RITUAL KEMATIAN DALAM AGAMA ASLI TORAJA “ALUK TO DOLO” (STUDI ATAS UPACARA KEMATIAN RAMBU SOLOK)
Main Article Content
Abstract
Aluk To Dolo merupakan agama asli Suku Toraja yang sejak tahun 1969 mendapatkan status sebagai cabang dari agama Hindu Dharma. Di antara praktik agama Aluk To Dolo yang masih bertahan sampai sekarang adalah upacara kematian “Rambu Solok” dan disebut-sebut sebagai ritual kematian termahal. Orang yang merayakan ritual ini rela menghabiskan ratusan juta bahkan milyaran rupiah. Orang Toraja percaya bahwa ketika seorang mati dan belum diupacarakan Rambu Solok, ia sedang sakit dan diperlakukan layaknya orang hidup seperti disajikan makan dan minum, dan diajak bicara sewaktu-waktu. Orang mati ini baru dimakamkan di batu atau tebing setelah diupacarakan Rambu Solok dengan melakukan korban hewan kerbau dan babi sebanyak mungkin sehingga biayanya sangat mahal sekali. Hal itu berkaitan dengan konsep bekal di alam roh yang bernama “puya”. Semakin banyak “korban”, semakin banyak dan terjamin kehidupannya di “puya”. Puya dipercaya sama persis dengan dunia ini, hanya ia bersifat abadi atau kekal, karenanya diperlukan kebutuhan-kebutuhan hidup seperti di dunia ini. Semua bekal di “puya” ini ditentukan oleh sedikit banyak hewan yang dikorbankan dalam ritual kematian Rambu Solok. Oleh karena itu, masyarakat Toraja yang percaya filosofi Rambu Solok dalam agama Aluk To Dolo ini berusaha sebanyak mungkin mengorbankan hewan-hewan, agar sang jenazah cukup membawa bekal untuk hidup di alam baru “puya”.
Article Details
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
References
Ada’, John Liku-. Aluk To Dolo Menantikan Kristus: Ia Datang agar Manusia Mempunyai Hidup dalam Segala Kelimpahan. Toraja: Batu Silambi’ Publishing, 2014.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.
Crim, Keith. Dictionary of World Religions. San Fransisco: HarperSanFranssico, 1989.
Djam’annuri (ed.). Agama Kita, Perspketif Sejarah Agama-agama: Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Lesfi, 2000.
Leach, Edmund R. “Ritualization in Man in Relation to Conceptual and Social Development”. Dalam W.A. Lessa dan E.Z. Vog, Reader in Comparative Religion. New York: Harper Collins Publisher, 1979
Lessa, W.A.. dan E.Z. Vog, Reader in Comparative Religion. New York: Harper Collins Publisher, 1979.
Manurung, Rotua T. N.. “Upacara Kematian di Tana Toraja: Rambu Solo”, Skripsi, Tidak diterbitkan, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara, 2009.
Panggara, Robi. Upacara Rambu Solo’ di Tana Toraja: Memahami Bentuk Kerukunan di Tengah Situasi Konflik. Bandung: Kalam Hidup, 2015.
Saksi-Saksi Yehuwa. Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan. Jakarta: Saksi-saksi Yehuwa Indonesia, 2012.
Sandarupa, Stanislaus. Life and Death in Toraja. Ujung Pandang: t.p., 1986.
Salombe’, C.. Orang Toraja dan Ritusnya. Ujung Pandang: t.p., 1992.
Sarira, Y. A., Rambu Solo’ dan Persepsi Orang Kristen tentang Rambu Solo’, (Tana Toraja: Pusbang Gereja Toraja, 1996.
Sudarto. Metodologi Penelitian Filsafat. Jakarta: RajaGrafindo, 1996.
Turner, Victor. The Forest of Symbols. T.k: Ithasa, 1967.
Wach, Joachim. Ilmu Perbandingan Agama. Inti dan Pengalaman Keagamaan . Jakarta: Rajawali Press, 1995.
Waterson, Roxana. Paths and Rivers: Sa’dan Toraja Society in Transformation. Leiden: KITLV Press, 2009.