Abstract
Ilmu pengetahuan, demikian kritik post-modernisme atas modernisme, ternyata tidaklah selalu bisa dipegang sebagai sebuah produk atau cara melihat realitas dengan obyektif atau apa adanya. Ilmu pengatahuan dan obyektifitas dalam masa akhir modernitas menjadi bahan perbincangan dan banyak yang mempertanyakan apakah ilmu pengetahuan itu benar-benar obyektif sebagaimana yang diyakini banyak fihak. Dengan kata lain, obyektif itu belum tentu obyektif dalam arti yang sebenarnya. Ilmu dan pengetahuan yang dikembangkan manusia modern itu sangat terkait erat dengan ideologi yang menggalinya. Ilmu sangat dipengaruhi oleh konteks dimana ia di lahirkan. Kritik ala Foucaultian, yang tentu dimotori oleh Michael Foucault dan para penerusnya, terhadap berkembangnya pengetahuan modern adalah pada pengamatan jelinya bahwa kontrol kekuasaan terhadap pengetahuan selalu menyertai sejarah pengetahuan manusia.Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
Downloads
Download data is not yet available.