I. “Urgensi Asas Keterbukaan Dalam Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia.” Pagaruyuang Law Journal 6, no. 2 (January 2023): 214.
Astuty, S., Setyastuti, Y., Maulina, N., & Hanief, L. “Analisis Fungsi Dan Peran Humas Dalam Upaya Implementasi Good Governance (Studi Pada Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Banjarmasin).” Metacommunication; Journal of Communication Studies, 2, no. 1 (2018).
Dani, A. “Implementasi Asas Keterbukaan Dalam Penyusunan Peraturan Daerah.” Solusi 19, no. 2 (2021): 201.
Darmo, M. P. Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan Peraturan Daerah Oleh DPRD Dan Pemerintah Kabupaten Klaten Propinsi Jawa Tengah. Deepublish., 2019.
Djojosoekarto Agung,. Akuntabilitas Publik Dan Fungsi DPRD. Jakarta: Penerbit Communication, 2004.
Jimly Asshiddiqie. Konstitusi Dan Konstitusionalisme. Jakarta: Sinar Grafik, 2010.
M. Solly Lubis. Ilmu Pengetahuan Perundang–Undangan. Bandung: CV. Mandar Maju, 2009.
Ngenget, R., Maramis, R. A., & Senewe, E. V. “Penerapan Asas Keterbukaan Dalam Partisipasi Masyarakat Pada Pembentukan Peraturan Daerah Di Kota Tomohon.” Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK) 5, no. 2 (2023): 2860.
Nina A. Kohn. “Legislating Supported Decision-Making.” Harvard Journal on Legislation 58 (2021): 2.
Nurjaman, D. “Penerapan Asas Keterbukaan Dalam Proses Pembuatan Undang-Undang Omnibus Law.” Khazanah Multidisiplin 2, no. 2 (2021): 65.
Prastyo, A., Wahidin, S., & Supriyadi, S. “Pengaturan Asas Keterbukaan Dalam Pembentukan Undang-Undang.” Jurnal Cakrawala Hukum 11, no. 2 (2020): 126.
Putra, T. M. Pelayanan Publik, Good Governance, Dan Ketahanan Nasional. Gramedia Widiasarana Indonesia., 2019.
Putri, N. N., Hidayat, R., & Oktavia, W. “Landasan Dan Asas-Asas Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Yang Baik. Fakultas Universitas Lampung.,” 2018.
Sagama, S. “Reformulasi Hierarki Peraturan Pada Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia.” Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum Dan Konstitusi, 2018, 190.
Sirajuddin. Legislative Drafting Metode Partisipatif Dalam Pembentukan Peraturan Perundangundangan. Malang: Setaraperss, 2016.
Sofwan, S. “Urgensi Partisipasi Publik Dalam Pembentukan Peraturan Daerah.” Jatiswara 37, no. 1 (2020): 121.
Tuhumena, C. J. R., Pietersz, J. J., & Sedubun, V. J. “Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan Undang-Undang.” TATOHI: Jurnal Ilmu Hukum 1, no. 3 (2021): 252.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication, i.e. this journal.
- Authors also grant any third party the right to use the article freely as long as its integrity is maintained and its original authors, citation details, and publisher are identified
All publications by Staatsrecht: Jurnal Kenegaraan dan Politik Islam are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

1.png)


