Tradisi Rasulan dalam Masyarakat Muslim di Karangrejek Perspektif Filsafat Nilai Max Scheler Pasca Pandemi Covid-19

Authors

  • Eni Latifah Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.14421/inright.v12i1.2829

Keywords:

Aksiologis, Max Scheler, Tradisi Rasulan

Abstract

Tradisi Rasulan diawali sebagai bentuk terima kasih warga masyarakat kepada Dewi Sri (Dewi Kesuburan) atas limpahan panen yang mereka terima. Dengan tradisi itu, masyarakat membuat berbagai macam sesaji, Gunungan, tumpeng dan lain sebagainya. Cara dan sarana prasarana di dalam tradisi ini telah menimbulkan asumsi negatif dan penolakan kaum puritan. Banyak nilai yang terkandung dalam tradisi ini baik secara filosofi atau nilai agamawi. Hasil penelitian yang didapatkan adalah tradisi rasulan menganut nilai-nilai filosofis, yaitu kenikmatan, kehidupan, kejiwaan dan keagamaan berdasarkan perspektif hirarki nilai Max Scheler. Dan hirarki paling tinggi yang dijunjung tinggi masyarakat di Karangrejek adalah nilai Agama. Nilai-nilai tersebut dapat dirasakan melalui preferensi yang dipengaruhi oleh perasaan cinta dan benci. Hal ini berimplikasi pada sikap masyarakat Karangrejek dalam melaksanakan dan melestarikan tradisi ini walaupun di masa Pandemik. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dengan menggunakan metode kualitatif dan teori hirarkie nilai Max Scheler sebagai pisau Analisa. Dengan penelitian ini akan diketahui sejarah perkembangan dan makna-makna yang terkandung dalam tradisi rasulan bagi masyarakat muslim di Karangrejek khususnya dan masyarakat Gunungkidul pada umumnya. Adapun tahapan nilai-nilai yang di dapatkan dalam tradisi Rasulan dalam perspektif Max Scheler adalah: Pertama, nilai kesenangan tergambar dari antusias masyarakat seperti kebersamaan, kekompakan, menikmati sajian ingkung ayam kampung dan makanan ringan khas Gunungkidul dan hiburan rakyat. Kedua, gotong royong dalam kegiatan tradisi tersebut yang menumbuhkan kebersamaan dalam kepentingan Umum. Ketiga, nilai spiritual pada saat membacakan ijab dan dilanjutkan dengan doa yang diikuti dan diamini oleh masyarakat. Dan keempat nilai kesucian dengan tujuan ingin mendapatkan keberkahan dari Sang Pencipta.

References

Aisah, S & Albar, M.K, Budaya Melayu Pattani dalam kegiatan profektif, IBDA: Jurnal Kajian Islam dan Budaya, 18 (1), 2020. lih. https://doi.org/10.24090/ibda.V18il.3492.

Amri, P., & Maharani, S. D. (2018). Tradisi ziarah kubro masyarakat Kota Palembang dalam perspektif hierarki nilai Max Scheler. Jurnal Filsafat, 28(2), 160-179.

Anton Bekker dan Ahmad Charis Zubeir. Metodologi Penelitian Filsafat, Yogyakarta: Kanisius, 1990.

Arwan, Rasulan; Pesta Rakyat Paling Seru di Gunung Kidul, Detik Travel. Diakses tanggal 09 April 2020.

Bahan Tayang Materi sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Edisi Revisi, Sekretaris Jenderal MPR RI: Jakarta, 2017.

Buhori. Islam dan Tradisi Local di Nusantara (telaah kritis terhadap tradisi Pelet Betteng pada Masyarakat Madura dalam perspektif Hukum Islam. Al Maslahah 13 Nomor 2 Oktober 2017 https: //jurnaliainpontianak.or.id.

Dwiputri Maharani, Septiana, Amri, Prima. Tradisi Ziarah Kubro Masyarakat Kota Palembang dalam Perspektif Hirarki Nilai Max Scheler Jurnal Filsafat 28 no.22 (2018): 160-179, doi: 10: 22146/jf. 36054.

Frondizi, Risieri, Pengantar Filsafat Nilai. Alih Bahasa Cuk Ananta Wijaya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

Hasil Wawancara dengan Kabid Adat Lembaga Seni dan budaya bernama Dwi Prediani di Dinas Kebudayaan Gunungkidul tertanggal 18 Nopember 2023 jam 09.00.

Hasil wawancara dengan Kepala Dusun yang bernama: Kahono, tertanggal 23 Nopember 2023 jam 15.30 di rumah Kepala Dusun di Karangrejek.

Hasil wawancara dengan penulis di Karangrejek dengan Drs. Sugeng Bagyo,MSI sebagai informan perwakilan masyarakat, tertanggal 23 Nopember 2023 jam 15.30 di rumah yang bersangkutan langsung di Karangrejek.

https://gunungkidulkab.go.id, bersih desa, kabupaten Gunungkidul. DIY, Juli 20-10-16.lokasi Gunungkidul. Jl. Brigjen Katamso, no.1Wonosari _DIY.

https://regional.Kompas.com

https://www.alodokter.com, Beragam manfaat olah raga untuk kesehatan fisik dan mental.

https://www.gramedia.com, Manfaat Gotong Royong untuk kehidupan masyarakat sosial.

Ivah, Rasulan mempererat hubungan kepada Tuhan dan manusia, KR: Jogja. Diakses 09 April 2020.

K. Bertens, Filsafat Barat dalam Abad XX, PT Gramedia: Jakarta, 1981.

Khoirul Anam, dkk, Makna Religius dalam ritual Adat Masyarakat Pesisir Kabupaten Gunungkidul, Ulumuddin: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman 11(1), 13-28, 2021.

Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1997.

Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Penerbit: Salemba: Jakarta, 1997.

Latifa Rahma, Endang, Tradisi Rasulan di Gunungkidul, https://kebudayaan daerahf6.blogspot.com

Magnis Suseno, SJ, Franz, Etika Jawa, 2003

Merdeka.com. trending, 23 Nopember 2021 jam 10.26 oleh reporter: Mutia Anggraini.

Mohammad Isfironi,Mohammad. Tafsir antropologi terhadap tradisi rasulan masyarakat Gunungkidul, ejournal.iain-jember.ac.id

Muhaimin dan Abdul Mujib, pemikiran atau nuasa vol. 2, Des 2016.

Munir Amin,Samsul Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009).

Najib, Moh. Pendidikan Nilai kaijan teorit dan Praktik di Sekolah. CV Psutaka Setia.

Parmono, R. (1993). Konsep Nilai Menurut Max Scheler. Jurnal Filsafat, 1(1), 43-51.

Pidjar.com. https://pidjar.com), 09/05/2022.

Ratnaningtyas, Devi, Modifikasi Tradisi rasulan masyarakat Dusun Karanggumuk I, Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari, di era Pandemi Covid, Skripsi: UIN Sunan Kalijaga, 2021,lih. Juga https://digilib.uin-suka.ac.id.

Sami’un, S. tradisi rasulan dalam analisis dakwah Islam di desa krawangsari kecamatan natar lampung selatan, repository. radenintan.ac.id.

Septiani, Wulan dan Noor Fitrian, Alvin Melestarikan budaya ditengah Pandemi, Paris Langkis: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,Vol. 2, Agustus 2021, E- ISSN: 2723-7001.

Soehadha, Moh. Tauhid Budaya: Strategi Sinergitas Islam dan Budaya Lokal dalam Perspektif Antropologi Islam. Jurnal Tarjih. 2016.

Tafsir,Ahmad, Filsafat Manusia, Rosda Karya: Bandung, h. 5

Taufik Abdullah, Taufik. Islam dan Masyarakat, Jakarta: LP3S, 1996.

Warga Gunungkidul kembali Gelar Tradisi rasulan, Warga Gunungkidul kembali gelar tradisi rasulan, https://gunungkidulpost.com, 26 May 2022.

Widagdo, Djoko. Sikap Religius Pandangan Masyarakat Jawa dalam Darira Amin Islam dan Kebudayaan Jawa, 2000.

Widiana, N, Pergumulan Islam dengan Budaya Lokal Studi Kasus Masyarakat Samin di Dusun Jepang Bojonegoro, Teologi At-Tarbiyat: Jurnal Pendidikan Islam Vol.4 No.2 (2021): 212232. https://jurnal.staiannawawi.com/index.php/at-Tarbiyat/art.

Zulkarnain, S. (2016). Pendidikan Karakter Dalam Al-Quran Surat Al-Hujurat. Nuansa: Jurnal Studi Islam dan Kemasyarakatan, 9(2).

Downloads

Published

2023-01-26

Issue

Section

Articles