TINDAK PIDANA KHALWAT DI NANGGROE ACEH DARUSSALAM DALAM PERPEKTIF HUKUM PIDANA INDONESIA

Siti Idaliyah(1)
(1)

Abstract

Aceh is one of the regions in Indonesia which have the particularity in the
field of law, it can be seen from the Law No. 11/2006 on the Governing
of Aceh. Therefore, the government of Aceh set Qanun as the rule of law in
force. Among the qanun are Qanun No. 14 of 2003 on action seclusion/
nasty. Viewed from the perspective of Indonesian Criminal Code, the
khalwat is including violations seclusion immoral acts, as stated in Article
532-536 of the Indonesian Criminal Code. Between Qanun seclusion
with the Criminal Code there are similarities in terms of the purpose of
punishment. The general objective of both of this regulation is to provide
a deterrent punishment for the perpetrator and a lesson for others not to do
the same. However, there are differences between the provisions of Qanun
seclusion with wanton violation of the Criminal Code, namely in terms of
the type of punishment for violators of the offense and the law enforcement

Full text article

Generated from XML file

References

Abubakar, Al Yasa’, Undang-undang Pemerintahan Aceh: Otonomi

Khusus di Bidang Hukum, Jurnal As-Syir’ah, Yogyakarta: Fakultas

Syariah UIN Sunan Kalijaga, 2007. Vol. 41, No.1 thn. 2007.

Arief, Barda Nawawi, Kebijakan Legislatif dalam Penanggulangan Kejahatan

dengan Pidana Penjara, Yogyakarta, Genta Publishing, 2010.

Asadulloh, Al Faruk Hukum Pidana dalam Sisitem Hukum Islam, Jakarta,

Ghalia Indonesia, 2009.

Azahri, Kajian Yuridis Penanganan Kasus Khalwat Anak di Bawah Umur

(Studi Kasus di Banda Aceh), Yogyakarta Skripsi, tidak di terbitkan.

Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Yogyakarta,

Bahiej, Ahmad, Hukum Pidana,Yogyakarta: Sukses Offset, 2008.

Dahlan, Abdul Aziz, Ensiklopedi Hukum Islam Jakarta : Ichtiar Baru van

Hoeve, 1996.

Djubaedah Neng, Perzinaan dalam Peraturan Perundang-Undangan di

Indonesia ditinjau dari Hukum islam, Jakarta, Kencana, 2010.

M. Djali Yusuf, Perekat Hati yang Tercabik: jawaban atas Dinamika persoalan,

Refleksi sosial Aceh, dan sebuah kesadaran untuk Masa Depan, Jakarta:

Yayasan Ulul Arham 2002.

Mardani, Penerapan Syariat Islam di Aceh, Yogyakarta:Pustaka Pelajar,

Sirajuddin, Pemberlakuan Syariat Islam di Nanggroe Aceh Darussalam Pasca

Reformasi, Yogyakarta, Teras, 2011.

Syaltut, Mahmud, al-Islam wa syariah, Mesir : Daar al-Qalam, 1966.

S. Praja, Juhaya dan Ahmad Syihabuddin, Delik Agama Dalam Hukum

Pidana di Indonesia, Bandung: Angkasa, 1982.

Zainuddin, Ali, Hukum Pidana Islam, Jakarta Sinar Grafika. 2007.

Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP)

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah

Provinsi Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Provinsi

Sumatera Utara.

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Pelaksanaan

Keistimewaan Provinsi di Nanggroe Aceh Darussalam.

Undang-Undang R.I Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus

Bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh Sebagai Nanggroe Aceh

Darussalam.

Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 14 Tahun 2003

tentang Khalwat / Mesum.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2006 tentang

Pemerintahan Aceh.

Qanun Aceh Nomor 3 tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan

Qanun.

Authors

Siti Idaliyah
sitdali@yahoo.com (Primary Contact)
TINDAK PIDANA KHALWAT DI NANGGROE ACEH DARUSSALAM DALAM PERPEKTIF HUKUM PIDANA INDONESIA. (2014). Al-Mazaahib: Jurnal Perbandingan Hukum, 2(1). https://doi.org/10.14421/al-mazaahib.v2i1.1398

Article Details

How to Cite

TINDAK PIDANA KHALWAT DI NANGGROE ACEH DARUSSALAM DALAM PERPEKTIF HUKUM PIDANA INDONESIA. (2014). Al-Mazaahib: Jurnal Perbandingan Hukum, 2(1). https://doi.org/10.14421/al-mazaahib.v2i1.1398