BAHASA SEKSIS DALAM KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA

Penulis

  • Ening Herniti Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga

DOI:

https://doi.org/10.14421/ajbs.2013.12106

Abstrak

Sexist language is the language which represents men and women are not equal that one member of the group considered inferior human sex, simpler, less rights than members of the other sex. Sexist language is usually present harmful stereotypes of women. From the Indonesian vocabulary contained in KKBI found vocabulary related to gender disparities. Vocabulary is gender biased unbalanced or asymmetrical. Data captured by the technical documentation of KBBI fourth edition in 2012. With descriptive methods, data will be analyzed critically. Indonesian system actually gives equal space to both men and women. However, the development of Indonesian in a few loanwords vocabulary especially gender discrimination. Asymmetric use of language not only treats women unfairly, but also can simplify the unfair treatment of women.

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Referensi

Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Herniti, Ening, Sriharini, dan Navilah Abdullah. 2005. Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga.

Herniti, Ening. 2005. “Ajektiva Penanda Gender dalam Iklan Televisi” dalam Jurnal SOSIO-RELIGIA, Vol. 4 No. 4, Agustus 2005.

Lucy, J.A. 1992. Language Diversity and Thought: A Reformulation of the Linguistic Relativity Hypothesis. Cambridge University Press: Cambridge.

Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa.

Thomas, Linda dan Shan Wareing. 2007. Bahasa, Masyarakat, dan Kekuasaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Unduhan

Diterbitkan

2013-06-19

Terbitan

Vol 12 No 1 (2013)

Bagian

Articles

Lisensi

1. Jurnal Adabiyyāt: Jurnal Bahasa dan Sastra memublikasikan seluruh artikel yang dimuatnya secara keseluruhan (full text). 
2. Dipersilakan kepada pembaca untuk mengunduh dan menggunakannya untuk kepentingan ilmiah dan penyebaran keilmuan.
3. Penulis bisa menerbitkan kembali tulisannya yang sudah dipublikasikan Jurnal Adabiyyāt: Bahasa dan Sastra setelah mendapatkan izin tertulis dari penyunting. Surat ini bisa diperoleh dengan mengajukan surat permohonan izin untuk menerbitkan kembali tulisan tersebut kepada Adabiyyāt: Bahasa dan Sastra via email adabiyyat@uin-suka.ac.id. Pada publikasi kedua tersebut, Penulis diharuskan menyertakan informasi bahwa tulisan tersebut telah terbit pada kali pertama di Jurnal Adabiyyāt: Bahasa dan Sastra.

Cara Mengutip

BAHASA SEKSIS DALAM KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA. (2013). Adabiyyāt: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 12(1), 116-133. https://doi.org/10.14421/ajbs.2013.12106

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama