Ficus sp. Lokal untuk Konservasi Air pada Kawasan Wisata Merapi di Desa Wisata Jaka Garong, Wonokerto, Turi, Sleman

Authors

  • Taufiq Aji UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
  • Sutriyono UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
  • Muhammad Farhan Qudratullah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
  • Win Indra Gunawan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.14421/jbs.3973

Keywords:

Ficus sp, konservasi air, wisata

Abstract

Ficus sp telah lama dikenal oleh masyarakat sebagai pohon beringin, pohon ara, pohon kresek, pohon iprik; bahkan telah telah digunakan sebagai penamaan suatu wilayah dan terkadang disakralkan. Fakta tersebut serta potensi Ficus yang memiliki keunggulan cepat besar, penghasil oksigen, dan penyimpan air tanah dapat menjadi alternatif bagi konservasi air. Indonesia sebagai negara tropis juga tidak luput dari ancaman krisis air, memerlukan kesadaran bersama masyarakat untuk mencegahnya. Salah satu alternatif penyampaian kesadaran adalah dengan memberikan muatan edukasi tentang penghijauan khususnya menggunakan Ficus sp, pada kawasan wisata alam. Penelitian ini membahas upaya konservasi air pada Desa Wisata Jaka Garong yang terletak pada kawasan Merapi, dengan memanfaatkan Ficus sp.

[Ficus sp has long been known by the locals as beringin trees, ara trees, kresek trees, iprik trees; it has even been used as the naming of an area and is sometimes sacred. This fact and the potential of Ficus which has the advantage of growing quickly, producing oxygen, and storing groundwater can be an alternative for water conservation. Indonesia as a tropical country are also facing the threat of a water crisis, requiring public awareness to prevent it. One alternative to convey awareness is to provide educational content about reforestation, especially using Ficus sp, in natural landscape tourism areas. This study discusses water conservation efforts in the Jaka Garong Tourism Village which is located in the Mount Merapi area, by utilizing Ficus sp.]

References

Batoro J., Hakim L., dan Rahardi B., 2020, The perception of sacred trees as proponent of water spring in Malang Regency East Java, Indonesia, Asian J. Med. Biol. Res. 2020, 6 (3), pp. 425-430.

Khairunnisa H., Prasetyo J.S., Jehane P.T., Asyianita R.A., 2019, Kajian Pengembangan Wisata Edukasi Berbasis Konservasi Di Taman Hutan Raya K.G.P.A.A Mangkunegoro I Karanganyar, Jurnal Bio Educatio, Volume 4, Nomor 2, Oktober 2019 hlm. 25-34.

Nurhayati I., Al Kholif M., Shofwan M., Ratnawati R., 2018, Upaya Pelestarian Lingkungan Dengan Konsep Penghijauan Pada Lahan Kosong Desa Kalanganyar Kecamatan Sedati, Prosiding SNHRP 2018. Tema: (Inovasi, Teknologi dan Pendidikan Guna Mewujudkan Indonesia Sejahtera di Era Industrialisasi 4.0.

Prihanta W., Purwanti E., 2022, Restrukturisasi Kawasan Sumber Air Sebagai Wisata Edukasi di Desa Ngenep Kabupaten Malang, Jurnal Abdimas (Journal of Community Service): Sasambo. Mei 2022 Vol. 4, No. 2, pp. 203-217.

Masyarakat Ficus Indonesia, https://masficusid.wordpress.com, diakses pada 29 November, 2022 pukul 20.00.

Walton, K. In Java, the water is running out https://www.lowyinstitute.org/the-interpreter/in-java-water-is-running-out (accessed 2021 -06 -28).

Downloads

Published

2022-10-12

How to Cite

Aji, T. ., Sutriyono, Qudratullah, M. F. ., & Gunawan, W. I. . (2022). Ficus sp. Lokal untuk Konservasi Air pada Kawasan Wisata Merapi di Desa Wisata Jaka Garong, Wonokerto, Turi, Sleman. Jurnal Bakti Saintek: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sains Dan Teknologi, 6(2), 59–65. https://doi.org/10.14421/jbs.3973

Issue

Section

Articles