Tradisi islam dan Pendidikan Humanisme: upaya Transinternalisasi nilai Karakter dan multikultural dalam Resolusi Konflik sosial masyarakat di indonesia
DOI:
https://doi.org/10.14421/jkii.v1i1.1056Keywords:
pendidikan humanistic, pendidikan karakter, resolusi konflikAbstract
Keragaman budaya, etnis, suku dan agama adalah kekayaan Indonesia. Keragaman ini merupakan potensi besar dalam pembangunan bangsa sekaligus menjadi potensi kerawanan konflik sosial. Setidaknya ada dua hal yang dapat dipakai dalam menengahi dan mencegah terjadinya konflik sosial di Indonesia. Pertama, Islam sendiri memiliki gagasan dan ajaran tentang humanisme, toleransi , dan menghargai perbedaan. Islam merupakan agama yang diturunkan sebagai rahmatan lil alamin bagi semua makhluk yang ada di alam semesta ini. Kedua adalah peran pendidikan yang humanis. Pendidikan humanis menekankan pemanusiaan manusia. Pendidikan humanis memberi keseimbangan dalam kecerdasan intelektual, emosional, social, dan spiritual. Untuk mewujudkan konsep pendidikan yang humanis, diperlukan sikap transinternalisasi nilai multikultural dan nilai karakter dalam membentuk masyarakat dan generasi muda yang berahlak mulia dan menerima keragaman dari semua unsur. Keduanya diyakini dapat menumbuhkan sikap kebersamaan, tolerasi, humanis dan demokrasi sehingga mampu menutupi potensi konflik di Indonesia.
[The diversities in cultures, ethnicities, races, and religions are important Indonesian treasures. These constitute our national potentialities as well as a potential threat to social conflicts. There are at least two important things that can prevent social conflict in Indonesia. First is Islam, a religion that brings peace and mercy for all humankind. Second is the role of humanistic education that stressing on the humanization of students. This kind of education offers a balance in terms of intellectuality, emotion, social, and spirituality for students. We need a kind of internalization process of multicultural and character values to the students in order to build a humanistic education. Both kinds of educations will help the students to be respectful to the diversities from the very beginning as well as to develop togetherness, tolerance, democratic, and humanistic behaviors. This will reduce any potentialities of the conflicts very much.]
Downloads
References
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Hafid. Menegakkan Dimensi HAM dalam Mereposisi Arah Pendidikan Nasional. Jakarta: Pustaka Pelajar, 2003.
Abegebriel A. Maftuh. Negara Tuhan, The Thematic Encyclopaedia. Yogyakarta: Sr-Ins Publishing, 2004.
Achmad, Munib. Pengantar Ilmu Pendidikan, Semarang: UNNES-Press, 2009.
Agus Moh Najib. “Hubungan Antar Agama” dalam Merajut Perbedaan MembangunKebersamaan, Yogyakarta: Dialogue Centre Press UIN, 2011.
Jurnal Kajian Islam Interdisiplin
Tradisi Islam dan Pendidikan Humanisme: Arif, Muhammad. Arti Penting Pendidikan Agama Islam yang Inklusif-
Multikultural, Yogyakarta: UIN-Press, 2010.
Baidowi, Ahmad, Teologi Perdamaian, Landasan Islam tentang
Masyarakat Tanpa Kekerasan. Yogyakarta: UIN Press, 2006. Barnadib Imam. Pendidikan Perbandingan. Yogyakarta: Andi Offset,
Bashori. Muchsin, at. All, Pendidikan Islam Humanistik; Alternatif
Pendidikan Pembebasan Anak. Bandung: Refika Aditama, 2010.
Daniel, Sopamena. “Mendefinisikan Indonesia; Politik Identitas dalam Koridor Demokrasi Perspektif Komunitas Agama”. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional tanggal 26 Desember 2007, di Aula PPS UIN Alauddin Makassaar
Departemen Agama RI. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, Jakarta: Dirjen Binbaga Islam
M Sewang, Ahmad.“Reaktualisasi Nilai-Nilai Agama. Upaya ,Mengatasi Konflik Sosial”, Makalah disampaikan pada Seminar Nasional, STAIN Datokarama Palu, tgl 20 Desember, 2004.
Manifesto, H.A.R, Tilaar. Pendidikan Nasional, Tinjauan dari Perspektif Postmodernisme dan Studi Kultural, Jakarta: Penerbit Kompas, 2005.
Megawangi, Ratna. Membiarkan Berbeda, Sudut Pandang Baru tentang Relasi Gender, Bandung: Mizan, 1999.
Mudzhar, M. Atho. Kebijakan Negara dan Pembangunan Lembaga Pemimpin Agama dalam Rangka Keharmonisan Hubungan antarUmat Beragama, Jakarta: Puslitbang Depag, 2004.
Mudzhar, M. Atho. Kebijakan Negara dan Pembangunan Lembaga Pemimpin Agama dalam Rangka Keharmonisan Hubungan antarUmat Beragama, Jakarta: Puslitbang Depag, 2004.
Muhammad Tolchah, Hasan. Prospek Islam Menghadapi Tantangan Zaman, Jakarta: Bangun Prakarya, 1996.
Mushadi, Imron. Pendidikan Agama Islam dalam Perspektif Multikulturalisme, Jakarta: Balai Litbang Agama, 2009
Ngeljaratan, Ishak. “Artikulasi Nilai Keadilan Melalui Sikap dan Perilaku Budaya”, dalam Hamka Haq (ed) Damai;Ajaran Semua Agama. Makassar: Al-Ahkam, 2004.
Poli, W.I.M. Hubungan Antar Manusia dan Penanganan Konflik. Makassar: Ahkam, 2004.
Samsul, Muhammad Syaifudin dan Nizar, Isu-isu Kontemporer tentang Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2010
Theo, Riyanto. Pembelajaran sebagai Pembimbingan Pribadi, Jakarta: Grasindo, 2002.
Tilaar, H.A.R, Manifesto. Pendidikan Nasional, Tinjauan dari Perspektif Postmodernisme dan Studi Kultural
Yudi Hartono, dan Hasyim Pendidikan Multikultural di Sekolah, Surakarta: UNS-Press, 2009.