MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI ISLAM: TRAJEKTORI KEBANGKITAN AGAMA DI RUANG PUBLIK
Abstract
Di era disrupsi yang sangat dipengaruhi oleh internet of things melalui hadirnya media sosial ini, umat beragama dimanjakan dalam memilih akses konten keagamaan sesuai dengan preferensinya. Kemudahan akses tersebut mendorong munculnya elit keagamaan baru konservatif yang menantang kemapanan otoritas keagamaan tradisional yang telah lebih lama eksis. Mereka mengemas berbagai konten dengan label dakwah, hijrah, dan istilah keagamaan populer lainnya. Kemasan yang mereka tawarkan cenderung lebih simple untuk dipahami sehingga mampu menarik khalayak, terutama kaum muda Muslim urban yang cenderung gandrung dengan budaya pop dan ingin belajar agama secara instan. Munculnya elite keagamaan baru tersebut memicu reaksi dari kelompok moderat untuk memberikan wacana tandingan. Hal ini mengakibatkan media sosial berubah menjadi arena kontestasi perebutan otoritas keagamaan. Bila kita perhatikan, fenomena tersebut jelas bertentangan dengan teori sekularisasi yang menggambarkan bahwa di era modern agama bukanlah sesuatu yang populer. Nyatanya saat ini kita justru melihat kebangkitan agama atau religious revival di ruang publik. Jurgen Habermas mengatakan bahwa ruang publik merupakan wahana diskursus demokratis masyarakat dimana setiap warga negara dapat menyatakan opini ataupun kepentingan secara diskursif. Opini dan kepentingan tersebut selanjutnya dimanifestasikan dalam berbagai trajektori. Terkait isu kebangkitan agama, salah satu trajektori tersebut adalah manajemen dan administrasi Islam. Untuk melihat bagaimana kebangkitan agama bekerja di sektor manajemen dan administrasi Islam, maka kita dapat mendiskusikannya lebih mendalam melalui tujuh naskah yang terbit pada Jurnal MD Volume 6 Nomor 2 Tahun 2020 ini.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with Jurnal MD agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).