BERAGAMA BAHAGIA UNTUK BINA DAMAI: KAJIAN ATAS TEORI KEMATANGAN BERAGAMA WILLIAM JAMES

Authors

  • Roni Ismail UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (h-index: 7)

DOI:

https://doi.org/10.14421/lijid.v7i1.5277

Abstract

In the ideal or normative terms, all religions teach the tenet of peace, so that they express a "friendly" face. However, in historical reality, religion often displays an "angry" face and is used as a tool for hostility, hatred, violent conflict, and even war. Cassanova calls this the Janus face or double face of religion. Religious scholars, practitioners and academics have made various efforts to return religion to its ideal face as a power of peace, brotherhood, unity and humanity. Some propose a peaceful, inclusive, pluralist, dialogical, archipelagic, progressive religiosity, and so on. This article offers a happy religion or religiosity through a psychology of religion approach as participation in discussions of religion for peace, through a study of William James' mature religious theory. James' four mature religious criteria are: (1) always feeling God's presence in life, (2) His presence gives rise to surrender to God and His values, (3) self-surrender gives rise to happiness, freedom and loss of ego, and , (4) changing emotions into love and harmony, are indicators of religious happiness. Happy religiousity are unlikely to hurt, hate, get involved in hostility and violent conflict in the name of religion, but are instead able to spread happiness and peace to others. Happy religiosity are able to build peace, namely: maintaining the sacredness of life and upholding the ideal of life's happiness.

Keywords: Happy Religiosity, Mature Religion William James, Peace.

Secara idealitas-normatif, semua agama memuat ajaran damai sehingga berwajah “ramah”. Akan tetapi, secara realitas-historis seringkali agama menampilkan wajah “marah” dijadikan alat permusuhan, kebencian, konflik kekerasan, bahkan perang. Cassanova menyebut ini sebagai janus face atau wajah ganda agama. Para agamawan, praktisi dan akademiki telah melakukan berbagai upaya untuk mengembalikan agama pada idealitasnya sebagai pejuang kedamain, persaudaraan, persatuan, dan kemanusiaan. Ada yang menggagas beragama damai, inklusif, pluralis, dialogis, nusantara, berkemajuan, dan lain-lain. Artikel ini menawarkan beragama bahagia melalui pendekatan psikologi agama sebagai keikutsertaan dalam diskusi fungsi beragama untuk perdamaian, melalui kajian atas teori beragama matang dari William James. Empat kriteria beragama matang James, yaitu: (1) merasakan selalu kehadiran Tuhan dalam hidup, (2) kehadiran-Nya memunculkan kepasrahan kepada Tuhan dan nilai-nilai-Nya, (3) kepasrahan diri memunculkan kebahagiaan, kebebasan, dan hilang ego, dan, (4) mengubah emosi menjadi cinta dan harmoni, merupakan indikator kebahagiaan keagamaan. Orang beragama bahagia tidak mungkin menyakiti, membenci, terlibat permusuhan dan konflik kekerasan atas nama agama, tetapi justru mampu menebar kebahagiaan dan perdamaian kepada sesama. Orang beragama bahagia mampu membangun perdamaian, yaitu: menjaga sakralitas kehidupan dan menjunjung ideal kebahagiaan hidup.

Kata Kunci: Beragama Bahagia, Beragama Matang William James, Perdamaian.

Abstract viewed: 255 times | pdf downloaded = 143 times

References

Abdullah, Amin. Islamic Studies di Perguruan Tinggi: Pendekatan Integratif-Interkonektif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006.

Abdullah, Amin. Multidisiplin, Interdisiplin, & Transdisiplin. Metode Studi Agama & Studi Islam di Era Kontemporer. Yogyakarta: IB Pustaka, 2020.

Abdullah, Amin. Studi Agama. Normativitas atau Historisitas?. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996.

AG, Muhaimin. Damai di Dunia, Damai untuk Semua. Perspektif Berbagai Agama. Jakarta: Depag RI, 2004.

Al Andang. Agama yang Berpijak dan Berpihak. Yogyakarta: Kanisius, 1998.

Allport, Gordon W. The Individual and His Religion. A Psychological Interpretation. New York: McMillan, 195.

Amstrong, Karen. The Battle for God: A History of Fundamentalism. New York: Alfred A. Knoft, 2001.

Assyaukanie, Luthfi. Islam Benar versus Islam Salah. Depok: KataKita, 2007.

Asy’arie, Musa. “Teologi Perang, Justifikasi Kekerasan Atas Nama Tuhan”, KOMPAS, Rubruk Opini, Jumat, 7 Februari 2003.

Azra, Azyumardi Konteks Berteologi di Indonesia. Jakarta: Penerbit Paramadina, 1999.

Balitbang dan Diklat Kemenag RI, Moderasi Beragama. Jakarta: Balitbang dan Diklat Kemenag RI, 2019.

Casanova, Jose. Public Religions in the Modern World. Chicago: The University of Chicago Press, 1994.

Clark, W.H. The Psychology of Religion. An Introduction to Religious Experience and Behavior. New York: The MacMillan Company, 1968.

Crapps, Robert W. Dialog Psikologi dan Agama sejak William James hingga Gordon Allport. Terj. A.M. Harjana. Yogyakarta: Kanisius, 1993.

Daya, Burhanuddin. Agama Dialogis. Merenda Dialektika Idealita dan Realita Hubungan Antaragama. Yogyakarta: Mataram-Minang Lintas Budaya, 2004.

Faiz, Fahruddin. “Melacak Nalar Terorisme: Sebuah Pembacaan Epistemologis”, Refleksi: Jurnal Filsafat dan Pemikiran Keislaman, Vol. 6, No. 2, Juli 2006.

Harahap, Syahrin. Teologi Kerukunan. Jakarta: Prenada, 2011.

https://www.liputan6.com/news/read/3938399/bom-bunuh-diri-itu-batalkan-salat-jumat-di-polresta-cirebon-pada-2011

ICG, “Al-Qaeda in Southeast Asia: The Case of the “Ngruki Network” in Indonesia,” ICG, 8 Augstus 2002.

IPAC, “The Evolution of ISIS in Indonesia”, IPAC Report, No. 13, 24 September 2014, dan, IPAC, “The Decline of ISIS in Indonesia and the Emergence of New Cells”, PAC Report, Tahun 2021

IPAC. “Evolusi ISIS di Indonesia”, Laporan IPAC Report No.13, 24 September 2014.

Ismail, Roni. “Integrasi Sains dan Agama”, dalam Al Makin dkk, 70 Tahun M. Amin Abdullah. Pemikiran, Guru dan Pemimpin. Yogyakarta: Pascasarjana dan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran ISlam UIN Sunan Kalijaga, 2023.

Ismail, Roni. “Islam dan Damai (Kajian atas Pluralisme Agama dalam Islam)”, Religi, Vol. 9, No. 1, 2013.

Ismail, Roni. “Konsep Toleransi dalam Psikologi Agama (Tinjauan Kematangan Beragama)”, Religi: Jurnal Studi Agama-Agama, Vol. 8, No. 1, 2012.

Ismail, Roni. “Rahmat Islam bagi Semua”, Suara Muhammadiyah, No. 03 Th. ke-93, Februari 2008.

Ismail, Roni. “Resolusi Konflik Keagamaan Integratif: Studi atas Resolusi Konflik Keagamaan Ambon”, Living Islam, Vol. 3, No. 2, 2020.

Ismail, Roni. Menuju Hidup Islami. Yogyakarta: Insan Madani, 2009.

Ismail, Roni. Menuju Muslim Rahmatan Lil’alamin. Yogyakarta: Suka Press, 2016.

Ismail, Roni, Abidin Wakano, dan Genoveva Leasiwal, “Resolusi Konflik Keagamaan Berbasis Kearifan Lokal: Studi Pela Gandong di Ambon”, Living Islam, Vol. 5, No. 1, Tahun 2022.

James, William. Pragmatism. A New Name for Some Old Ways of Thinking. London: Longmans, Green and Co, 1922.

James, William. The Varieties of Religious Experience. A Study in Human Nature. New York: Prometheus Books, 2002.

Kimbal, Charles. Ketika Agama menjadi Bencana. Terj. Nurhadi dan Izzuddin Washil. Bandung: Mizan, 2008.

Kurtz, Lester R. Gods in the Global Village. California, London & New Delhi, 1995.

Lama, Dalai dan Howard C. Cutler. The Art of Happiness (Seni Hidup Bahagia). Terj. Alex Tri Kantjono Widodo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001.

The Macat Team. An Analysis of William James’s The Principles of Psycology. London: Macat International Ltd, 201

Madjid, Nurcholish. Islam Doktrin dan Peradaban. Jakarta: Paramadina, 1992.

McTernan, Oliver. Violence in God’s Name: Religion in an Age of Conflict. London: The Bath Press, 2003.

Munawar-Rachman, Budhy. Islam Pluralis. Wacana Kesetaraan Kaum Beriman. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004.

Munitz, Multin K. Contemporary Analytic Philosophy. New York: McMillan Publishing, 1952.

Panggabean, Rizal dan Ihsan Ali-Fauzi, Policing Religious Conflicts in Indonesia. Jakarta: PUSAD, 2015.

Selengut, Charles. Sacred Fury: Understanding Religious Violence. New York: Rowman & Littlefield Publisher, Inc, 2003.

Silvestri, S. & J. Mayall, The Role of Religion in Conflict and Peacebuilding. London: The British Academy, 2015.

Stark, Rodney. One True God: Resiko Sejarah Bertuhan Satu. Terj. M. Sadat Ismail. Yogyakarta: Penerbit Qalam, 2003.

Sukidi. Rahasia Sukses Hidup Bahagia Kecerdasan Spiritual. Mengapa SQ Lebih Penting daripada IQ dan EQ. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2004.

Sulaiman, Tasirun. Al-Quran Berbicara Agama Lain. Jakarta: Dian Rakyat, 2011.

Susan, Novri. Pengantar Sosiologi Konflik. Jakarta: Kencana, 2009.

Ujam Jaenudin, Psikologi Transpersonal, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm. 85-86.

Webel, Charles dan Johan Galtung (ed.), Handbook of Peace and Conflict Studies. New York: Routledge, 2007.

Wulff, David M. Psychology of Religion: Classic and Contemporary. New York: John Wiley & Sons, Inc, 1997.

Zohar, Danah dan Ian Marshall. SQ. Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan. Terj. Rahmani Astuti, Ahmad Nadjib Burhani, dan Ahmad Baiquni. Bandung: Mizan, 2001.

Downloads

Published

2024-05-15

Issue

Section

Articles