Nilai-Nilai Maqāṣid Dibalik Pertemuan Dengan Allah (Liqāallah) dalam QS. al-Kahfi [18]: 110 Perspektif Tafsir Maqāṣidi
DOI:
https://doi.org/10.14421/jkii.v8i2.1356Keywords:
Al Kahfi: 110, Liqaallah, Maqasidi, Tafsir Al Qur'anAbstract
Mayoritas manusia yang hidup saat ini menganggap pertemuan dengan Allah hanyalah fiktif belaka, belum tentu dirasakan oleh setiap manusia, juga hanya dapat di nikmati setelah adanya hari kebangkitan. Sehingga sangat mudah mengabaikan keberadaan Allah dengan menafikan nilai-nilai kebaikan menuju Allah. Tujuan tulisan ini untuk menggali makna Liqāallah denga mengangkat nilai-nilai maqāṣid al-Qur’an dan maqāṣid alsharia’ah dalam QS. Al-Kahfi[18]:110. Artikel ini termasuk jenis penelitian kepustakaan dengan metode analisis deskriptif yang diteliti menggunakan pendekatan tafsir maqashidi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lafadz Liqāallah tidak hanya bermakna pertemuan dengan Allah setelah hari akhir, tetapi juga bermakna ganjaran kebaikan dari Allah yang dapat diterima semasa hidup di dunia. Penulis juga menemukan nilai-nilai maqāṣid al-Qur’an dan maqāṣid al-sharia’ah dalam QS. AlKahfi[18]:110 yang dapat diterapkan dalam kehidupan seharihari. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembalikan keyakinan manusia akan keberadaaan Allah dengan menanamkankembali nilai-nilai kebaikan menuju Allah.
[The majority of people living today think that meeting God is just a fiction, not necessarily felt by every human being, and can only be enjoyed after the resurrection day. So it is very easy to ignore the existence of Allah by denying the values of goodness towards Allah. The aim of this article to explore the meaning of Liqāallah by highlighting the values of maqāṣid al-Qur’an and maqāṣid alsharia’ah in the QS. Al-Kahfi[18]:110. This article is a type of library research with a descriptive analysis method that is researched using the maqāṣidi interpretation approach. The result of this research show that Liqāallah does not only mean meeting with Allah after thelast day, but it also of goodness from Allah can be received during life in the world. The author also finds the values of maqāṣid al-Qur’an and maqāṣid al-sharia’ah in the QS. Al-Kahfi[18]:110 which can be applied in everyday life. The result of this research are expetected to restore human belief in the exsistence of God by re-instilling good values toward Allah].
Downloads
References
Al-Jawi, Muhammad Nawawi, Tafsir Al-Munir: Marah Labid, jilid 4 (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2018)
Al-Qurthubi, Imam, ‘Tafsir Al-Qurthubi’, in Terjemah Tafsir AlQurthubi, ed. by Ahmad Fathurrahman Hotib (Jakarta: Pustaka Azzam, 2007), p. 20
———, ‘Tafsir Qurthubi’, in Terjemah Tafsir Al-Qurthubi, ed. by Ahmad Hotib Fathurrahman (Jakarta: Pustaka Azzam, 2007), p. 981
Armayanto, Harda, ‘Mutakalimin’s View on the Vision of Allah (Ru’yatullah)’, Journal of Pesantren and Fiqh Sosial Santri, 3.1
Az-Zuhaili, Wahbah, Tafsir Al-Munir, ed. by Malik Ibrahim, Jilid 4 (Jakarta: Gema Insani, 2016)
———, Tafsir Al-Munir, ed. by Malik Ibrahim, Jilid 8 (Jakarta: Gema Insani, 2016)
———, Tafsir Al-Munir, ed. by Malik Ibrahim, Jilid 11 (Jakarta: Gema Insani, 2016)
———, Tafsir Al-Munir, ed. by Malik Ibrahim, Jilid 13 (Jakarta: Gema Insani, 2016)
———, Tafsir Al-Munir, ed. by Malik Ibrahim, Jilid 6 (Jakarta: Gema Insani, 2016)
———, Tafsir Al-Munir, ed. by Malik Ibrahim, Jilid 10 (Jakarta: Gema Insani, 2016)
Deki Ridho, Adi Anggara, ‘Ru’yatu Allâh Perspektif Mu’tazilah Dan Ahl Al-Sunnah Wa Al-Jamâ’ah (Studi Komparatif Tafsîr Al-Kassyâf Karya Al-Zamakhsyary Dan Mafâtîh Al-Ghayb Karya Al-Râzî)’, Junal Studia Quranika, 3.2
Hamid, Ahmad bin Naṣir Muhammad Ali, Ru’yatullah Wa Taḥqiq al-Kalām Fi hā (al-Makkah al-Mukarramah: Jami’ah Umm al-Qura’,1991)
Hanafi, Badawi, Niat Ingsun Ngaji (Cilacap: Ihya Media, 2017)
Katsir, Ibnu, ‘Tafsir Al-Qur’an Al-Azim’, in Terjemah Tafsir Ibnu Katsir, ed. by Dr. Abdullah bin Muhammad (Jakarta:Pustaka Asy-syafi’i, 2017).
Kurniawan, Rangga Oshi, ‘Liqa Allah Dalam Al-Qur’an (Studi Komparatif Tafsir Al-Jailani Dan Tafsir Al-Kashshaf)’ (UIN Gunung Djati, 2018)
M, Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah : Pesan, Kesan, Dan Keserasian Al-Qur’an, vol. 10 (Jakarta: Lentera Hati, 2017)
———, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, Dan Keserasian AlQur’an.,Vol.7 (Jakarta: Lentera Hati, 2017)
Muhammad, Abi Qasim bin, ‘Al-Mufrādat Fi Gharib Al-Qur’an’, in Kamus Al-Qur’an, (Depok: Pustaka Khazanah Fawa’id)
Munawir, Ahmad Warson, Kamus Al-Munawir (Yogyakarta: Pustaka Progresif, 1997)
Mustaqim, Abdul, ‘Argumentasi Keniscayaan Tafsir Maqashidi Sebagai Basis Moderasi Islam’, UIN Sunan Kalijaga, 9 (2019), 45–49
———, ‘Kajian Tafsir Maqashidi Melaui Akun Youtube LSQ ArRahman.’,2022
Rohman, Abdul, ‘Wacana Melihat Allah Dalam STafsir Teologis(Studi Komparatif Tafsir Az-Zamakhsyari, Ibn Katsir Dan sy-Syaukani)’, Jurnal Asy-Syukriyyah, 23.No. 1 (2022)
Sugiono, Metodologi Penelitian Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009)
Zaid, Wasfi ‘Asyur Abu, Naḥwa Tafsir Maqāṣidi Li al-Quran alKarim:Ru’yah Al-Ta’sisiyah Li Manhaj Jadid Fi Tafsir AlQuran(Kairo: Mofakaroun, 2019)
Zakariyya, Abi al-Husayin Ahmad bin Faris bin., and ‘Abd al-Salam Muhammad Harun, Mu’jam Maqayis Al-Lughah’, ed. by Vol 2 (al-‘Arabiyyah: Dar al-Fikr, 1979).