Al-Quran dan Sastra: Bagaimana Bahasa Manusia Berjumpa dengan Dimensi Sastrawi Kitab Suci
Abstract
Peranti-peranti sastra banyak digunakan di dalam al-Quran, seperti keserasian bunyi akhir ayat yang bernada, muatannya yang berisi kisah-kisah, dan cerita-cerita yang dihadirkan menggunakan perumpamaan (tamsil). Di samping itu, ungkapan al-Quran juga banyak menggunakan berbagai gaya bahasa serta makna-makna simbolik ungkapannya yang barangkali bisa teruraikan dengan baik jika ditelaah menggunakan pendekatan sastrawi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan bagaimana teks al-Quran untuk pertama kali ditanggapi, dipersepsi dan diidentifikasi oleh masyarakat Arab pra-Islam. Dan bagaimana pula hubungan antara al-Quran dengan puisi, cerita, serta Islam sendiri. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dan sumber datanya diambil dari berbagai buku, dan sumber pustaka lainnya. Hasil penelitian ini mendedahkan beberapa hal di antaranya: kewajaran identifikasi teks-teks al-Quran sebagai bagian dari teks yang orang-orang Arab telah kenal, yaitu teks sastra. Kendati al-Quran bukan karya sastra, eksistensinya mempengaruhi perkembangan bahasa Arab, puisi, cerita, dan bentuk sastra Arab lainnya, juga bahwa Islam tidak pernah menolak atau melarang karya sastra.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Misbahus Surur

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Abstract Viewed = 267 times
|
PDF downloaded = 217 times


