PEMIKIRAN ETIKA IBNU MISKAWAIH

Authors

  • Awal UIN Alauddin Makassar
  • Indo Santalia UIN Alauddin Makassar

DOI:

https://doi.org/10.14421/lijid.v6i1.3863

Keywords:

Kata Kunci, Ibnu Miskawaih, Etika, akhlak

Abstract

Abstract

Ibn Miskawaih is known as the father of Islamic ethics. He has been able to formulate the basics of ethics in his book Tahdzib al Akhlaq wa Thathir al A'raq (Education Budi and Cleansing Morals). The source of Ibn Miskawaih's ethical philosophy comes from Greek philosophy, Persian civilization, Islamic teachings and personal experience. In His thoughts on ethics, he started by exploring the human soul. He views that psychology has its own virtues compared to other other psychology. Ibn Miskawaih's ethical teachings stem from the bitch theory middle. The point is to say that moral virtue is generally defined as as a middle position, extreme advantages and extreme disadvantages of each human soul. Thus, according to Ibn Miskawaih that morality is a a state of mind that invites someone to act without thinking and calculated beforehand. So that morality can be made into human nature by doing continuous exercises until it becomes a good self give birth to good morals.

Keywords: Ibn Miskawaih, Ethics, morality

 

Abstrak

Ibnu Miskawaih dikenal sebagai bapak etika Islam. Dia mampu merumuskan dasar-dasar etika dalam bukunya Tahdzib al Akhlaq wa Thathir al A'raq (Pendidikan Budi dan pembersihan budi pekerti) . Sumber filsafat etika Ibnu Miskawaih berasal dari Filsafat Yunani, peradaban Persia, ajaran Islam dan pengalaman pribadi. Di Pemikirannya tentang etika, ia mulai dengan menjelajahi jiwa manusia. Dia bahwa psikologi memiliki keutamaan tersendiri dibandingkan dengan yang lain psikologi lainnya. Ajaran etika Ibn Miskawaih berasal dari teori anjing betina lingkungan. Ini untuk mengatakan bahwa kebajikan moral secara umum didefinisikan sebagai sebagai posisi tengah, keuntungan ekstrim dan kerugian ekstrim masing-masing jiwa manusia. Jadi, menurut Ibnu Miskawaih, akhlak adalah keadaan pikiran yang mengajak seseorang untuk bertindak tanpa berpikir dan dihitung sebelumnya. Sehingga moralitas dapat menjelma menjadi fitrah manusia dengan melakukan latihan terus menerus sampai ia menjadi diri yang baik melahirkan akhlak yang baik.

Kata Kunci: Ibnu Miskawaih, Etika, akhlak.

Abstract viewed: 648 times | pdf downloaded = 477 times

References

Abdullah, M. A. “Al-Gazali di Muka Cermin Immanuel Kant: Kajian Konsep Etika dalam Agama”, dalam Ulumul Qur’an. Jakarta: LSAF & ICMI, 1994.

al Zugby,Fathi Muhammad. Falsafah al Akhlaq ‘Inda Maskawaih, Juz II. Tanta, Mesir: Maktabah Asywal, 1995.

Al-Qasimi, J. al-D. Maw ‘idhat al-Mukminin min Ihya ‘Ulujm al-Din. Beirut: Dar al-Fikr, t.th.

Amin, Ahmad. Dhuha al-Islam, Kairo: Maktabah al-Nahdhah al- Misriyayyah. Ahmad Mahmud Subhi, 2001, Filsafat Etika; Tanggapan Kaum Rasionalis dan Intusionalis Islam, Jakarta: Serambi, 1974.

Amin, Ahmad.1993. Al Akhlak, Terj. Farid Ma’ruf. Etika: Ilmu Akhlak . Jakarta: Bulan Bintang.

Bagir, Haidar. Buku Saku Filsafat Islam . Bandung: Arasy, 2005.

Bellah, R. N.. Beyond Belief: Essays on Religion in a Post Traditional World. Barkeley and Los Angeles: University of California Press, 1991.

Brill’s, E.. First Encyclopedia of Islam 1931-1936. Leiden New York: Prnted in the Netherlands, 1960.

Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam. Ensiklopedia Islam, jilid 2. Jakarta: Ich Baru Van Hoeve, 1997.

Ismail, Roni. “Islam dan Damai (Kajian atas Pluralisme Agama dalam Islam)”, Religi, Vol. 9, No. 1, 2013.

Ismail, Roni. “Keberagamaan Koruptor (Tinjauan Psikografi Agama), Esensia, Vol. XIII, No. 2, Juli 2012.

Ismail, Roni. “Kecerdasan Spiritual dan Kebahagiaan Hidup”, Refleksi, Vol. 12, No. 1, Januari 2012.

Ismail, Roni. “Konsep Toleransi dalam Psikologi Agama (Tinjauan Kematangan Beragama)”, Religi: Jurnal Studi Agama-Agama, Vol. 8, No. 1, 2012.

Ismail, Roni. “Rahmat Islam bagi Semua”, Suara Muhammadiyah, No. 03 Th. ke-93, Februari 2008.

Ismail, Roni. Menuju Hidup Islami. Yogyakarta: Insan Madani, 2009

Ismail, Roni. Menuju Hidup Rahmatan Lil’alamin. Yogyakarta: Suka Press, 2016.

Ismail, Roni.“Hakikat Monoteisme Islam (Kajian atas Konsep Tauhid Laa Ilaaha Illallah), Religi, Vol. X, No. 2, Juli 2014.

Leanman, Oliver. A Brief Introduction to Islamic Philosophy, diterjemahkan oleh Musa Kazhin. Bandung: Mizan, 2002.

Madkur, I. Filsafat Islam Metode dan Penerapan, Bagian I. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993.

Miskawaih, Ibnu. Tandzib al Akhlaq . Beirut: American Univ. Press, 1966.

Naisbit, J., & Aburdene, P. Ten New Directions for the 1990’s Mega trends 2000. New York: Avon Book, 1991.

Nasution, H. (1999). Filsafat Islam. Jakarta: Penerbit Gaya Media Pratama.

Nasution, Hasyimsyah. Filsafat Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama, 1999.

Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.

Nata, H. Abuddin.Pemikiran para Tokoh Pendidikan Islam, ed. 1. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2001.

Rahman, F. Islam. New York: Holt, Reinhart, Winston, 1966.

Rahmat Djatnika, Sitem Ethika Islam (Akhlak Mulia), Pustaka: Surabaya, 1987.

Shalibi, J. al-Mu’jam al-Falsafi, Juz I. Mesir: Dar al-Kitab al-Mishri, 1978.

Sumatmadja,H. Nursid. Manusia dalam konteks Sosial, Budaya dan Lingkungan Hidup . Bandung: Arasy, 2005.

Tamin, Hasan. ”al Muqaddimah” dalam Tahzib al Akhlaq wa Tathbir al A’raq. Beirut: Mansyurat.Dar al Hayat, 1398 H.

Taufiq al-Thawil, Falsafah al-Akhlaq, ttp: Dar al-Nahdhah al-‘Arabiyyah, t.th.

Yusuf Musa,Muhammad. Falsafah al Akhlak fi al Islam.Kairo: Muassat al Khaniji, 1963

Downloads

Published

2023-05-12

Issue

Section

Articles