THE AMBIGUITY OF PEACE NARRATIVES IN RELIGIOUS COMMUNITIES OF WEST KALIMANTAN

Authors

  • Samsul Hidayat IAIN Pontianak
  • Sulaiman IAIN Pontianakk

DOI:

https://doi.org/10.14421/lijid.v6i1.4394

Abstract

Abstract

A lot of conflicts have occurred in West Kalimantan, and the latest was the anarchic treatment of the Ahmadiyya and the Gafatar. This study seeks to explain the ambiguity of peace narratives in a plural society in West Kalimantan, and to find out the community's response to such conflicts. This study is qualitative-descriptive research which was conducted through collecting observational data, making documentation, and doing literature studies, analyzing data using data display, reducing data and drawing conclusions. The results of this study showed that West Kalimantan is known for its plural society and for voicing for peace, but there are still various conflicts in the form of anarchy in religious communities. This study concluded that the response of the people of West Kalimantan is relatively different; some see conflict positively especially those who have interests in it, and negatively especially those who feel disadvantaged. The ambiguity of peace narratives can be seen when individual or group interests are the main consideration in peace-building. The advocated peace is merely an empty discourse in a plural society that is unable to manage conflict. The ambiguity of peace narratives, which is still rife with conflicts from religious anarchy, is caused by the religious leaders, the government and the religious communities not working together to build peace.

Keywords: Ambiguity, Peace, Religion.

Abstrak

Berbagai konflik yang terjadi di Kalimantan Barat yang terakhir bentuk perlakukan yang anarkis terhadap kelompok Ahmadiyah dan Gafatar. Penelitian ini menjelaskan tentang keambiguan narasi perdamaian di tengah masyarakat majemuk di Kalimantan Barat. Serta melihat respon masyarakat terhadap konflik-konflik yang terjadi pada masyarakat majemuk di Kalimantan Barat. Penelitian ini termasuk ke dalam klister kualitatif-diskriptif dengan cara pengumpulan data observasi, dokumentasi, serta kajian-kajian pustaka, analisis data menggunakan display data, reduksi data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Kalimantan Barat terkenal dengan mayarakat yang majemuk dan mensuarakan perdamaian akan tetapi masih ada berbagai konflik yang berbentuk keanarkisan masyarakat beragama. Kesimpulan penelitian ini bahwa respon masyarakat Kalimantan Barat sangat relatif, ada yang melihat konflik secara positif bagi yang mempunyai kepentingan dan berbentuk negatif bagi yang merasa dirugikan. Keambiguan narasi perdamaian nampak ketika kepentingan individu atau kelompok menjadi pertimbangan utama dalam merajut perdamaian. Perdamaian yang dijunjung tinggi hanya isu belaka dalam masyarakat majemuk yang tidak mampu mengelola konflik. Kembiguan narasi perdamain yang masih maraknya terjadi konflik dari keanarkisan umat beragama, hal ini disebabkan oleh para tokoh agama, pemerintah dan umat beragama tidak bergandengan untuk merajut perdamaian.

Kata Kunci: Ambiguitas, Perdamaian, Agama.

Abstract viewed: 194 times | pdf downloaded = 88 times

References

Agustian, Wiwin, and Katon Nugroho. “Analisis Dampak Negatif Dari Terjadinya Konflik Antar Karyawan Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Kota Palembang.” Jibm 3, no. 2 (2020)

Aji, Prakoso, and Jerry Indrawan. “Memahami Studi Perdamaian Sebagai Bagian Dari Ilmu Hubungan Internasional.” Jurnal Pertahanan & Bela Negara 9, no. 3 (2019): 65–84.

Alexander, Michael. “Sebuah Eksplanasi Kekerasan Berbasis Agama Dan Upaya Melampauinya.” GENEVA: Jurnal Teologi Dan Misi 17, no. 2 (2019): 115–38. https://www.sttiaa.ac.id/e-journal/index.php/geneva/article/view/16%0Ahttps://www.sttiaa.ac.id/e-journal/index.php/geneva/article/viewFile/16/18.

Ali, S. Husin. Rakyat Melayu:Nasib Dan Masa Depannya. Jakarta: PT Inti Sarana Aksara., 1985.

Arkanudin, Arkanudin. “Menelusuri Akar Konflik Antaretnik Di Kalimantan Barat.” Mediator 7, no. 2 (2006): 185–94.

Castro, Loreta N. dan Jasmine N. Galace. Peace Education: Pathway to A Culture of Peace. Cuezon City: Centre of Peace Education., 2010.

Charles Kimball. When Religion Becomes Evil: Five Warning Signs,. canada: Harper Collins, 2008.

Charles Webel dan Johan Galtung. Handbook of Peace and Conflict Studies,. New York: Routledge, 2007.

Dharmariza, Muhammad, Rahmad Hidayat, and Miftah Faridl Widhagdha. “Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Strategi Resolusi Konflik Sosial.” Jurnal Kebijakan Publik 11, no. 1 (2020). https://doi.org/10.31258/jkp.11.1.p.1-6.

Dwi, Sigit Kusrahmadi. “Pendidikan Agama Dalam Masyarakat Majemuk,” 2008.

Elyta, Elyta. “Penanganan Konflik Melalui Keamanan Di Kalimantan Barat Indonesia.” Jurnal Politik Profetik 9, no. 2 (2021): 1–15. https://doi.org/10.24252/profetik.v9i2a9.

Fahham, A. Muchaddam. “Peran Tokoh Agama Dalam Penanganan Konflik Sosial.” Kajian 15, no. 2 (2010): 311–41.

Harahap, Suheri. “Konflik Etnis Dan Agama Di Indonesia.” Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama (Jisa) 1, no. 2 (2018): 26–45. https://doi.org/10.30829/jisa.v1i2.5096.

Huberman, A. Michel. Qualitative Data Analysis. Terjm. Tje. jakarta: UI-Press, 2005.

Ihsan Ali Fauzi. “Ambiguitas Agama Sebagai Pluang Dalam Menciftakan Perdamaian Agama,.” Jurnal Studi Agama-Agama 5, no. 2 (2015): h 239-240.

Ismail, Roni. Menuju Hidup Islami. Yogyakarta: Insan Madani, 2009

Ismail, Roni. Menuju Hidup Rahmatan Lil’alamin. Yogyakarta: Suka Press, 2016.

Ismail, Roni. “Konsep Toleransi dalam Psikologi Agama (Tinjauan Kematangan Beragama)”, Religi: Jurnal Studi Agama-Agama, Vol. 8, No. 1, 2012.

Ismail, Roni. “Rahmat Islam bagi Semua”, Suara Muhammadiyah, No. 03 Th. ke-93, Februari 2008.

Ismail, Roni.“Hakikat Monoteisme Islam (Kajian atas Konsep Tauhid Laa Ilaaha Illallah), Religi, Vol. X, No. 2, Juli 2014.

Ismail, Roni. “Islam dan Damai (Kajian atas Pluralisme Agama dalam Islam)”, Religi, Vol. 9, No. 1, 2013.

Ismail, Roni. “Resolusi Konflik Keagamaan Integratif: Studi atas Resolusi Konflik Keagamaan Ambon”, Living Islam, Vol. 3, No. 2, 2020.

Ismail, Roni, dkk. “Resolusi Konflik Keagamaan berbasis Kearifan Lokal: Studi atas Pela Gandong di Ambon”, Living Islam, Vol. 5, No. 1, 2022.

Jati, Wasisto Raharjo. “Kearifan Lokal Sebagai Resolusi Konflik Keagamaan.” Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan 21, no. 2 (2013): 1–24. https://doi.org/10.21580/ws.2013.21.2.251.

Jerry, Indrawan. Pengantar Studi Keamanan. Malang: Intrans Publishing., 2019.

Johan Galtung. Peace By Peaceful Means,. London: SAGE Publications, 1996.

L. Ben Crane, Edward Yeager, and Randal L. Whitman. An Introduction to Linguistic. USA: Harcourt Brace College, 1981.

Loreta N. Castro dan Jasmine N. Galace. Peace Education: Pathway to A Culture of Peace,. Cuezon City: Centre of Peace Education, 2010.

Roffies, Ricksen Sonora, Yohanes Bahari, and Fatmawati Fatmawati. “Integrasi Sosial Masyarakat Multietnis Dalam Perspektif” 2, no. 2 (2019): 327–36.

Rozie, Fachrur, and Siti Nur Ami’in. “Krisis Epistemologis Pesantren Dalam Kajian Pluralisme Agama.” Islamic Review: Jurnal Riset Dan Kajian Keislaman 10, no. 1 (2021): 39–58. https://doi.org/10.35878/islamicreview.v10i1.274.

Samsul Hidayat. “Stereotif Mahasiswa IAIN Pontianak Terhadap Agama Baha’i.” Jurnal Studi Agama-Agama, 7, no. 1 (2017).

Sugioyo. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. CV Alfabeta, 2016.

Sujarwoto. “‘Geography and Communal Conflict in Indonesia.’” Indonesian Journal of Geography, 49, no. 1 (2017), h. 89–9 (2017): 89–96.

Sulanam, Sulanam. “‘A COMMON WORD’: Sebagai Titik Kesepahaman Muslim – Kristen.” Toleransi: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama 11, no. 1 (2019): 1–14. https://doi.org/10.24014/trs.v11i1.8287.

Syafi’ie, M. “Ambiguitas Hak Kebebasan Beragama Di Indonesia Dan Posisinya Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi.” Jurnal Konstitusi 8, no. 5 (2016): 675. https://doi.org/10.31078/jk853.

Veeger, K.J. Realitas Sosial: Refleksi Filsafat Sosial Atas Hubungan Individu-Masyarakat Dalam Cakrawala Sejarah Sosiologi. Jakarta: Gramedia, 1985.

Zakiyah, Zakiyah. “Cendekiawan Muslim Dan Wacana Konflik Etnis Di Kalimantan Barat.” Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama Dan Masyarakat 1, no. 2 (2017): 1–23. https://doi.org/10.14421/panangkaran.2017.0102-01.

Downloads

Published

2023-05-02

Issue

Section

Articles