Pengembangan Website Kimia Zat Warna Dalam Eco Fashion
DOI:
https://doi.org/10.14421/jtcre.2020.21-03Keywords:
pengembangan, website, kimia zat warna, eco fashionAbstract
Pencemaran zat pewarna dalam produksi batik merupakan isu lingkungan yang belum dipahami masyarakat. Penanggulangan yang dilakukan pemerintah adalah dengan menerapkan konsep eco fashion dalam batik dengan penggunaan pewarna alam. Kurangnya kesadaran tentang batik pewarna alami masih menjadi hambatan. Sehingga diperlukan media edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat. Media website merupakan media yang mudah diakses, selain itu website mampu memberikan informasi menjadi lebih efisien dan up to date. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengambangan produk website kimia zat warna dalam eco fashion dan kelayakannya. Pengembangan website mengadaptasi model 4-D (Define, Design, Develop, Disseminate) yang dibatasai sampai tahap develop (pengembangan). Produk ditinjau oleh dosen pembimbing untuk mendapat saran dan masukan, kemudian kualitas produk dinilai oleh ahli materi, ahli media, dan 20 orang reviewer (masyarakat). Penilaian website dilakukan dengan instrumen penilaian kualitas Skala Likert. Hasil penilaian berupa data kuantitatif kemudian dianalisis untuk menentukan kualitas produk. Hasil uji kualitas menunjukkan bahwa pengembangan website kimia zat warna dalam eco fashion memperoleh persentase keidealan kualitas website berdasarkan penilaian ahli materi 95% dengan kategori Sangat Baik (SB), ahli media 95% dengan kategori Sangat Baik (SB), dan reviewer (masyarakat) dengan penilaian materi 84% dengan kategori Sangat Baik (SB) dan penilaian media 81.2% dengan kategori Sangat Baik (SB).
Downloads
References
Biznet. (2018). Welcome to the Era of Industrial Revolution 4.0. Retrieved July 15, 2019, from https://www.biznetnetworks.com/assets/doc/inspire-magazine/Biznet_Inspire_JUL2018.pdf
Chalim, & Anwas. (2018). Peran Orangtua dan Guru dalam Membangun Internet sebagai Sumber Pembelajaran. Junal Penyuluhan, 14. Retrieved from http://journal.ipb.ac.id/index.php/jupe/article/downloadSuppFile/19558/1867
Hadisurya & Ninuk. (2013). Kamus Mode Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Husna, Farisah. (2016). Eksplorasi Teknik Eco Dyeing Dengan Tanaman Sebagai Pewarna Alam. Bandung: Telkom University (Azinar & Ruswiansari, n.d.)
Krisnawati, E. (2016). Pola Penggunaan Internet Oleh Kalangan Remaja di Kabupaten Semarang. Retrieved April 15, 2019, from http://ejournal.uksw.edu/cakrawala/article/download/50/45/
Mahfudloh & Lestari. (2017). Strategi Penanganan Limbah Industri Batik di Kota Pekalongan. Semarang: Universitas Diponegoro.
Mahreni. (2016). Batik Warna Alami. Yogyakarta: Universitas Pembangunan Nasional.
Mubarok. (2018). Manfaat Website untuk Pribadi, Bisnis, dan Masyarakat. Retrieved March 30, 2019, from https://www.niagahoster.co.id/blog/manfaat-website/amp/
Prasetyo & Sutopo. (2018). Industri 4.0: Telaah Klasifikasi Aspek dan Arah Perkembangan Riset. Surakarta: Universitas Negeri Sebelas Maret
Purwanto. (2018). Pemanfaatan Bahan Pewarna Alam sebagai Alternatif dalam Pembuatan Batik Tulis yang Ramah Lingkungan. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains Dan Teknologi (SNAST) 2018, A-318. Yogyakarta.
Ristekdikti. (2017). Memandang Revolusi Industri dan Dialog Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Indonesia. Jakarta: Kementerian riset teknologi dan pendidikan tinggi.
Setiadi, Idham. (2013). Batik Madura. Jakarta: Direktorat Jendral Kebudayaan
Situseo. (2017). Manfaat Website di Era Globalisasi. Retrieved April 2, 2019, from https://www.situseo.com/manfaatwebsite/