Ruang Dialog Agama Antara Filsafat dan Mistisisme dari Pemikiran Hans Küng dan Seyyed Hossein Nasr

Authors

  • Rico Somala Universitas Paramadina

DOI:

https://doi.org/10.14421/djw5gn22

Keywords:

Hukum Islam

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk memaparkan pemikiran Hans Küng dan Seyyed Hossein Nasr. Nasr mencari pengetahuan berdasarkan kepastian, yang akhirnya ia temukan dalam metafisika tradisional. Dia menerima bukan hanya berdasarkan iman, tetapi pada intuisi intelektual sesuai dengan apa yang Al-Qur'an sebut sebagai (' ilm al-yaqin ), Nasr memperkuat imannya dengan wahyu. Seluruh kehidupan Nasr bersandar pada perpaduan antara aktivitas intelektual dengan praktik spiritual. Bagi Küng, pada pendekatan teologis fundamental untuk mengatasi pemikiran baku Neo-Skolastik Abad Pertengahan, yang di dalamnya iman dapat ditunjukkan sebagai bukan sekadar lebih tinggi daripada akal. Dikotomi Barthian Protestan menekankan bahwa iman tidak bertentangan dengan akal dan dikotomi pencerahan modern menekankan bahwa akal tidak bertentangan dengan iman. Bekerja dengan pendekatan ekumenis-kunci ini, Raja mampu mengembangkan apa makna iman kepada Tuhan, khususnya dalam iman Kristiani, di masa sekarang. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu dengan mencari data yang disajikan berupa penyataan dari beberapa sumber literatur yang berkaitan dengan tema yang akan dibahas. Metode yang dilakukan deskriptif yaitu data yang telah terkumpul kemudian dilaporkan secara deskriptif dan dianalisis. Kajian ini menemukan bahwa pada prinsipnya, Nasr dan Küng tampaknya tidak memiliki perbedaan pendapat dalam hal hubungan antara Iman dan Akal. Implikasi dari kajian ini adalah dialog antar umat beragama yang sungguh-sungguh mampu menimbulkan pemahaman dan pencerahan kepada umat dalam wadah kerukunan hidup antar umat beragama.  

 

Downloads

Published

2025-01-01

Issue

Section

Articles

Similar Articles

11-20 of 159

You may also start an advanced similarity search for this article.