Intertextuality of Dhawabith Fiqhiyah in Mahram Breastfeeding: A Study of Article 8 of the 1974 Marriage Law and Article 39 of KHI

Fatawi Fatawi(1), B. Syafuri(2), Ahmad Hidayat (3)
(1) Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin, Banten, Indonesia,
(2) Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin, Banten, Indonesia,
(3) Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin, Banten, Indonesia

Abstract

Ar-radhā’ah (breastfeeding) that establishes mahram status—a kinship relationship prohibiting marriage—must meet specific conditions in Islamic law, such as the child being under two years old and breastfed at least five times by a woman capable of pregnancy. These conditions are based on the Qur’an, hadith, and scholarly opinions. However, Indonesian family law, including Marriage Law No. 1 of 1974 and the Compilation of Islamic Law (KHI), does not explicitly specify who becomes mahram through breastfeeding or the criteria involved, creating a legal gap. This study uses a qualitative, normative-empirical approach and a literature review. Julia Kristeva’s intertextuality theory is applied to analyze how classical Islamic legal texts have influenced and been transformed within Indonesian national law. The results show that although Indonesian family law does not explicitly regulate breastfeeding as a basis for mahram status, there are traces of intertextuality indicating that Islamic legal principles have been absorbed into the national legal framework, both consciously and unconsciously. Mahram relationships from breastfeeding affect marriage prohibitions and certain social interactions, but do not impact other legal aspects such as inheritance or testimony. The study recommends updating legal interpretations to fill this gap and provide legal certainty for judicial practice regarding breastfeeding-based mahram status in Indonesia.


Ar-radhā’ah (penyusuan) yang menyebabkan status mahram—yaitu hubungan kekerabatan yang mengharamkan pernikahan—harus memenuhi syarat tertentu menurut hukum Islam, seperti anak disusui di bawah usia dua tahun dan disusui minimal lima kali oleh perempuan yang dapat hamil. Ketentuan ini didasarkan pada Al-Qur’an, hadis, dan pendapat para ulama. Namun, hukum keluarga di Indonesia, seperti Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam (KHI), tidak secara eksplisit mengatur siapa yang menjadi mahram karena penyusuan dan syarat-syaratnya, sehingga menimbulkan kekosongan hukum. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode normatif-empiris dan kajian kepustakaan. Teori intertekstualitas dari Julia Kristeva digunakan untuk menganalisis bagaimana teks hukum nasional menyerap dan mentransformasikan makna dari sumber hukum Islam klasik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun hukum nasional tidak secara eksplisit mengatur penyusuan sebagai sebab mahram, terdapat jejak intertekstualitas yang menunjukkan bahwa prinsip-prinsip hukum Islam telah terserap dalam sistem hukum Indonesia. Hubungan mahram akibat penyusuan berdampak pada larangan pernikahan dan interaksi sosial, namun tidak memengaruhi aspek hukum lain seperti waris atau kesaksian. Diperlukan pembaruan tafsir hukum untuk mengisi kekosongan ini dan memberikan kepastian hukum dalam praktik peradilan.

Full text article

Generated from XML file

References

Ajo, Fransiska Litania Ea Tawa, Indah Maria Maddalena Simamora, and Andryawan Andryawan. “Analisis Perubahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Menjadi Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 Mengenai Batasan Usia Dalam Perkawinan.” SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, Dan Pendidikan 1, no. 7 (2022): 1195–1206.

Al-’Adawi, Mushthafa. Jami’ Ahkam Al-Nisa’. 1st ed. Riyadh: Dar al-Sunnah, 1992.

Al-Anshari, Zakariya bin Muhammad. Asna Al-Mathalib Fi Syarh Raudh Al-Thalib. Cairo: Dar al-Kitab al-Islami, n.d.

Al-Baghawi, Abu Muhammad al-Husain bin Mas’ud. Ma’alim Al-Tanzil Fi Tafsir Al-Quran. Edited by Muhammad Abdullah Al-Nimr, Utsman Jum’ah Dhumairiyah, and Sulaiman Muslim Al-Harash. 1st ed. Riyadh: Dar Thayyibah li al-Nashr wa al-Tawzi’, 1997.

Al-Furqaan, Muhammad, and Muhammad Al Mustafa. “Status of Adopted Child Turned into Mahram According to Syafi’i Fiqih.” Al Mashaadir : Jurnal Ilmu Syariah 3, no. 2 (January 3, 2023): 113–29. https://doi.org/10.52029/jis.v3i2.92.

Al-Haytami, Ahmad bin Muhammad bin Ali bin Hajar. Tuhfat Al-Muhtaj Fi Syarh Al-Minhaj. Cairo: Al-Maktabah al-Tijariyyah al-Kubra, 1983.

Al-Jazairi, Abdul Rahman bin Muhammad Awad. Al-Fiqh ’ala Al-Madzahib Al-Arba’ah Vol. 4. 2nd ed. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2003.

Al-Naisaburi, Muslim bin al-Hajjaj. Shahih Muslim. Edited by Fuad Abdul Baqi. Beirut: Dar Ihya` al-Turats al-’Arabi, 1955.

Al-Qurthubi, Muhammad bin Ahmad. Al-Jami’ Li Ahkam Al-Qur’an. Edited by Ahmad Al-Barduni and Ibrahim Athfis. 2nd ed. Cairo: Dar al-Kutub al-Mashriyah, 1964.

Al-Shabuni, Muhammad Ali. Rawa`i’ Al-Bayan Fi Tafsir Ayat Al-Ahkam. 3rd ed. Damascus: Maktabah al-Ghazali, 1980.

Al-Syarbini, Muhammad bin Muhammad al-Khatib. Mughni Al-Muhtaj Ila Ma’rifat Ma’ani Alfazh Al-Minhaj. Edited by Ali Muhammad Ma’wad and Adel Ahmad Abdul Mujawwad. 1st ed. Beirut: Dar al-Kutub al-’Ilmiyah, 1994.

An-Nawawi, Abu Zakaria. Al-Majmu’ Syarh Al-Muhazzab, Jilid 3. Beirut: Dar al-Fikr, 1997.

Annisa, Atika Nur. “Rekontekstualisasi Radha’ah Di Era Digital.” El-Mashlahah 10, no. 2 (December 2020): 1–13. https://doi.org/10.23971/maslahah.v10i2.1816.

Badieah, Badieah, Ahmad Mujib, Muna Yastuti Madrah, Andi Riansyah, and Nur Muhammad. “Implementasi RESTful Web Service Pada Sistem Informasi Donor ASI Terintegrasi Di Indonesia Implementation of RESTful Web Service on Indonesia’s Integrated Breastfeeding Donor Information System.” SISTEMASI: Jurnal Sistem Informasi 11 (2022): 455–69.

Binti Mohd. Shahrenidzam, Rabiahtul Shahnazirah, and Cecep Soleh Kurniawan. “Implications of Ar-Radha’ah in Determining the Mahram of Adopted Children: A Case Study in the Syariah Court of Brunei Darussalam.” Jurnal Hukum Islam 22, no. 1 (June 8, 2024): 223–44. https://doi.org/10.28918/jhi.v22i1_7.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Perkawinan. 2nd ed. Jakarta: Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, 2015.

Djawas, Mursyid, Gamal Achyar, Nursyirwan Bustanul Arifin, Masri Reza, and Baharuddin Umar Yakub. “The Legal Position of Children of Incest (A Study of Madhhab Scholars and Compilation of Islamic Law).” Samarah: Jurnal Hukum Keluarga Dan Hukum Islam 6, no. 1 (2022): 139–55.

Fadllillah, Nurul, Muhid Muhid, and Andris Nurita. “Hadis Tentang Menikah Dengan Mahram Melalui Pendekatan Psikologi.” El-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis Dan Integrasi Ilmu 5, no. 2 (2024): 224–35.

Firdaus, Beni, and Arsal Arsal. “Adopted Children as Mahram: Responding to Ijtihad ‘Ā’Isyah (614-679 Ad) in the Flow of Modernization.” Jurnal Mahkamah: Kajian Ilmu Hukum Dan Hukum Islam, 2020, 165–80.

Forstall, Christopher W, and Walter J Scheirer. “What Is Quantitative Intertextuality?” In Quantitative Intertextuality: Analyzing the Markers of Information Reuse, 3–21. Springer, 2019.

Hadani, Abdullah, Abu Bakar, and Abd Kholid. “Intertextuality in Nusantara Qur’anic Exegesis: A Study of Tafsīr Al-Itqān Fī Ma’ānī Umm Al-Qur’ān by KH. Ahmad Haris Shadaqah.” TAFSE: Journal of Qur’anic Studies 9, no. 2 (2024): 154–76.

Khafizoh, Anis. “Perkawinan Sedarah Dalam Perspektif Hukum Islam Dan Genetika.” Syariati : Jurnal Studi Al-Qur’an Dan Hukum 3, no. 01 (May 2017): 61–76. https://doi.org/10.32699/syariati.v3i01.1142.

Kristeva, Julia. Desire in Language a Semiotic Approach to Literature and Art. Edited by Leon S. Roudiez, Thomas Gora, and Alice Jardine. 1st ed. New York: Columbia University Press, 1980.

Mudzhar, Atho. Pendekatan Studi Islam: Dalam Teori Dan Praktek. Pustaka Pelajar, 1998.

Mufarrihah, Mar’atul. “Dr. Ernst Utrecht: Pakar Hukum Dan Politik Dalam Reformasi Indonesia.” lk2fhui.law.ui.ac.id, 2024.

Mun’im, Ahmad. “Intensitas Penyusuan Dalam Larangan Perkawinan Sesusuan (Analisis Pasal 39 Ayat 3 Kompilasi Hukum Islam).” Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam 9, no. 2 (2016): 229–44.

Muniroh, Siti, and Khoiruddin Nasution. “The Adoption of Found Child According to Islamic Law and Law No. 3 of 2006 on Religious Courts in the Perspective of Maqasid Al-Shari’ah.” Millah 21, no. 1 (August 2021): 89–112. https://doi.org/10.20885/millah.vol21.iss1.art4.

Nahar, Muhammad Hasnan. “HADIS-HADIS LARANGAN MENIKAHI SAUDARA PERSUSUAN: Studi Maâ€TM an Al-Hadith.” Diya Al-Afkar: Jurnal Studi Al-Quran Dan Al-Hadis 7, no. 02 (2019): 299–322.

Parkes, Peter. “Milk Kinship in Islam. Substance, Structure, History.” Social Anthropology 13, no. 3 (2005): 307–29.

Rahbari, Ladan. “Milk Kinship and the Maternal Body in Shi’a Islam.” Open Theology 6, no. 1 (2020): 43–53.

Syaikhu, and Ali Syahbana. Konsep Ar- Rada’ah; Relevansi Dan Metode Pemikiran Ibnu Hazm Dan Ibnu Qudamah. Edited by Norwili. 1st ed. Yogyakarta: Penerbit K-Media Yogyakarta, 2021.

Umairah, Ahmad al-Barlussi, and Ahmad Salamah Al-Qalyubi. Hasyiyata Qalyubi Wa ’Umairah. Beirut: Dar al-Fikr, 1995.

Wahbah az-Zuhaili. Al-Fiqh Al-Islami Wa Adillatuhu,. 2nd ed. Beirut: Dar al-Fikr al-Muassir, 2007.

Wara, Jullul, Ahmadi Ahmadi, and Lukman Marsaton. “Intertextuality in Tafsīr Al-Jāmi ‘Li Ahkām Al-Qur’Ān by Al-Qurṭubī.” An-Nur International Journal of The Quran & Hadith 2, no. 2 (2024): 24–33.

Warman, Arifki Budia. “KETENTUAN DALAM ISLAM MENGENAI PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) HASIL INDUKSI LAKTASI UNTUK MENJADIKAN ANAK ANGKAT SEBAGAI MAHRAM.” El ’Aailah: Jurnal Kajian Hukum Keluarga 1, no. 2 (July 2022): 17–31. https://doi.org/10.59270/aailah.v1i2.112.

Wizarah al-Auqaf wa al-Syu’un Al-Islamiyah. Al-Mausû’ah Al-Fiqhîyah Al-Quwaitîyah. 1st ed. Kuwait-Kairo: Wizarah al-Auqaf wa al-Syu`un al-Islamiyah - Dar al-Salasil - Dar al-Shafwah, 2006.

Authors

Fatawi Fatawi
223611008.fatawi@uinbanten.ac.id (Primary Contact)
B. Syafuri
Ahmad Hidayat
Fatawi, F., B. Syafuri, & Ahmad Hidayat. (2025). Intertextuality of Dhawabith Fiqhiyah in Mahram Breastfeeding: A Study of Article 8 of the 1974 Marriage Law and Article 39 of KHI. Al-Mazaahib: Jurnal Perbandingan Hukum, 13(2), 150-172. https://doi.org/10.14421/al-mazaahib.v13i2.3819

Article Details

How to Cite

Fatawi, F., B. Syafuri, & Ahmad Hidayat. (2025). Intertextuality of Dhawabith Fiqhiyah in Mahram Breastfeeding: A Study of Article 8 of the 1974 Marriage Law and Article 39 of KHI. Al-Mazaahib: Jurnal Perbandingan Hukum, 13(2), 150-172. https://doi.org/10.14421/al-mazaahib.v13i2.3819