Abstract
Pada tulisan ini dapat diketahui bahwa semua perantau Madura di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah beragama Islam. Norma-norma agama berusaha mereka laksanakan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, para perantau ini sangat erat dengan agama mereka, dan memakainya sebagai identitas diri karena Islam memberi perasaan bangga terhadap mereka. Pemahaman mereka tentang agama mengalami berbagai perubahan sesuai dengan perubahan nilai itu sendiri. Perubahan nilai maupun pemahaman terhadap ajaran agama dapat disebabkan oleh perubahan dalam interaksi sesama perantau Madura itu sendiri atau pun karena pengaruh yang di dapat dari luar. Dalam hal ini, sikap solidaritas dan sikap pragmatisme masih mendasari sebagian besar dari perantau Madura ini, demikian halnya termasuk menjelaskan budaya remoh atau kesukaan menabung dengan cara tradisional masih ditemui di kalangan mereka di tengah makin tingginya pola konsumtif masyarakat. Penampilan mereka sederhana, lugu, polos, mengutamakan hidup kekeluargaan dan gotong royong, pekerja keras, ulet dan tingkat survivalnya tinggi. Selain itu, mereka mudah beradaptasi atau dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada, barangkali berakar dari sikap pragmatisme.References
Ahmad Rifai, Mien, Lintasan Sejarah Madura, Surabaya: Yayasan Lebbur Legga, 1993.
____, Manusia Madura: Pembawaan, Perilaku, Etos Kerja, Penampilan dan Pandangan Hidupnya Seperti Dicitrakan Peribahasanya, Yogyakarta: Pilar Media, 2007.
Ahmad Rifai, Mien dan Nurinwa Ki S. Hendrowinoto, Mohammad Noer, Jakarta: Yayasan Biografi Indonesia, 1991.
Afandi, Agus, dkk., Catatan Pinggir Tiang Pancang Suramadu, Surabaya: LPM IAIN Sunan Ampel, 2005.
Amin, M. Darori, Islam dan Kebudayaan Jawa, Yogyakarta: Gama Media, 2000.
Arifin Mansur Noor, Iik, An Indonesian World Ulama of Madura, Yogyakarta: Gadjah Mada University, 1990.
Bagoes Mantra, Ida, Mobilitas Penduduk Sirkuler dari Desa ke Kota di Indonesia, Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada, 1991.
Cahyono (ed)., Konflik Kalbar dan Kalteng Jalan Panjang Meretas Perdamaian, Yogyakarta: P2P-LIPI-Pustaka Pelajar, 2008.
D. Rahman, Jamal, Islam Madura dan Kesenian Pengalaman dan Kesan Pribadi, Sumenep: Makalah Seminar, 2007.
De Graaft, H.J., dan Th.G. Th. Pigeud, Kerajaan-kerajaan Islam di Jawa: Kajian Sejarah Politik Abad ke-15 dan 16, Jakarta: Grafiti, 1986.
Djaja Saefullah, Asep, Mobilitas Penduduk dan Perubahan di Pedesaan (Studi Kasus di Jawa Barat), Prisma, No. 7/XXIII/1994.
Djauhari Tidjani, Moh., Agama dan Pembentukan Etos Manusia, Makalah Seminar, Universitas Muhammadiyah Malang, 1995.
Edy Yuwono, Slamet, Perilaku Ekonomi Masyarakat Madura, dalam Aswab Mahasin, dkk (ed), Ruh Islam dalam Budaya Bangsa, Jakarta: Yayasan Festival Istiqlal, 1996.
Effendi, Bisri, An-Nuqayah: Gerak Transformasi Sosial di Madura, Jakarta: P3M, 1980.
Everett, S. Lee, Teori Migrasi, Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada, 1991.
Fathony, Budi, Pola Kepemimpinan Masyarakat Madura di Pegunungan Buring, Malang: Inti Media, 2009.
Gilbert, Alan dan Yosef Gugler, Urbanisasi dan Kemiskinan di Dunia Ketiga, Penerjemah Anshori dan Juanda, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1996.
Halim Soebahar, Abd., dan Hamdanah Utsman, Hak Reproduksi Perempuan dalam Pandangan Kiai, Yogyakarta: Ford Foundation dan PPK UGM, 1999.
Hamka, Dari Perbendaharaan Lama, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1994.
Hamidi, Rasionalitas Tauhid & Kebebasan Berekspresi: Kajian Sosiologis Konversi Tindakan Keagamaan, Yogyakarta: UMM Press, 2003.
Harahap, Nasruddin dan Sugiyanto, Pola Mobilitas dan Dampaknya terhadap Daerah yang Ditinggalkan: Studi Kasus Kabupaten Sukoharjo, Madura, Ciamis dan Asahan, Makalah Seminar, Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada, 1986.
Harian Umum Republika, 1993.
Hendropuspito OC, D., Sosiologi Sistematis, Yogyakarta: Kanisius, 1989.
Ismani, Beberapa Aspek Kehidupan Orang Madura di Kota-kota Perantauan (Madura III), Jakarta: Proyek Peningkatan Sarana Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1979.
J. Rachbini, Didik dan Abdul Hamid, Ekonomi Informal Perkotaan, Jakarta: LP3ES, 1994.
Jonge, Huub de, Madura dalam Empat Zaman: Pedagang, Perkembangan Ekonomi dan Islam, Suatu Studi Antropologi Agama, Jakarta: PT. Gramedia, 1989.
Kahmad, Dadang, Sosiologi Agama, Bandung: Rosdakarya, 2000.
Kasdi, Aminuddin, Perlawanan Penguasa Madura Atas Hegemoni Jawa: Relasi Pusat-Daerah pada Periode Akhir Mataram (1726-1745), Yogyakarta: Jendela, 2003.
Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, Jakarta: PT. Gramedia, Cet. 7, 1994.
____, Manusia dan Kebudayaan, Jakarta: Jambatan, 1995.
Kuntowijoyo, Agama Islam dan Politik: Gerakan-gerakan Sarekat Islam Lokal di Madura 1913-1920, dalam Huub de Jonge (ed), Agama, Kebudayaan, dan Ekonomi, Jakarta: Pers, 1989.
____, Esei-esei Radikalisasi Petani, Yogyakarta: Bentang Intervisi Utama, 1993.
____, Perubahan Sosial dalam Masyarakat Agraris Madura 1850-1940, Yogyakarta: Matabangsa, 2002.
Kusmayati, A.M. Hermien, Arak-arakan: Seni Pertunjukan dalam Upacara Tradisional di Madura, Yogyakarta: Tarawang Press, 2000.
Liunessen, Jef, Pertanian Rakyat Madura, dalam Huub de Jonge (ed), Agama, Kebudayaan dan Ekonomi, Jakarta: Rajawali Pers, 1989.
Makmur, Ahdi, Migran Toraja di Tombang, dalam Migrasi, Kolonisasi dan Perubahan Sosial, Jakarta: Pustaka Grafika Kita, 1988.
Mashad, Dhurorudin, dkk., Kiai dan Konflik Kepentingan Politik dalam Pemilihan Bupati, dalam Konflik Antar Elit Politik Lokal dalam Pemilihan Kepala Daerah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.
Muthmainnah, Jembatan Suramadu: Respon Ulama terhadap Industrialisasi, Yogyakarta: LKPSM, 1998,
Najib, Mohammad, dkk., Demokrasi dalam Perspektif Budaya Nusantara, Yogyakarta: LKPSM, 1996.
Naim, Mochtar, Merantau Pola Migrasi Suku Minagkabau, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1979.
Noer, Mohammad, Pengalaman Semasa Revolusi di Medan Gerilya Madura, dalam Zulfikar Ghazali (Penyunting), Sejarah Lokal: Kumpulan Makalah Diskusi, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995.
Nursa, Shodiqin, Tabiat Buruk Kiai NU: Kasus Kerusuhan Antar Warga NU di Pekalongan, Yogyakarta: ITTAQA Press, 2005.
Rozaki, Abdur, Islam, Oligarki Politik dan Perlawanan Sosial, Yogyakarta: SUKA Press, 2016.
Safioedin, Asis, Kamus Bahasa Madura Indonesia, Jakarta: Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, 1977.
Saddhono, Kundharu, Oreng Madure dan Wong Solo, Surakarta: UNS Press, 2007.
Soebahar, Abd. Hakim, Modernisasi Pesantren Studi Transformasi Kepemimpinan Kiai dan Sistem Pendidikan Pesantren, Yogyakarta: LKiS, 2013.
Soedarman, Soesilo, Budaya Indonesia Menyongsong Era 2000, Yogyakarta: Yayasan Ki Hajar Dewantara, 1997.
Soegianto, dkk., Pemetaan Bahasa Madura, Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud, 1986.
Soekanto, Soerjono, Beberapa Teori Sosiologi tentang Struktur Masyarakat, Jakarta: Rajawali Pers, 1993.
Sixtus Iswahyudi, Thomas, Persepsi Komunitas Non-Verbal Masyarakat Jawa dan Madura, Anima, Vol. XII, No. 48, Juli-September 1997.
Sudagung, Hendro Suroyo, Mengurai Pertikaian Etnis: Migrasi Swakarsa Etnis Madura ke Kalimantan Barat, Jakarta: ISAI bekerjasama dengan YAI dan Ford Foundation, 2001.
Sugianto (Penyunting), Kepercayaan Magi dan Tradisi dalam Masyarakat Madura, Jember: Tapal Kuda, 2003.
Sunarto, H.S, Penduduk Indonesia dalam Dinamika Migrasi 1971-1980, Yogyakarta: Dua Dimensi, 1985.
Suparlan, Parsudi, Konflik Antar Suku Bangsa Melayu dan Dayak Dengan Madura di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, dalam Moh. Soleh Isre (ed), Konflik Etno Religius Indonesia Kontemporer, Jakarta: Balitbang dan Dklat Keagamaan, 2003.
Syam, Nur, Islam Pesisir, Yogyakarta: LKiS, 2005.
Syamsuddin, Muh., Islamisasi Tanah Madura dan Peran Walisongo, Jurnal Thaqafiyyat Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Vol. 6, No. 1, Januari 2005.
Syani, Abdul, Sosiologi dan Perubahan Masyarakat, Jakarta: Pustaka Jaya, 1995.
Suryadinata, Leo, dkk., Penduduk Indonesia: Etnis dan Agama dalam Era Perubahan Politik, Jakarta: LP3ES, 2003.
Standing, Guy, Konsep-konsep Mobilitas di Negara Sedang Berkembang, Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada, 1991.
Sthuraman, SV, Sektor Informal di Negara Sedang Berkembang, dalam Cris Manning dan Tadjuddin Noer Effendi (Penyunting), Urbanisasi, Pengangguran dan Sektor Informal di Kota, Jakarta: PT. Gramedia, 1985.
Theresiana, dkk., Kesenian Sandur dalam Hajatan Remoh Masyarakat Bangkalan, Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta, 2015.
Touwen-Bousma, Elly, Kekerasan di Madura, dalam Huub de Jonge (ed), Agama, Kebudayaan dan Ekonomi, Jakarta: Rajawali Pers, 1989.
W. Hefner, Robert, Geger Tengger: Perubahan Sosial dan Perkelahian Politik, Yogyakarta: LKiS, 1999.
____, Islam Pasar dan Keadilan: Artikulasi Lokal, Kapitalisme dan Demokrasi, Yogyakarta: LKiS, 2000.
Wiyata, A. Latief, Kusir Dokar: Suatu Profil Tentang Profesi Sektor Informal, dalam Huub de Jonge (ed), Agama, Kebudayaan dan Ekonomi, Jakarta: Rajawali Pers, 1989.
____, Carok: Konflik Kekerasan dan Harga Diri Orang Madura, Yogyakarta: LKiS, 2002.
Usman, Sunyoto, Suku Madura yang Pindah ke Umbulsari (Madura III), Jakarta: Proyek Peningkatan Sarana Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1979.
Zaini, A. Wahid, Dunia Pemikiran Kaum Santri, Yogyakarta: LKPSM, 1994.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.