Pengembangan Watak (Wayang Kertas Kimia) Sebagai Media Pembelajaran Ikatan Kimia Berbasis Pendidikan Karakter Dan Kearifan Lokal Untuk Peserta Didik SMA/MA

Authors

  • Friska Putri Normayanti Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta
  • Muhammad Zamhari Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.14421/jtcre.2022.41-02

Keywords:

Pengembangan Media, WATAK, Ikatan Kimia, Kearifan Lokal, dan Pendidikan Karakter

Abstract

Pendidikan yang berhasil dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah pendidikan yang tidak memisahkan masyarakat dari kebudayaan yang menjadi pedoman dalam melakukan tindakan. Pendidikan seharusnya  berdasarkan  pada  kebudayaan  tanpa  menutup  diri  dari  arus  globalisasi.  Globalisasi memberikan dampak negatif juga positif. Fenomena menyelesaikan masalah dengan kekerasan, kasus bullying merupakan tanda adanya krisis pada karakter dan moral peserta didik. Hal ini dikarenakan pendidikan memfokuskan pada aspek kognitif dan mengabaikan aspek moral. Penelitian ini bertujuan untuk  mengembangkan,  menilai  kualitas  dan  mengetahui  hasil  respon  pengguna  terhadap  media WATAK. Metode yang digunakan adalah Research and Development (RnD) dengan mengadaptasi model 4-D (define, design, develop and disseminate) yang dibatasi sampai pada tahap develop. Pengembangan WATAK (wayang kertas kimia) ini dibimbing oleh dosen pembimbing dan mendapat masukan dan saran oleh peer reviewer, ahli media, ahli materi dan ahli budaya. Penilaian dilakukan oleh 5 guru kimia SMA/MA dan direspon oleh 10 peserta didik yang telah mendapatkan materi ikatan kimia. Berdasarkan penilaian validasi ahli materi memperoleh kategori sangat baik dengan persentase keidealan 94,44%, sedangkan penilaian ahli media memperoleh kategori sangat baik dengan persentase keidealan sama yaitu 94,44%. Serta mendapatkan respon guru kimia SMA/MA dengan persentase keidealan 89% dengan kategori sangat baik dan respon 10 peserta didik mendapatkan persentase keidealan 85 % dengan kategori sangat baik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahkamajaya, H. (2011). Implementasi pembelajaran berbasis proyek dan budaya: belajar kimia dengan pembuatan naskah drama/lakon wayang orang. 2011: UIN SUKA.

Ahkamajaya, H. (2014). Pengembangan Buku Ajar Materi Struktur Atom Dan Ikatan Kimia Menggunakan Konteks Wayang Kulit Untuk Meningkatkan Literasi Sains Dan Teknologi Peserta Didik . Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Indriani, E., Saputra, R., & Hadi, L. (2016). Pengembangan Media Komponen Instrumen Terpadu (KIT) Ikatan Kimia. Pontianak: Pendidikan Kimia UNTAN.

Khusniati, M. (2012). Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran IPA. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 204.

Lestari, S. (2018). Peran Teknologi dalam Pendidikan di Era Globalisasi. edureligia Vol. 2 No. 2, 96.

Minarni, A. M. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Dalam Bentuk Media Komik dengan 3D Page Flip Pada Materi Ikatan Kimia. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 13, No 1, 2300.

Musanna, A. (2017). INDIGENISASI PENDIDIKAN: Rasionalitas Revitalisasi Praksis Pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 2, Nomor 1, 121.

Mudzakir, H. &. (2014). Inovasi Pembelajaran Kimia Melalui Konteks Material Pribumi. Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2014 (hal. 42). Malang: Kimia FMIPA UM.

Nugraha, M. I., Handayani. S., & Sumarno. (2014). Implementasi Nilai Karakter Tokoh Werkudara dalam Pembelajaran Sejarah. Jember: FKIP Universitas Jember.

Nurgiyantoro, B. (2011). Wayang dan Pengembangan Karakter Bangsa. Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun I, Nomor 1.

Novitasari, L., Agustina, P.A., Sukesti, R., Nari, M.F., Handika.J. (2017). Fisika, Etnosains dan Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Sains. Seminar Nasional Pendidikan Fisika (hal. 83). Madiun: Pendidikan Fisika FKIP Universitas PGRI Madiun.

Raharjo, S. B. (2010). Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Menciptakan Akhlak Mulia. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 16 Nomor 3, 230.

Rosmiati, M. S. (2016). Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Kontekstual Dengan Mengintegrasikan Kearifan Lokal Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Pada Mahasiswa. Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya Vol.6, No.1.

Sartini. (2004). Menggali Kearifan Lokal Nusantara Sebuah kajian Filsafat,. JurnalFilsafat,Jilid37,Nonlor2.

Suastra, I. W. (2010). Model Pembelajaran Sains Berbasis Budaya Lokal Untuk Mengembangkan Kompetensi Dasar Sains dan Nilai Kearifan Lokal di SMP. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 43, Nomor 2.

Sukarmin, D. M. (2016). Pengembagan Media Interaktif CHEMBOND (Chemical Bonding) Sebagai Media Pembelajaran Pada Materi Ikaatan Kimia Kelas X SMA. Unesa Journal of Chemical Education Vol. 5 ,No. 3,, 630.

Wiyanto, R. O. (2014). Pengembangan Media GAYANGHETUM (Gambar Wayang Hewan dan Tumbuhan) Dalam Pembelajaran Tematik Terintegrasi Kelas IV SD. Mimbar Sekolah Dasar, Volume 1 Nomor 1 April 2014, 65-70.

Downloads

Published

2022-04-30

How to Cite

Friska Putri Normayanti, & Muhammad Zamhari. (2022). Pengembangan Watak (Wayang Kertas Kimia) Sebagai Media Pembelajaran Ikatan Kimia Berbasis Pendidikan Karakter Dan Kearifan Lokal Untuk Peserta Didik SMA/MA. Journal of Tropical Chemistry Research and Education, 4(1), 10–21. https://doi.org/10.14421/jtcre.2022.41-02

Issue

Section

Articles