HUKUM PERKAWINAN ISLAM DI RUANG DIGITAL: Bias Gender dalam Wacana Hukum Perkawinan di Instagram

Authors

  • Yulmitra Handayani Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis, Riau

DOI:

https://doi.org/10.14421/ahwal.2021.14201

Keywords:

Analisis Wacana, Bias Gender, Hukum Perkawinan, Instagram, Konservatisme

Abstract

This study departs from the widespread social media content created and distributed by conservative groups. One of the topics frequently addressed by this group is family law discourse, which includes instructions for selecting a mate, marriage advice, the fulfillment of rights and obligations in the family, and other topics related to relationships in domestic life. Using Foucault's discourse analysis approach, this article investigates the dominant narratives that portray family law. The data for this study was gathered by examining discourse on the Instagram platforms @nikahsyari.com, @nikahbarokah, and @yuknikah.syari. These platforms were selected based on their popularity—number of followers. This research finds that marriage content on those Instagram platforms reflects what I refer to as fiqh-oriented and gender bias. The vast number of followers divided into online premarital classes enables account managers to subtly support and spread their ideology while attracting as many members as possible to their online courses. As a result, this conservative teaching influences the religious views and practices of their members, particularly regarding marriage and gender relations in the household.

Kajian ini berangkat dari maraknya kehadiran konten-konten di media sosial yang dibuat dan disebarkan oleh kelompok konservatif. Salah satu wacana yang sering diusung oleh kelompok ini adalah hukum perkawinan seperti petunjuk memilih jodoh, anjuran menikah, pemenuhan hak dan kewajiban dalam rumah tangga serta topik-topik lain seputar relasi dalam kehidupan rumah tangga. Tulisan ini bertujuan untuk membedah narasi-narasi dominan yang merepresentasikan hukum keluarga dengan pendekatan analisis wacana Foucault. Data penelitian ini didapatkan dengan cara menginvestigasi wacana dalam platform “@nikahsyari.com”, “@nikahbarokah”, dan “@yuknikah.syar_i”. Platform ini dipilih berdasarkan banyaknya pengikut. Penelusuran terhadap konten-konten pernikahan di Instagram ini merepresentasikan hukum perkawinan dengan berorientasi fikih dan bias gender. Jumlah pengikut yang terbilang ratusan hingga ribuan, yang terbagi kedalam kelas-kelas pranikah online, membuat pengelola akun memiliki kuasa atas pengiringan opini dan penyebaran ideologinya sekaligus menarik sebanyak-banyaknya member dalam kelas onlinenya. Konsekuensinya, ajaran konservatif ini mempengaruhi praktik keagamaan dan cara pandang para member terhadap perkawinan dan relasi gender dalam rumah tangga khususnya.

References

Afifi, Subhan, ‘Tayangan Bermasalah dalam Program Acara Televisi di Indonesia’, Jurnal Ilmu Komunikasi, vol. 8, no. 3, 2014.

Ahmad bin Syu’aib Abu Abdurrahman an-Nasa’i, Ensiklopedi Hadis Sunan An-Nasai, Jakarta: Almahera, 2013.

Dahlan, Moh, ‘Geneologi Islamisme di Kalangan Muslim Millenial Indonesia’, El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Tafsir Hadis, vol. 9, no. 1, 2020. [https://doi.org/10.29300/jpkth.v9i1.3234 ].

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, LKiS Yogyakarta, 2001.

Fatimah, Titin Titin, ‘Wanita Karir dalam Islam’, Jurnal Musawa IAIN Palu, vol. 7, no. 1, State Islamic Institute of Palu, 2015.

Hadi, Mukhammad Nur, ‘Mahar Produktif dalam Penalaran Ta’lili’, Qolamuna: Jurnal Studi Islam, vol. 4, no. 2, 2019.

Hanum, Yuspa and Tukiman Tukiman, ‘Dampak Pernikahan Dini Terhadap Kesehatan Alat Reproduksi Wanita’, Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera, vol. 13, no. 2, 2015.

Haq, Muhammad Naziful, ‘Penggunaan Retorika Post-Truth dalam Populisme Islam (Studi Kasus Caption Instagram Felix Siauw)’, Islamic Insights Journal, vol. 1, no. 2, 2020. [https://doi.org/10.21776/ub.iij.2019.001.02.2 ].

Hasan, Noorhaidi, ‘The Making of Public Islam: Piety, Agency, and Commodification on the Landscape of the Indonesian Public Sphere’, Contemporary Islam, vol. 3, no. 3, Springer, 2009. [https://doi.org/10.1007/s11562-009-0096-9 ].

Kodir, Abdul, ‘Qiraah Mubadalah: Tafsir Progresif untuk Keadilan Gender dalam Islam’, IRCiSoD, Yogyakarta, 2019.

Kodir, Faqihuddin Abdul, Qira’ah Mubadalah, Yogyakarta: IRCiSoD, 2019.

Lukman, Fadhli, ‘Tafsir Sosial Media di Indonesia’, Nun: Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara, vol. 2, no. 2, 2016.

Mosco, Vincent, ‘The Political Economy of Communication: A Living Tradition’, in Power, Media, Culture, Springer, 2015. [https://doi.org/10.1057/9781137540089_2 ].

Mudhoffir, Abdil Mughis, ‘Teori Kekuasaan Michel Foucault: Tantangan Bagi Sosiologi Politik’, Masyarakat: Jurnal Sosiologi, 2014. [https://doi.org/10.7454/mjs.v18i1.3734 ].

Nafi’a, Septi Gumiandari dan Ilam, ‘Women In The Identity Crisis Of Feminism: A Critical Analysis On Gender Movement Based On Islamic Psychology Perspective’, Humanisma: Journal of Gender Studies, vol. 3, no. 1, 2019.

Nisa, Eva F., ‘Creative and Lucrative Da’wa: The Visual Culture of Instagram amongs Female Muslim Youth in Indonesia’, Asisacape, vol. 5.

Nisa, Eva F., ‘Creative and lucrative Daʿwa: the visual culture of Instagram amongst female Muslim youth in Indonesia’, Asiascape: Digital Asia, vol. 5, nos. 1–2, Brill, 2018. [https://doi.org/10.1163/22142312-12340085 ].

Nuroniyah, Wardah, ‘Kewajiban Nafkah dalam Keluarga Perspektif Husein Muhammad’, MAHKAMAH: Jurnal Kajian Hukum Islam, vol. 4, no. 1, Al-Ahwal asy-Syakhshiyyah FSEI IAIN Cirebon, 2019.

Prihantoro, Hijrian Angga, Filsafat Hukum Islam Indonesia: Sakralitas dan Pluralitas, LKiS, 2019.

Rahman, Fathor and Ghazian Luthfi Zulhaqqi, ‘Fenomena Ta’aruf Online dan Praktik Komodifikasi Perkawinan di Dunia Digital’, Kafaah: Journal of Gender Studies, vol. 10, no. 1, 2020. [https://doi.org/10.15548/jk.v10i1.327 ].

Rosyid, Harun, Konstruksi Wacana Fundamentalisme Islam di Media Sosial: Analisis Relasi Wacana dan Kuasa Michel Foucault, UIN Sunan Ampe Surabaya, 2018.

Saifullah, M., Wajah Alquran dan Hadis dalam Bingkai Meme: dari Estetis Menjadi Lukratif., 2019.

Saudi, Yusron, ‘Media dan Komodifikasi Dakwah’, Al-I’lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, vol. 2, no. 1, 2018. [https://doi.org/10.31764/jail.v2i1.537 ].

Setyawan, Jefri et al., ‘Dampak Psikologis pada Perkawinan Remaja di Jawa Timur’, Jurnal penelitian psikologi, vol. 7, no. 2, Sunan Ampel State Islamic University, 2016.

Sodik, Mochamad, ‘Pembacaan Progresif Terhadap Fikih Keluarga (Kritik Terhadap KHI dan Ruu HTPA)’, Asy-Syir’ah: Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum, vol. 46, no. 1, 2012.

Supriyadi, Tedi, ‘Perempuan Dalam Timbangan Al-Quran dan Sunnah: Wacana Perempuan Dalam Perspektif Pendidikan Islam’, Jurnal Sosioreligi, vol. 16, no. 1, 2018.

Toni, Agus, ‘Membangun Paradigma Kritis Tekstualis Menuju Historis Sosialis dalam Islam’, El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama, vol. 5, no. 1, 2017.

Umar, Nazaruddin, Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Alquran, Paramadina, 2001.

Wahida, Robiatul, Anjuran Menikahi Wanita Produktif dalam Sunan An-Nasa’i (Studi Ma’anil Hadits), UPT Perpustakaan UIN Raden Fatah Palembang, 2018.

Warman, Arifki Budia, Konservatisme Fikih Keluarga (Kajian Terhadap Buku-Buku Populer Rumah Tangga Islami), Tesis S2, Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2017.

Zahara, Mila Nabila, Dadan Wildan, and Siti Komariah, ‘Gerakan Hijrah: Pencarian Identitas untuk Muslim Milenial di Era Digital’, Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development, vol. 2, no. 1, 2020. [https://doi.org/10.52483/ijsed.v2i1.21 ].

Downloads

Published

2022-02-18

Issue

Section

Article

How to Cite

HUKUM PERKAWINAN ISLAM DI RUANG DIGITAL: Bias Gender dalam Wacana Hukum Perkawinan di Instagram. (2022). Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 14(2), 112-132. https://doi.org/10.14421/ahwal.2021.14201

Similar Articles

1-10 of 203

You may also start an advanced similarity search for this article.