The Conflict of Legal Norms: Islamic Law and Positive Law in the Regulation of Alcoholic Beverages in Pekalongan City

Agung Barok Pratama(1), Dewi Sekar Arum(2)
(1) UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan,
(2) UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan

Abstract

There are inconsistencies between the regulation of alcoholic beverages in Presidential Regulation No. 73/2013 on the Control and Supervision of Alcoholic Beverages and Pekalongan City Regional Regulation No. 13/2000 on the Supervision and Prohibition of Alcoholic Beverages. This article discusses the dialectics of Islamic law and positive law in regulating alcoholic beverages in Pekalongan as a city of santri and its legal consequences. This article is a doctrinal research using statutory, conceptual, and historical approaches. The analysis of legal material is prescriptive to offer arguments to answer problem issues, while the inference technique uses deductive thinking logic. Based on the analysis of Hans Kalsen's norm theory and the principles of legal norm formation, the research shows that the dialectic of Islamic and positive legal norms that produce local regulations on the prohibition of alcoholic beverages in the city of santri is a consequence of the autonomy authority of local governments in making local regulations in order to carry out assistance tasks. Consequently, the local regulation on the prohibition of alcoholic beverages has no binding force because the basic rules of its formation have been declared contrary to law by the Supreme Court, and the content material is contrary to Presidential Regulation No. 74 of 2013. It does not comply with the principles of the formation of local regulations. The legal consequences are uncertainty, regional regulations not following national legal policy, and the potential to cause discrimination. This article presents an understanding of the dialectic of Islamic law on the one hand and positive law on the other regarding regulating the circulation of alcoholic beverages.


Terdapat inkonsistensi pada regulasi minuman beralkohol dalam Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol dengan Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 13 Tahun 2000 Tentang Pengawasan dan Pelarangan Minuman Beralkohol. Artikel ini membahas dialektika hukum islam dan hukum positif dalam pengaturan minuman beralkohol di kota Pekalongan sebagai kota santri serta akibat hukumnya. Artikel ini merupakan penelitian doktrinal menggunakan pendekatan undang-undang, konseptual dan historis. Analisis materi hukum bersifat preskriptif dengan maksud untuk menawarkan argumen untuk menjawab masalah masalah, sedangkan teknik inferensi menggunakan logika berpikir deduktif. Berdasarkan analisis teori norma Hans Kalsen dan asas-asas pembentukan norma hukum, penelitian menunjukkan bahwa dialektika norma hukum Islam dan positif yang menghasilkan peraturan daerah tentang larangan minuman beralkohol di kota santri merupakan konsekuensi dari kewenangan otonomi pemerintah daerah dalam membuat peraturan daerah dalam rangka melaksanakan tugas pendampingan. Akibatnya, keberadaan peraturan daerah tentang larangan minuman beralkohol a quo sebenarnya tidak memiliki kekuatan yang mengikat karena aturan dasar pembentukannya telah dinyatakan bertentangan dengan hukum oleh Mahkamah Agung dan materi isinya bertentangan dengan Peraturan Presiden No. 74 Tahun 2013 dan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip pembentukan peraturan daerah. Konsekuensi hukumnya adalah ketidakpastian hukum, keberadaan peraturan daerah tidak sesuai dengan kebijakan hukum nasional dan berpotensi menimbulkan diskriminasi. Artikel ini menyajikan pemahaman mengenai dialektika hukum islam di satu sisi, dan hukum positif di sisi lain mengenai bagaimana praktik pengaturan peredaran minuman beralkohol.

Full text article

Generated from XML file

References

Agus Muchsin, Rukiah, and Muhammad Sabir. “Legalitas Perkawinan Yang Tidak Tercatat Pada Masyarakat Pinrang ( Analisis Perma Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pelayanan Terpadu Pencatatan Nikah).” DIKTUM: Jurnal Syariah Dan Hukum 17, no. 1 (2019). https://doi.org/10.35905/diktum.v17i1.653.

Andriyani, Lusi. “Kebijakan Politik Pengendalian Dan Pengawasan Minuman Beralkohol Di Jakarta Berdasarkan Peraturan Presiden No. 74 Tahun 2013.” Swatantra 15, no. 74 (2017): 145.

Beaman, Lori G. “No TitleThe Will to Religion: Obligatory Religious Citizenship.” Research and Religion 1, no. 2 (2013): 141–57. https://doi.org/10.1177/2050303213490040.

Dwi Saputra, Yogi, and Ramlan Ramlan. “Penerapan Prinsip Self Determination Terhadap Pembentukan Negara Kosovo Ditinjau Dari Perspektif Hukum Internasional.” Uti Possidetis: Journal of International Law 1, no. 2 (2021): 193–223. https://doi.org/10.22437/up.v1i2.9867.

Erick, Benni, and T. Risman. “Pembatalan Peraturan Daerah Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi (Studi Kritis Peralihan Kewenangan Pengujian Dari Eksekutif Ke Yudikatif).” Jurnal Sosial Humaniora Sigli 6, no. 2 (2023): 805–21. https://doi.org/10.47647/jsh.v6i2.2096.

Fais Yonas Bo’a. “Pancasila Sebagai Sumber Hukum Dalam Sistem Hukum Nasional (Pancasila as the Source of Law in the National Legal System).” Jurnal Konstitusi Vol. 15, N, no. 1 (2018): 28–49.

Indrawati, Nanda. “Praktik Ratifikasi Perjanjian Internasional Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 13/PUU-XVI/2018.” Law, Development and Justice Review 3, no. 1 (2020): 99–120. https://doi.org/10.14710/ldjr.v3i1.7890.

Irfani, Nurfaqih. “Asas Lex Superior, Lex Specialis, Dan Lex Pesterior: Pemaknaan, Problematika, Dan Penggunaannya Dalam Penalaran Dan Argumentasi Hukum.” Jurnal Legislasi Indonesia 17, no. 3 (2020). https://doi.org/10.54629/jli.v17i3.711.

Jia, Qiaoran, Ding Li, Zhong Wang, Tao Zhang, and Shiru Li. “Cultural and Creative Industries of Local Autonomy: Cultural Innovation and Cultural Upgrading.” Lex Localis 22, no. 1 (2024). https://doi.org/10.52152/22.1.125-151(2024).

Jusuf, Muhamad Baharuddin, and Adara Khalfani Mazin. “Penerapan Teori Hans Kelsen Sebagai Bentuk Upaya Tertib Hukum Di Indonesia.” Das Sollen: Jurnal Kajian Kontemporer Hukum Dan Masyarakat 2, no. 1 (2023): 1–25. https://doi.org/10.11111/dassollen.xxxxxxx.

Karimullah, Suud Sarim. “Pursuing Legal Harmony: Indonesianization of Islamic Law Concept and Its Impact on National Law.” Mazahib Jurnal Pemikiran Hukum Islam 21, no. 2 (2022): 213–44. https://doi.org/10.21093/mj.v21i2.4800.

Loda, Thomy, Ronny Gosal, and Josef Kairupan. “Kinerja DPRD Dalam Melaksanakan Fungsi Legislasi Di DPRD Kabupaten Halahera Barat.” Eksekutif, Jurusan Ilmu Pemerintahan 3, no. 3 (2019): 1–12.

Lule, Alwadud. “Dualisme Pengujian Peraturan Daerah: Legitimasi Konstitusional Dan Mengakhiri Ambivalensi Penyelesaian Hukum.” Crepido 3, no. 2 (2021): 110–19. https://doi.org/10.14710/crepido.3.2.110-119.

Makhfudz, Muhammad. “Kontroversi Pelaksanaan Otonomi Daerah.” ADIL: Jurnal Hukum 3, no. 2 (2019): 380. https://doi.org/10.33476/ajl.v3i2.816.

Muasmara, Ramli, and Nahrim Ajmain. “Akulturasi Islam Dan Budaya Nusantara.” TANJAK: Journal of Education and Teaching 1, no. 2 (2020): 111–25. https://doi.org/10.35961/tanjak.v1i2.150.

Musmulyadi, M, S Agustina, K S D br Haloho, and ... “Tantangan Regulasi Hukum Investasi Di Indonesia Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi.” Jurnal Pendidikan … 7 (2023): 32380–84. https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/12296%0Ahttps://jptam.org/index.php/jptam/article/download/12296/9473.

Nasrullah, Nasrullah. “Kewenangan Mahkamah Konstitusi Dalam Menguji Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang.” Politea : Jurnal Politik Islam 4, no. 1 (2021). https://doi.org/10.20414/politea.v4i1.2674.

Nugraha, Harry Setya. “Anomali Hubungan Pusat Dan Daerah Dalam Praktik Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.” Jurnal de Jure 15, no. April (2023): 21–32. https://doi.org/10.36277/jurnaldejure.v13i2.570.

Patarai, Muhammad Idris. “Representative Democracy and Constitution Pancasila Perspective with the 1945 Constitution.” Budapest International Research and Critics Institute-Journal 4, no. 4 (2021): 12941–51. https://doi.org/10.33258/birci.v4i4.3355.

Pattuju, Nikodemus Roy. “Inkonsistensi Vertikal Peraturan Perundang-Undangan.” Jurnal Ilmu Hukum: ALETHEA 3, no. 2 (2020). https://doi.org/10.24246/alethea.vol3.no2.p99-116.

Peter Mahmud Marzuki. Penelitian Hukum. jakarta: Kencana, 2019.

Pinasang, Dani. “Falsafah Pancasila Sebagai Norma Dasar (Grundnorm) Dalam Rangka Pengembanan Sistem Hukum Nasional.” Jurnal Hukum Unsrat 20, no. 3 (2020): 1–10.

Pratama, Agung Barok. “Mengukur Imunitas Pejabat Pelaksana Perppu 1/2020 Dengan Asas Equality Before The Law.” Supremasi Hukum 17 (2021): 1–11.

Putri, Kania Dewi Andhika, and Ridwan Arifin. “Tinjauan Teoritis Keadilan Dan Kepastian Dalam Hukum Di Indonesia (The Theoretical Review of Justice and Legal Certainty in Indonesia).” MIMBAR YUSTITIA 2, no. 2 (2019). https://doi.org/10.52166/mimbar.v2i2.1344.

Rumesten, Iza, Helmanida, and Agus Ngadino. “Pengaturan Pembagian Urusan Pemerintahan; Kritik Terhadap Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.” Simbur Cahaya Vol.27, no. 1 (2020): 134–55. https://doi.org/10.28946/sc.v27i1.808.

Saputra, Rachmansyah. “Implementasi Kebijakan Pengawasan Dan Pengendalian Penjualan Minuman Beralkohol Di Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan.” Jurnal Kebijakan Pemerintahan, 2019, 21–36. https://doi.org/10.33701/jkp.v2i2.911.

Susila Wibawa, Kadek Cahya. “Penegasan Politik Hukum Desentralisasi Asimetris Dalam Rangka Menata Hubungan Pemerintah Pusat Dengan Pemerintah Daerah Di Indonesia.” Administrative Law and Governance Journal 2, no. 3 (2019): 400–412. https://doi.org/10.14710/alj.v2i3.400-412.

Yakub, Andi, Ahmad Bashawir Abdul Ghani, and Mohammad Syafi’i Anwar. “Urgency of Political Decentralization and Regional Autonomy in Indonesia: Local Perspectives.” Journal of International Studies 14 (2020): 141–50. https://doi.org/10.32890/jis.14.2018.8003.

Authors

Agung Barok Pratama
agung.barok.pratama@uingusdur.ac.id (Primary Contact)
Dewi Sekar Arum
The Conflict of Legal Norms: Islamic Law and Positive Law in the Regulation of Alcoholic Beverages in Pekalongan City. (2024). Al-Mazaahib: Jurnal Perbandingan Hukum, 12(2), 165-183. https://doi.org/10.14421/al-mazaahib.v12i2.3671

Article Details

How to Cite

The Conflict of Legal Norms: Islamic Law and Positive Law in the Regulation of Alcoholic Beverages in Pekalongan City. (2024). Al-Mazaahib: Jurnal Perbandingan Hukum, 12(2), 165-183. https://doi.org/10.14421/al-mazaahib.v12i2.3671