TEORI RI’ÂYAH AL-MASLAHAH ÂT-TUFI DAN APLIKASINYA DALAM MENAKAR PROBLEMATIKA IHDAD
DOI:
https://doi.org/10.14421/ahwal.2014.07101Keywords:
Ri’a>yah al-Mas{lah}ah, ih}da>dAbstract
Ri’a>yah al-mas}lah}ah is the purpose of the law. This theory by Najm ad-Di>n at}-T}u>fi> serve as the first legal considerations in mu’a>malah. Mas}lah}ah considered independent without the support of certain nas even though its meaning is contained in the passages. The theory is clearly different from the theory of the clergy in general. One of the standard system of rules of classical fiqh books to the book of contemporary jurisprudence is ih}da>d. The concept is unique and has been codified in the books of fiqh seems to be the dogmatic rules of grammar can not be questioned over its validity. The concept ih}da>d has been standardized and codified the scholars in their books, the case is not a serious problem when associated with the position of women in the previous era, but if you do a how to find a solution as a meeting point in order to avoid collisions between the ideas that have been classical scholars formulated with the real conditions of life of modern women in the public sector.
[Ri’a>yah al-mas}lah}ah adalah tujuan hukum. Teori ini oleh Najm ad-Di>n at}-T}u>fi> dijadikan sebagai pertimbangan hukum pertama dalam bidang mu’a>malah. Mas}lah}ah dianggap independen tanpa didukung nas} tertentu walaupun maknanya sudah terkandung di dalam nas}. Teori tersebut jelas
berbeda dengan teori ulama pada umumnya. Salah satu aturan sistem yang baku dari kitab-kitab fikih klasik hingga kitab fikih kontemporer adalah ih}da>d. Konsep yang khas dan sudah dikodifikasi dalam kitab-kitab fikih sepertinya merupakan tata aturan dogmatik yang tidak bisa dipertanyakan
ulang validitasnya. Konsep ih}da>d telah dibakukan dan dikodifikasikan para ulama dalam kitabkitabnya, kasus tersebut tidak menjadi problem serius bila dikaitkan dengan posisi perempuan pada era terdahulu, namun jika demikian adanya bagaimana mencari solusi sebagai titik temu agar tidak terjadi benturan antara ide yang telah dirumuskan para ulama klasik dengan kondisi riil berupa
kehidupan perempuan modern di sektor publik.]
References
’Asqalani>, Ibn H{ajar Al-, Bulu>g al-Mara>m, Surabaya: al-Hidayah, t.th.
Ansa>ri>, Zakaria Al-, Ga>yah al-Wus}u>l fi> Syarh} Lubb al-Us}u>l, Surabaya: al-Hidayah, t.th.
Bigha, Al- dan Muhy ad-Di>n, al-Mistu al-Wafy fi> Syarh} al-Arba’i>n al-Nawa>wiyah, Beirut: Dar Ibn Katsir, 1989.
Bukha>ri>, ‘Abdilla>h Muh}ammad bin Isma>’il bin Ibra>hi>m Al->, S{ah}i>h} al-Bukha>ri>, Beirut: Da>r al-Fikr, 1981.
Dawam, Ainurrafiq, “Nalar Kritis hukum Islam”, dalam Jurnal Ilmu Syari’ah Asy-Syir’ah.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet ke-2, Jakarta: Balai Pustaka, 1996.
Drajat, Zakiyah, Ilmu Fikih, Yogyakarta: P.T. Dana Bakti Wakaf, 1995.
Effendi, Satria, Us}u>l Fiqh, Jakarta: Kencana, 2009.
H{ajja>j, Muslim Al-, al-Ja>mi’ as}-S{ah}i>h}, Beirut: Da>r al-Fikr, t.th.
H{asan, H{usain H{a>mid, Naz}riyyah al-Mas}lah}ah fi> al-Fiqh al-Isla>my>, t.tp. Da>r al-Nahd}ah al- ’Ara>biyah, 1971.
Hallaq, Wael B., The Origins and Evolution Of Islamic Law, Cambridge: Cambridge University Press, 1998.
Harmaneh, Walid, “Kata Pengantar” dalam M.’Abed al-Ja>biri, Kritik Kontemporer atas Filsafat Arab Islam, terj. Moch. Nur Ichwan,
Yogyakarta: Islamika, 2003.
Hasyimah, Kamil Iskandar, Al-Munjid al-Wasi>t} fi> al-’Ara>biyyah al-Mu’a>s}irah, Beirut: Da>r al-Masyriq, 2003.
Instruksi Presiden RI No. 1 tahun 1991, Kompilasi Hukum Islam, Bandung: Fokus Media, t.th.
Ja>biri, Muh}ammad ‘Abed Al-, Takwi>n al-‘Aql al-‘Arabi> , Beirut: al-Markaz al-S{aqafi> al-’Arabi>, 1993.
Khalla>f, ‘Abd al-Wahha>b, ‘Ilm Us}u>l al-Fiqh, Cet-ke-8, Kairo: Maktabah al-Da’wah al- Isla>miyah, 1948.
Lamadhoh, Athif, Fikih Sunnah untuk Remaja, Jakarta: Cendekia Sentra Muslim, 2007.
Misrawi, Zuhairi, Menggugat Tradisi Pergulatan Pemikiran Anak Muda NU, Jakarta: Kompas Media Press, 2004.
Munawwir, Ahmad Warson, al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia, Surabaya: Pustaka Progresif, 2002.
Soemiyati, Hukum Perdata Islam di Indonesia: Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam dari Fikih, UU No 1/1974, Sampai KHI,
Yogyakarta: Liberti, 2001.
Soemiyati, Hukum Perkawinan Islam dan Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974, tentang Perkawinan, Yogyakarta:
Liberti, 2004.
Suratmaputra, Ahmad Munif, Hukum Islam Al-Ghazali Mas} lah} ah Mursalah dan Relevansinya dengan Pembaharuan Hukum
Islam, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002.
Sya>t}i>bi>, Abu> Ish}a>q Ibra>hi>m asy-, al-Muwa>faqa>t
fi> Us}u>l asy-Syari>’ah, Beirut: Da>r al-Kutub al-’Ilmiyah, t.th.
Tu>fi>, Najm al-Di>n at-, Kita>b at-Ta’yi>n fi> Syarh} al-Arba’i>n, Beirut: Mu’assasah al-Rayya>n al-Maktabah al-Ma>likiyah, 1998.
Tu>fi>, Najm al-Di>n at}-, Syarh} Muh} tas}ar ar-Rawdah, Kairo: Mu’assasah al-Risa>lah,1989.
Tim Redaksi Fokus Media, Kompilasi Hukum Islam: Hukum Perkawinan, Kewarisan, Perwakafan, Bandung: Fokusmedia, 2005.
Yasid, Abu, Islam Akomodatif: Rekonstruksi Pemahaman Islam sebagai Agama Universal, Yogyakarta: LKIS, 2004.
Zayd, Farouq Abu, Hukum Islam antara Tradisionalis dan Modernis, terj Husain Muhammad, Jakarta: P3M, 1986.
Zayd, Mustafa, al-Mas}lah}ah fi> at-Tasyri>’ al-Isla>mi>
wa Najm ad-Di>n at}-T{u>fi>, Kairo: Dar al-Fikr al-’Arabi>, 1964.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2016 Arifah Milati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication. The works are simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.