Sorogan Kitab: Eksistensi, Enkulturasi Dan Pewarisan Metode Ilmiah Pesantren

Authors

  • Muhimmuts Tsaalits Al-Amiin S. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
  • Muhammad Minanur Rahman Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.14421/jkii.v10i1.1374

Keywords:

Sorogan, Enkulturasi, Pewarisan Budaya

Abstract

Penelitian yang meneliti sorogan sebagai praktik pewarisan budaya intelektual pesantren belum banyak dilakukan secara mendalam. Padahal, metode ini menyimpan kekhasan dalam mentransmisikan budaya ilmiah dari guru ke murid secara berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode penelitian lapangan di Pondok Pesantren Kotagede Hidayatul Mubtadi-ien (PPKHM) Yogyakarta. Teori enkulturasi dari Melville J. Herkovits digunakan untuk menganalisis budaya pesantren yang terjadi dalam praktik sorogan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses enkulturasi dalam sorogan dapat dianalisis melalui empat komponen utama: Pertama, Recipient, yaitu santri dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman sorogan yang beragam, yang menunjukkan tingkat kesiapan dan daya adaptasi terhadap budaya ilmiah pesantren; Kedua, Agen, yakni guru sorogan yang berperan sentral dalam menanamkan pemahaman ilmu alat, metodologi berpikir, serta etos keilmuan; Ketiga, Media, yaitu praktik sorogan itu sendiri yang memungkinkan interaksi intensif antara santri dan guru dalam memahami teks; dan Keempat, budaya yang terpengaruh, berupa nilai-nilai akademik pesantren seperti kedisiplinan linguistik, pemahaman gramatikal (Nahwu-Shorof), dan cara berfikir fiqhiyyah yang ditransformasikan dari guru kepada santri melalui praktik langsung. Dengan demikian, sorogan terbukti menjadi sarana efektif bagi enkulturasi budaya keilmuan pesantren.

[ Studies exploring sorogan as a mechanism for transmitting the intellectual culture of pesantren remain limited. In fact, this traditional method holds a distinctive role in sustaining scholarly traditions through direct, personalized teacher-student interaction. This research adopts a descriptive qualitative approach through fieldwork at Pondok Pesantren Kotagede Hidayatul Mubtadi-ien (PPKHM) in Yogyakarta. Using Melville J. Herskovits’ theory of cultural enculturation, the study examines how sorogan serves as a medium for internalizing pesantren values. Data were collected via in-depth interviews, participatory observation, and document analysis. Findings reveal that the process of enculturation in sorogan can be understood through four interrelated components. First, the recipient—students from various regions and educational backgrounds—demonstrate differing levels of preparedness and capacity to absorb pesantren’s intellectual norms. Second, the agent—the teacher—functions as the primary transmitter of linguistic proficiency, reasoning methods, and ethical discipline. Third, the medium, namely sorogan itself, creates a structured yet flexible pedagogical space for deep text-based engagement. Lastly, the cultural imprint, seen in students’ growing competence in Arabic grammar, textual analysis, and contextualized fiqh reasoning, reflects the successful internalization of pesantren scholarly culture. These findings affirm sorogan as a vital process of intellectual and cultural reproduction within the pesantren tradition.]

Downloads

Download data is not yet available.
Abstract viewed: 445 times | PDF downloaded = 360 times

References

Abdurrahman. (2020). Genealogi Metode Sorogan (Telisik Historis Metode Pembelajaran Dalam Tradisi Pesantren). Jurnal Studi Pesantren, 1 (1), 1–14.

Ad-Dausi, M. T. (2024). Model Pembelajaran Sorogan Di Pesantren Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Perennialisme [Skripsi]. Universitas Gadjah Mada.

Ali, S. F. (2025, April 20). Santri Marhalah ’Ulya—2 [Wawancara Tatap Muka].

Anwar, C. (2022). Metode Sorogan Dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur’an Di Pondok Pesantren. Al-Wasathiyah : Journal Of Islamic Studies, 1 (2), 164–181. Https://Doi.Org/10.56672/Alwasathiyah.V1i2.36

Arifin, M. Z. (2025, April 20). Santri Marhalah ’Ulya -5 [Wawancara Tatap Muka].

Burger, H. G. (1968). Ethno-Pedagogy’: A Manual In Cultural Sensitivity, With Techniques For Improving Cross-Cultural Teaching (2 Ed.). Southwestern Cooperative Educational Laboratory.

Daulay, H. P. (2007). Sejarah Pertumbuhan Dan Pembaruan Pendidikan Islam Di Indonesia. Kencana Prenadamedia Group.

Dhofier, Z. (1994). Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai. LP3ES.

Djamarah, S. B., & Zain, A. (2013). Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta.

Fauzan, I. (2018). Efektifitas Metode Sorogan Dalam Meningkatkan Minat Belajar Santri Di Madrasah Diniyyah Haji Ya’qub Lirboyo Kediri. Intelektual: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman, 8 (1), 69–80.

Fitrianur, S. H. (2015). Implementasi Metode Sorogan Modified Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Kitab Kuning Di Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat [Skripsi]. UIN Syarif Hidayatullah.

Hakim, A. L. (2025, April 20). Santri Marhalah ’Ulya—1 [Wawancara Tatap Muka].

Hasanah, U., Setia, S. D., & Deiniatur, M. (2020). Peningkatan Kemampuan Membaca Al Qur’an Melalui Pengenalan Makhorijul Huruf Pada Anak Menggunakan Metode Sorogan. Al-Din : Jurnal Dakwah Dan Sosial Keagamaan, 6 (2).

Herskovits, M. J. (1948). Man And His Works: The Science Of Cultural Anthroplogy. Alfred A. Knoff.

Hidayatullah, R. (2024). Gitar Tunggal Lampung Pesisir: Eksistensi, Enkultuasi Dan Pewarisan Musik Informal Dalam Perspektif Etnopedagogi. BRIN.

Ihsan, A. M. (2025, April 20). Santri Marhalah ’Ulya—3 [Wawancara Tatap Muka].

Imam, B. (1993). Tradisionalisme Dalam Pendidikan Islam. AlIkhlas.

Kamal, F. (2020). Model Pembelajaran Sorogan Dan Bandongan Dalam Tradisi Pondok Pesantren. Paramurobi: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3 (2).

Khakim, N. (2018). “Sorogan” Menjadi Model Pembelajaran Di Pesantren Darul Muttaqin Bantargebang. Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP) STKIP Kusuma Negara, 9 (2), 145–152.

Koentjaraningrat. (2011). Pengantar Antropologi (4 Ed.). Rineka Cipta.

Madrasah, P. (2021, Februari 25). Kurikulum Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadi-Ien. MDHM.

Mahendra, M. L. (2021). Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural Di Pondok Pesantren Kotagede Hidayatul Mubtadi-Ien Dan Relevansinya Dengan Pendidikan Agama Islam [Skripsi]. UIN Sunan Kalijaga.

Maksum, A. (2025, April 10). Pengampu Sorogan [Wawancara Tatap Muka].

Masruroh, S. B. (2020). Komunikasi Non Verbal Kyai Dan Santri Dalam Sorogan Al-Qur’an [Skripsi]. IAIN Ponorogo.

Mu’izzuddin, M., Juhji, & Hasbullah. (2019). Implementasi Metode Sorogan Dan Bandongan Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Kitab Kuning. Genealogi PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 6 (1), 43–50. Https://Doi.Org/10.32678/Geneologipai.V6i1.1942

Mumtazah. (2024). Implementasi Metode Sorogan Qur’an Dalam Meningkatkan Kualitas Membaca Al Qur’an Santri Di Pondok Pesantren Putri Al Anwar 2 Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang [Tesis].

Musodiqin, M., Nadjih, D., & Nugroho, T. (2017). Implementasi Sorogan Dalam Pembelajaran Al-Qur’an Pada Madrasah Diniyah Takmiliyah. Ulumuddin: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 7 (1), 59–71.

Nasikhah, M. (2021). Efektifitas Metode Sorogan Dengan Bandongan Dalam Peningkatan Kemampuan Membaca Kitab Kuning Santri Di Pondok Pesantren As-Salafiyah Mlangi Sleman Yogyakarta Tahun 2020/2021 [Tesis]. UIN Sunan Kalijaga.

Nata, A. (2012). Kapita Selekta Pendidikan Islam. Raja Grafindo Persada.

Nugroho, M. (2025). Metode Pembelajaran Sorogan Dalam Meningkatkan Kualitas Membaca Kitab Gundul Di Madrasah Diniyah Salafiyyah Iv Al Munawwir Krapyak [Skripsi]. UIN Sunan Kalijaga.

Oktaviani, S. (2022). Pengaruh Penerapan Metode Sorogan Dan Wetonan Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Santri Di Pondok Pesantren Darul Ulum Karangpawitan. Masagi, 1(1), 18–28.

Radhif, M. M. (2025, April 20). Santri Marhalah ’Ulya—4 [Wawancara Tatap Muka].

Rahman, M. M. (2025, April 9). Kepala Madrasah Diniah Hidayatul Mubtadi-Ien [Wawancara Tatap Muka].

Ramayulis. (2010). Ilmu Pendidikan Islam (8 Ed.). Kalam Mulia.

Ramayulis, & Nizar, S. (2009). Filsafat Pendidikan Islam. Kalam Mulia.

Saifuddin. (2015). Tradisi Penerjemahan Al-Qur’an Ke Dalam Bahasa Jawa Suatu Pendekatan Filologi. SUHUF: Jurnal Pengkajian Al-Qur’an Dan Budaya, 6 (2), 225–248. Https:// Doi.Org/10.22548/Shf.V6i2.28

Spindle, G. D. (2011). Anthropology And Education: An Overview. Dalam The Anthropology Of Education: Classic Readings (Hlm. 19–39). Cognella.

Subhan, A. (2012). Lembaga Pendidikan Islam Indonesia Abad Ke- 20 Pergumulan Antara Modernisasi Dan Identitas. Kencana.

Sugono, D. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa.

Syaefullah, A. (2022). Peran Pesantren Dalam Mencetak Santri Toleran (Study Kasus Di Pondok Pesantren Kotagede Hidayatul Mubtadi-Ien [Skripsi]. Alma Ata.

Taufiqurrahman, Z. F. (2021). Desain Pembelajaran Literasi Kitab Kuning Melalui Metode Sorogan Dalam Meningkatkan Pemahaman Agama Islam. Journal Of Syntax Literate, 6.

Downloads

Published

2025-07-09

How to Cite

Al-Amiin S., M. T., & Rahman, M. M. (2025). Sorogan Kitab: Eksistensi, Enkulturasi Dan Pewarisan Metode Ilmiah Pesantren. Jurnal Kajian Islam Interdisipliner, 10(1), 93–122. https://doi.org/10.14421/jkii.v10i1.1374

Issue

Section

Articles