Karakterisasi kemampuan penalaran matematis pada materi pola bilangan
Main Article Content
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi kemampuan penalaran matematis materi pola bilangan pada peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 3 Kepanjen. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Tes, Observasi dan Wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik dengan kategori tinggi, mampu memahami permasalahan yang diketahui dan ditanyakan secara lengkap, mengajukan dugaan dan memanipulasi matematika dengan benar, melakukan perencanaan dengan cara mensubtitusikan untuk menyelesaikan masalah, dan mampu memeriksa kembali penyelesaian dengan cara menuliskan kesimpulan dengan tepat. Peserta didik dengan kategori sedang, mampu memahami permasalahan dengan menulis dan menjelaskan apa yang diketahui dan ditanyakan secara lengkap dengan mengajukan dugaan dan mampu mensubtitusikan soal dalam matematika, tetapi hasilnya salah dan tidak lengkap serta tidak bisa memberikan kesimpulan dengan baik dan tepat. Peserta didik dengan kategori rendah, dikatakan kurang bisa menjelaskan apa yang harus dituliskan pada lembar jawaban, namun bisa menyelesaikan jawaban secara lengkap melalui pengajuan dugaan. Selain itu, peserta didik pada kategori ini bisa memberikan cara yang sesuai dengan melakukan subtitusi tetapi jawaban masih salah dan kurang, dan tidak mampu memberikan sebuah hasil yang disimpulkan dengan tepat dan tidak memeriksa kembali hasilnya.
Downloads
Article Details
References
Afinnas, F. T., Masrukan, M., & Kurniasih, A. W. (2018). Analisis kemampuan penalaran matematis peserta didik dengan model self-regulated learning menggunakan asemen kinerja ditinjau dari metakognisi. PRISMA, 1(1), 197–207.
Ainun, N. (2015). Peningkatan kemampuan penalaran matematis peserta didik madrasah aliyah melalui model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament. Jurnal Peluang, 4(1), 55–63.
Anggraini, T. P., & Rejeki, S. (2021). Kemampuan penalaran matematis peserta didik berkemampuan tinggi dalam menyelesaikan soal cerita sistem persamaan linear dua variabel. Jurnal Pendidikan Matematika, 4(2), 117–129.
Ardhiyanti, E., Sutriyono, S. P. F. W., & Pratama, F. W. (2019). Deskripsi kemampuan penalaran peserta didik dalam pemecahan masalah matematika pada materi aritmatika sosial. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1), 90–103.
Budiyono, B. (2008). Kesalahan mengerjakan soal cerita dalam pembelajaran matematika. Paedagogia, 11(1), 1–8.
Creswell. (2012). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed (2nd ed.). Pustaka Pelajar.
Faradiba, S. S., Alifiani, A., & Hasana, S. N. (2022). Metacognitive myopia: bentuk khusus kebutaan metakognitif dalam konteks perkuliahan daring di era pandemi. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(1), 375–385.
Hidayah, N. (2015). Pembelajaran tematik integratif di sekolah dasar . Terampil: Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, 2(1), 34–49.
Inayah, N. (2016). Pengaruh kemampuan penalaran matematis dan gaya kognitif terhadap kemampuan komunikasi dan koneksi pada materi statistika peserta didik SMA. Jurnal EST, 2(5), 74–80.
Permatasari, L., & Marlina, R. (2022). Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kelas VII SMP Pada Materi Himpunan. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 8(2), 505-511.
Rahardjo, M., & Waluyati, A. (2011). Pembelajaran Soal Cerita Operasi Hitung Campuran Di SD Yogyakarta.
Rima, P. S. Holilulloh, & Hermi. Y.(2015). The Factors That Influence Societys’ Mind Set On The Important Of Education In Cugung Village.
Suprihatin, T. R., Maya, R., & Senjayawati, E. (2018). Analisis kemampuan penalaran matematis siswa smp pada materi segitiga dan segiempat. Jurnal Kajian Pembelajaran Matematika, 2(1), 9–13.
Wahyuni, Z., Roza, Y., & Maimunah, M. (2019). Analisis kemampuan penalaran matematika peserta didik kelas x pada materi dimensi tiga. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Al Qalasadi, 3(1), 81–92.