Jurnalisme Warga: Liyan, Timpang dan Diskriminatif

Authors

  • Aryo Subarkah Eddyono Doktoral Kajian Budaya dan Media Universitas Gadjah Mada
  • Faruk HT Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada
  • Budi Irawanto Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada

DOI:

https://doi.org/10.14421/pjk.v12i1.1498

Keywords:

citizen journalism, cultural studies, diversity of information, democracy, distinction

Abstract

Abstrak. Keterlibatan warga dalam menyampaikan informasi yang luput dilakukan oleh jurnalis profesional  masih bisa kita lihat hingga kini. Terutama pada peristiwa-peristiwa bencana alam seperti gempa dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala pada akhir September 2018. Hal ini menunjukkan praktik jurnalisme warga masih mungkin dijalankan. Hanya saja, di ranah akedemis, riset jurnalisme warga di Indonesia tidak terlalu variatif dan terkesan berjalan di tempat, didominasi pembicaraan sejauh mana peran dan efektivitasnya berdasarkan model-model tertentu. Situasi ini sebaiknya diatasi. Salah satunya dengan menghadirkan cara berpikir cultural studies dalam mengkaji isu-isu jurnalisme warga. Cultural studies atau kajian budaya adalah kajian kritis yang mampu membantu periset menyelami beragam hal, yakni representasi, regulasi, identitas, konsumsi, dan produksi di mana masing-masing bisa saling terkait satu sama lain. Masalah lain yang saya temukan adalah pemahaman jurnalisme warga, yang selama ini berkembang  perlu dikritisi karena tidak kontekstual dan cenderung asal klaim. Saya beranggapan jurnalisme warga adalah praktik yang timpang, eksklusif, elitis, dan diskriminatif. Keberadaaannya menjadi liyan bagi jurnalisme dominan. Artikel ini juga merupakan autokritik atas pemahaman saya soal jurnalisme warga dalam riset saya sebelumnya. Kata kunci: Jurnalisme Warga, Kajian Budaya, Keberagaman Informasi, Demokrasi, Distingsi
 
Abstract. Public participation in sharing information that was missed by professional journalists can still be seen today. Especially in natural disaster events such as the earthquake and tsunami that hit Palu and Donggala at the end of September 2018. This shows that the practice of citizen journalism is still possible. It is just, citizen journalism research in Indonesia is not varied, dominated by research on the extent of its role and whether its management is effective based on certain models. This situation must be changed. Cultural studies can be an alternative way of thinking. Cultural studies are critical studies that can help researchers explore a variety of things, namely representation, regulation, identity, consumption, and production where each can be interrelated. Another problem that I found was the understanding of citizen journalism that had developed so far needs to be criticized because it is not contextual and tends to be inappropriate. I think citizen journalism is an unequal, exclusive, elitist and discriminatory. Its existence becomes liyan for dominant journalism.This article is also an autocritic for the citizen journalism research I did before.
Keywords: Citizen Journalism, Cultural Studies, Diversity of Information, Democracy, Distinction
 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Buku:

Barker, Chris. (2015). Cultural Studies: Teori dan Praktik, Yogyakarta: Kreasi Wacana

Bourdieu, Pierre. (1977). Outline of Theory of Practice. Cambridge: Cambridge University Press

Bourdieu, Pierre. (1984). Distinction. Cambridge: Harvard University Press

Bowman, S. dan Willis, C. (2003). We Media: How Audiences Are Ahaping The Future of News and Information. The Media Center at The American Press Institute

Hall, Stuart. (2013). Introduction. Dalam Hall, S., Evans, J., dan Nixon, S. (Ed.). Representation. London: The Open University and Sage Publications

Hall, Stuart. (1972). Culture, Media, and the Ideological Effect. Dalam Hall, S., Hobson, D., Lowe, A., dan Wills, P. (Ed.). Culture, Media, Languange: Working Papers in Cultural Studies 1972-79. London: Hutchinson in association with the CCCS

Herman, Edward S., & Chomsky, Noam. (1988). Manufacturing Consent: The Political Economy of the Mass Media. New York: Pantheon Books

Ida, Rachmah. (2014). Metode Penelitian Studi Media dan Kajian Budaya. Jakarta: Kencana

McChesney, Robert W. (1998). Konglomerasi Media Massa dan Ancaman Terhadap Demokrasi. Jakarta: AJI Jakarta

Saukko, P. (2003). Doing Research in Cultural Studies: An Introduction to Classical and New Methodological Approach. London: Sage Publication

Tesis:

Anindita, Mirza Ayu. (2014). Peran Citizen Journalism dalam Menyajikan Informasi Kepentingan Publik Melalui Media Massa (Studi Kasus Net Citizen Journalist. (Tugas Akhir S1). Fisip Universitas Indonesia

Wedhaswary, Inggried Dwi. (2009). Perkembangan Jurnalisme Warga di Indonesia (Studi Kasus pada Metro TV, Radio Elshinta, www.Kompas.com, dan www.panyingkul.com. (Tesis S2). Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia.

Jurnal:

Alamiyah, Syifa Syarifah. (2015). Peluang dan Tantangan Jurnalisme Warga di Indonesia. Jurnal Ilmu Komunikasi, 7 (2), hal. 27-38. Dilihat pada 5 April 2017 dari: http://eprints.upnjatim.ac.id/7020/1/4._Jurnal_syifa_ikom_okt_15_(1).pdf

Darmanto, A. (2007). Aplikasi Nilai-nilai Jurnalisme Warga pada Radio Komunitas. Jurnal Komunikasi. 1 (2), hal. 121-132

Eddyono, Aryo Subarkah. (2012). Media Komunitas dan Jurnalisme Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal, Prosiding Seminar Nasional Menggagas Pencitraan Berbasis Kearifan Lokal, Universitas Soedirman – Purwokerto, September 2012, hal. 89-113. Dilihat pada 28 Desember 2016 dari: http://komunikasi.unsoed.ac.id/sites/default/files/07.Aryo%20Subarkah%20-%20univ%20Bakrie_0.pdf

Fitri. (2017). Etika Komunikasi Citizen Journalist di Media Internet Persfektif Islam (Analisis Konten Topik Pilihan Demo 4 November 2016 pada Kompasiana. Jurnal Ilmu Dakwah. 36 (2), hal. 243-269. DOI:http://dx.doi.org/10.21580/jid.36i.2.1750

Fraser, Nancy. (2007). Transnationalizing the Public Sphere, On the Legitimacy and Efficacy of Public Opinion in a Post-Westphalian World. Jurnal Theory, Culture & Society. 24 (4).

Habibi, Zaki. (2007). Citizen Journalism: Ketika Berita Tak Hanya Memiliki Satu Muka. Jurnal Komunikasi. 1(2), hal. 110-120

Handayani, Dian. (2017). Peran Jurnalisme Warga (Citizen Journalist) Berbasis Santri sebagai Penyimbang Komunikasi Keagamaan Lokal Kediri. Mediakita. 1 (2), hal. 141-155

Harahap, Barkah Hadamean. (2015). Kaidah Jurnalaisme Warga. Hikmah. 2 (1), hal. 136-150

Jati, P. Imam Pratowo, dan Sulthan, Muhammad (2013). Jurnalisme Warga sebagai Katalisator Komunikasi Politik yang Berimbang. Acta diurnA. 9(2), hal. 49-60

Kurniawan, Moch. Nunung. (2007). Jurnalisme Warga di Indonesia, Prospek dan Tantangannya. Jurnal Makara 11 (2), hal. 71-78

Lindawati, Lisa. (2012). Kecenderungan Konten Berita Jurnalisme Warga dalam Portal Desa Jejaring “Gerakan Desa Membangun” tahun 2011-2013. Jurnal IPTEK-KOM, 16 (2), hal. 133-150

Nasrullah, Rulli. (2012). Komodifikasi Warga dalam Ruang Citizen Journalism. Jurnal Kawistara, 2(105).

Ningsih, Ida Nuraini. (2015). Proximity: Kedekatan yang Diusung Citizen Journalism (Studi Kasus: Persepsi Pelajar dan Alumni Pelajar Indonesia yang Melakukan Studi di Luar Negeri). Ultima Comm. 7(1), hal. 83-95

Nuraryo, Imam. Maliki, Diah Nurul. dan Maesyaroh, Siti. (2015). Jurnalisme Warga: Menjembatani Penyaluran Kreativitas dan Akses Reportase Media. Jurnal Ilmu Komunikasi, 12 (1), hal. 35-54

Sukartik, Dewi. (2016). Peran Jurnalisme Warga dalam Mengakomodir Aspirasi Masyarakat. Jurnal Risalah, 27 (1), hal. 10-16

Yoanita, Desi dan Lesmana, Fani. (2014). Akurasi dalam Jurnalisme Warga pada Radio Suara Surabaya. Jurnal Scriptura, 4 (2), hal. 47-53

Artikel online:

Jadilah Mata-mata Informasi, (n.d.). Pasangmata.detik.com. Dilihat pada 23 Desember 2016 dari: https://pasangmata.detik.com/page/about

Ketentuan Konten, (n.d.). Indonesiana.Tempo.co. Dilihat pada 23 Desember 2016 dari: https://Indonesiana.Tempo.co/kanal/ketentuan_konten/

Liputan6. (2013, 2 April). Mulailah Menjadi Pewarta Berita di Citizen6. Citizen6.liputan6.com. Dilihat pada 21 Desember 2016 dari: http://citizen6.liputan6.com/read/550790/mulailah-menjadi-pewarta-berita-di-citizen6

Lasica, D. (2003, 7 Agustus). What Is The Participatory Journalism? Online Journalism Review. Dilihat pada 14 Maret 2017 dari:

http://www.ojr.org/ojr/workplace/1060217106.php

Nasmudin, Acep. (2016, 26 Februari). Net CJ Tembus 90.000 Member. Wartakota.tribunnews.com. Dilihat pada 5 Desember 2016 dari: http://wartakota.tribunnews.com/2016/02/26/net-cj-tembus-90000-member

NET CJ Tantang Warga jadi Jurnalis, Dapat Honor, Loh. (2016, 25 Februari). Jawapos.com. Dilihat pada 5 Desember 2016 dari: http://www.jawapos.com/read/2016/02/25/19252/net-cj-tantang-warga-jadi-jurnalis-dapat-honor-loh/2

Nielsen. (2016). Nielsen Radio Audience Measurement. Dilihat pada 9 Mei 2017 dari: www.nielsen.com/id/en/press-room/2016/RADIO-MASIH-MEMILIKI-TEMPAT-DI-HATI-PENDENGARNYA.html

Outing, Steve. (2005, 31 Mei). The 11 Layers of Citizen Journalism. Poynter.org. Dilihat pada 14 Maret 2017 dari:

https://www.poynter.org/2005/the-11-layers-of-citizen-journalism/69328/

Downloads

Published

2019-06-23

Issue

Section

Articles