Abstract
Pendidikan Islam bukan sekedar proses penanaman nilai-nilai moral untuk membentengi diri dari ekses negatif globalisasi. Tetapi yang terpenting adalah bagaimana nilai-nilai moral yang telah ditanamkan pendidikan Islam mampu berperan sebagai kekuatan pembebas (liberating force) dari himpitan kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan sosial budaya dan ekonomi (Syafi’i Ma’arif). Ada kegelisahan terhadap pengkaderan ulama di kalangan pengasuh dan pendidik sehingga muncul pertanyaan "akan dibawa kemana pemikiran kaderisasi ulama ini?" atau "bagaimana sistem pengkaderannya?". Ghiroh pengkaderan adalah mencetak ulama sebagai sumber daya manusia yang berkualitas dan berkeadaban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Muhammadiyah memang sedang terjadi krisis ulama, bahkan ada yang lebih ekstrim lagi krisis da’i, yaitu kiris ulama yang intelektual dan intelektual yang ulama. Kedua, faktor-faktor yang menyebabkan ada 2 yaitu faktor internal bersifat kelembagaan. Kurang berfungsinya struktur kelembagaan di persyarikatan Muhammadiyah menyebabkan tidak berfungsinya lembaga-lembaga yang ada mulai dari tingkat Pusat hingga tingkat ranting. Sedangkan faktor eksternalnya adalah pembentukan pola pikir yang ditinggalkan pemerintah kolonial, menguatnya tarikan dan kepentingan politik yang masuk ke lingkungan Persyarikatan serta standar ulama di Muhammadiyah terlalu tinggi, sehingga tidak banyak yang bisa masuk kategori ini. Ketiga, problem solving untuk mengatasi terjadinya krisis Ulama di Muhammdiyah melalui kelembagaan maupun sosial. Secara kelembagaan, adanya kesadaran kolektif akan pentingnya pengkaderan ulama, dan secara sosial adanya kesadaran warga Muhammadiyah akan pendidikan kader ulama.References
Azra, Azumardi. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara. Bandung. Mizan. 2004.
Azra, Azumardi. Pendidikan Islam Tradisi Modernisasi Menuju Milenium Baru. Jakarta.Logos Wacana Ilmu. 2002.
Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren. Jakarta: LP3ES, 1982.
Djunaedi, Mabhub. Nahdatul Ulma: Sejarah dan Politik. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1993.
Kartodirdjo, Sartono. Protest Movement in Rural Java. Kualalumpur: Oxford, University Press, 1978.
Kuntowidjoyo. Paradigma Islam: Interpretasi untuk Aksi. Bandung. Mizan. 1991.
Marzuki Wahid. Pesantren Masa Depan: Wacana Pemberdayaan & Transparansi Pesantren. Bandung. Pustaka Hidayah. 1999.
Mastuhu. Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren. Jakarta : INIS, 1994.
Mudzhar, Atho. Pendekatan Studi Islam. Yogyakarta Pustaka Pelajar : Cetakan IV, 2002.
Mustofa Ya’kub, Ali, Islam Masa Kini, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001
Madjid, Nurcholis. Bilik-Bilik Pesantren. Jakarta: Paramadina, 1997.
Raharjo, Dawam. Pesantren dan Pembaharuan. Jakarta: LP3ES, 1980.
Wahid, Abdurrahman. Menggerakan Tradisi: Esei-esai Pesantren. Yogyakarta. LKiS. 2001.
Yaqub, Ali Mustafa. Islam Masa Kini. Jakarta. Pustaka Firdaus. 2001.
Tim Puslitbang Lektur Keagamaan. Hasil Penelitia Pengkajian Pergeseran Literatur Pondok Pesantren Salafiyah. Puslitbang Lektur Keagamaan, 2004.
Profil Pondok Pesantren MBS Prambanan Kalasan.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.