Program Kontra-Radikalisasi melalui Pena Tasamuh: Penguatan Kader Fatayat NU di Yogyakarta dalam Bidang Literasi Online dan Media Sosial
DOI:
https://doi.org/10.14421/jkii.v6i2.1187Keywords:
Counter-radicalism, Social media and literacy, The role of young women.Abstract
Artikel ini merupakan sebuah penelitian partisipatoris yang dilakukan oleh penulis sebagai salah satu peserta pelatihan penulisan media sosial moderat bagi kader Fatayat NU DIY melalui program Pena Tasamuh kerja sama PW Fatayat NU DI Yogyakarta dengan AFSC. Media sosial dan media literasi online sebagai salah satu alat strategis dalam penyebaran paham radikalisme juga harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mencegah penyebaran paham ini dengan mengcounter penggunakan konten moderat yang berisi narasi perdamaian dan penghormatan terhadap perbedaan. Di sisi lain, kader perempuan organisasi Islam moderat seperti Fatayat NU selama ini belum memaksimalkan media sosial dan literasi online untuk melawan gerakan kelompok radikal tersebut. Mengingat pentingnya gerakan Islam Moderat melalui media sosial dan literasi online ini, Fatayat NU DIY merancang program Pena Tasamuh yang fokus terhadap peningkatan kapasitas kader perempuannya dalam bidang literasi terutama untuk mengkampanyekan Islam yang ramah sebagai upaya pencegahan penyebaran paham radikal dalam masyarakat. Program Pena Tasamuh memberikan pelatihan bagi kader Fatayat NU di 5 Kabupaten Kota (Bantul, Kulon Progo, Gunung Kidul, Sleman, dan Kota Yogyakarta) untuk membuat konten media sosial dan literasi online yang bertujuan untuk mengimbangi maraknya konten media sosial dan literasi online Islam yang didominasi oleh kelompok radikal. Perempuan muda menjadi aktor penting dalam program ini karena peran perempuan dalam sebuah keluarga maupun Vol. 6 Nomor 2, Juli-Desember 2021 164 komunitas sangat besar termasuk dalam konteks penyebaran konten Islam Moderat. Tulisan ini berupaya memaparkan keberhasilan upaya pencegahan radikalisme melalui program Pena Tasamuh berdasarkan pada pengalaman pribadi penulis sebagai peserta dalam program.
[This article is a participatory research conducted by the author as one of the participants in training on moderate social media writing for Fatayat NU DIY cadres through the Pena Tasamuh program in collaboration with PW Fatayat NU DI Yogyakarta and AFSC. Social media and online literacy media as one of the strategic tools in the spread of radicalism must also be utilized as well as possible to prevent the spread of this understanding by countering the use of moderate content containing narratives of peace and respect for differences. On the other hand, female cadres of moderate Islamic organizations such as Fatayat NU have so far not maximized social media and online literacy to fight the movement of these radical groups. Given the importance of the Moderate Islamic movement through social media and online literacy, Fatayat NU DIY designed the Pena Tasamuh program that focuses on increasing the capacity of itsfemale cadresin the literacy field, especially to campaign for friendly Islam as an effort to prevent the spread of radicalism in society. The Pena Tasamuh program providestraining for Fatayat NU cadres in 5 City Districts (Bantul, Kulon Progo, Gunung Kidul, Sleman, and Yogyakarta City) to create social media content and online literacy that aims to balance the rise of social media content and Islamic online literacy which is dominated by by radical groups. Young women are important actors in this program because the role of women in a family or community is very large, including in the context of spreading moderate Islamic content. This paper seeks to describe the success of effortsto prevent radicalism through the Pena Tasamuh program based on the author’s personal experience as a participant in the program.]
Downloads
References
Aisy, Bilqis Rihadatul, Dina Oktarina Ibrahim, Khusnul Khatimah Haruna Intang, and Monique Anastasia Tindage. “Penegakan Kontra Radikalisasi Melalui Media Sosial Oleh Pemerintah Dalam Menangkal Radikalisme.” Jurnal Hukum Magnus Opus 2, no. 1 (2019). doi:https://doi.org/10.30996/jhmo.v2i2.2174.
Asrori, Saifudin. “‘Prisonisasi Penyebaran Ideologi Radikal Di Lembaga Pemasyarakatan.” Mimbar Agama Budaya 36, no. 1 (2019): 39–56.
Faiqah, Nurul, and Toni Pransiska. “Radikalisme Islam Vs Moderasi Islam: Upaya Membangun Wajah Islam Indonesia Yang Damai.” Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman 17, no. 1 (2018): 33–60. doi:10.24014/af.v17i1.5212.
Ghifari, Imam Fauzi. “Radikalisme Di Internet.” Religious: Jurnal Studi Agama-Agama Dan Lintas Budaya 1, no. 2 (2017): 123–34. doi:10.15575/rjsalb.v1i2.1391.
Nihayaty, Arini Indah, and Atikah Mardhiya Rohmy. “Pemanfaatan Media Sosial Komunitas Untuk Menghadapi Konten Islam Ekstrim Di Internet.” Dakwatuna: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi Islam 6, no. 2 (2020): 213–27. doi:10.36835/dakwatuna.v6i2.632.
Fatayat NU DIY. “PENA TASAMUH; Cara Perempuan Bernarasi Untuk Toleransi Dan Perdamaian,” August 30, 2020. https://fatayatdiy.com/uncategorized/pena-tasamuh-cara-perempuan-bernarasi-untuk-toleransi-dan-perdamaian/.
Sefriyono, Sefriyono. “Jihad Digital: Pembingkaian Narasi Kontra Radikalisasi NU Online Di Dunia Maya.” FIKRAH 8, no. 1 (2020): 19–42. doi:10.21043/fikrah.v8i1.7214.
Sulfikar, Achmad. “Swa-Radikalisasi Melalui Media Sosial Di Indonesia | Jurnal Jurnalisa.” Jurnalisa : Jurnal Jurusan Jurnalistik 4, no. 1 (2018).