KONSEP SAB’ATU AḤRUF DAN RELASINYA DENGAN QIRA’AT SAB’AH: Tinjauan Sosio-Historis
Abstract
Abstrak
Tulisan ini menjelaskan tentang fenomena sab’atu aḥruf dalam transformasi periwayatan Al-Qur’an serta relasinya dengan qira’at sab’ah. Melalui penelitian berjenis pustaka yang menelusuri data secara kualitatif dengan menggunakan metode analisis-deskriptif dan pendekatan historis-komparatif dalam menggali dan mengupas sumber data primer maupun sekunder. Maka ditemukan hasil bahwa Al-Qur’an yang diturunkan dalam bahasa Arab ada indikasi terkontaminasi dengan dialek atau idiolek suku-suku Arab yang dikenal memiliki naluri kebahasaan yang kuat. Hal itu kemudian dikaitkan dengan hadis-hadis sab’atu aḥruf yang menimbulkan beragam respon pendapat dari para ulama, yang paling kuat mengarah pada maksud tujuh dialek Bangsa Arab yang memiliki kesamaan makna. Keterkaitannya dengan qira’at sab’ah sekedar bagian dari perkembangan makna sab’atu aḥruf yang penuh teka-teki dan ketidakjelasan tujuannya. Terlebih jika dilihat dari potret historis polemiknya bacaan Al-Qur’an yang diwarnai berbagai tragedi perselisihan, qira’at sab’ah merupakan konsep yang dicetuskan oleh Ibnu Mujahid dan diikuti oleh sebagian besar umat Islam hingga akhirnya didobrak oleh Ibnu al-Jazari dengan revitalisasi arkân al-qirâ’ât.
Kata Kunci: hadis, ahruf, sab’ah, qira’at, perselisihan
Abstract
This article explains the phenomenon of sab'atu aḥruf in the transformation of the narration of the Qur'an and its relationship with qira'at sab'ah. Through library-type research that explores data qualitatively using descriptive-analytical methods and historical-comparative approaches in exploring and analyzing primary and secondary data sources. So it was found that the Al-Qur'an which was revealed in Arabic had indications of being contaminated with the dialects or idiolects of Arab tribes who were known to have strong linguistic instincts. This was then linked to the hadiths of Sab'atu Aḥruf which gave rise to various opinions from the ulama, the strongest of which was towards the meaning of the seven Arab dialects which have the same meaning. Its connection with qira'at sab'ah is only part of the development of the meaning of sab'atu aḥruf which is full of enigmas and unclear objectives. Moreover, if we look at the historical portrait of the polemic of the reading of the Qur'an which was colored by various tragedies of dispute, qira'at sab'ah is a concept that was coined by Ibn Mujahid and followed by the majority of Muslims until it was finally broken down by Ibn al-Jazari with the revitalization of the arkân al-qirâ'ât.
Keywords: hadis, ahruf, qiraat, sab'ah, dispute.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Moch Taufiq Ridho Taufiq, Ahmad Hariyanto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.