Penyimpangan Praktik Pernikahan Semarga dalam Adat Batak Mandailing di Kabupaten Mandailing Natal (Realitas, Faktor Penyebab, dan Pergeseran Norma)
Abstract
The prohibition of marriage within the same clan (marga) in Batak Mandailing tradition is traditionally forbidden as it is considered a form of consanguineous marriage based on patrilineal descent and is not recognized by customary law. However, with the passage of time, there has been a shift in meaning and changes in societal attitudes towards this prohibition, particularly in Mandailing Natal Regency, North Sumatra. This study explores the factors influencing the shift in societal attitudes towards this prohibition, as well as its implications for customary law and cultural identity. Employing a qualitative approach with descriptive and comparative methods, data were collected through in-depth interviews, participatory observation, and document analysis. The findings indicate that the prohibition aims to preserve lineage and prevent sibling marriages; however, instances of intra-clan marriages are beginning to occur due to factors such as love, religion, education, economy, and cultural changes. The novelty of this research lies in the identification of new factors influencing the shift in societal attitudes, as well as the challenges posed by the younger generation to traditional norms. These findings provide new insights into the transformation of customary law and cultural identity in a modern context.
Perkawinan satu marga dalam adat Batak Mandailing secara tradisional dilarang karena dianggap sebagai bentuk perkawinan sedarah dari garis keturunan ayah (patrilineal) dan tidak diakui secara adat. Namun, seiring perkembangan zaman, terjadi pergeseran makna dan perubahan sikap masyarakat terhadap larangan ini, khususnya di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Penelitian ini mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran sikap masyarakat terhadap larangan tersebut, serta implikasinya terhadap hukum adat dan identitas budaya. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan komparatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larangan ini bertujuan menjaga silsilah dan menghindari perkawinan antar saudara, namun praktik perkawinan semarga mulai terjadi karena faktor cinta, agama, pendidikan, ekonomi, dan perubahan budaya. Novelty penelitian ini terletak pada identifikasi faktor-faktor baru yang mempengaruhi perubahan sikap masyarakat, serta tantangan generasi muda terhadap norma tradisional. Temuan ini memberikan wawasan baru tentang transformasi hukum adat dan identitas budaya dalam konteks modern.
Full text article
References
Abbas, Siti Aisyah, and Nur Rahma Asnawi. “Sejarah Perkembangan Islam Di Sumatera (Suatu Kajian Terhadap Tokoh Dan Lembaganya).” Ash-Shahabah: Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam 6, no. 1 (2020). https://doi.org/10.59638/ash.v6i1.232
Abidin, Ali Z. “Analisis Kadar Rada’ah Yang Mengharamkan Pernikahan Dalam Perspektif Hukum Islam.” Familia: Jurnal Hukum Keluarga 3, no. 1 (2022). https://doi.org/10.24239/familia.v3i1.62.
Ainiyah, Qurrotul. “TA’ARUF LOKALITAS: INTEGRASI HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT TERHADAP FENOMENA GREDOAN DI SUKU USING BANYUWANGI.” Jurnal Aqlam: Journal of Islam and Plurality 3, no. 2 (2018): 197–212. http://dx.doi.org/10.30984/ajip.v3i2.721
Alamsyah, Ahmad Gifari, Andhika Nugraha, Muhammad Reza, Hasan Sazali, and Maulana Andinata. “Budaya Melayu Dan Pengaruh Islam Dalam Upacara Pernikahan Di Tanjung Balai,” 2022, 410–13.
Ali Rasyidin, et al. Harmonisasi Agama Dan Budaya Di Indonesia. Jakarta Timur: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar, 2009.
Anggraeni, Ninda Dwi. “Komunikasi ‘Love Language’ Dalam Ketahanan Keluarga Perspektif Hukum Islam:(Studi Kasus Pasangan Suami Istri Pekerja Di Kelurahan Pohsangit Kidul).” MAQASID: Jurnal Studi Hukum Islam 13, no. 2 (2024). https://doi.org/10.30651/mqs.v13i2.24297
Batubara, Samin. “Pelarangan Perkawinan Satu Marga Dalam Adat Batak Mandailing.” Al-Risalah: Forum Kajian Hukum Dan Sosial Kemasyarakatan 18, no. 1 (2018). https://doi.org/10.30631/alrisalah.v18i1.37.
Dan, ST Sumanti - Santhet (Jurnal Sejarah Pendidikan, and undefined 2024. “THE HISTORY OF THE DEVELOPMENT OF ISLAM BY MALIM SALAWET IN MANDAILING NATAL IN 1810-1870 AD.” Ejournal.Unibabwi.Ac.Id, 2023. https://doi.org/10.36526/js.v3i2.3247.
Dina, Sarah, Dwinanda Suluh Phangesti, and Muhammad Hafizh. “Manajemen Strategik Pengembangan Budaya Akademik Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Di Era Digital.” Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 4, no. 3 (2023): 569–80. https://doi.org/10.31538/munaddhomah.v4i3.482.
Duriani Siregar. “Wawancara Tokoh Masyarakat Adat Di Desa Purba Baru.” 2024.
FERIERA, RULIA. “Pergeseran Norma Larangan Perkawinan Satu Marga (Studi Etnografis Perkawinan Adat Batak Mandailing Di Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas.” Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/44619.
Fitrah, J, and M Astuti. “Ketentuan Adat Alas Di Aceh Tenggara Tentang Perkawinan Semarga.” Edu Yustisia 2, no. 3 (2024). https://jurnal.umsu.ac.id/index.php/ey/article/view/20072.
Gaffar, A, MA Rusdi, A Akbar - Al-Manahij: Jurnal Kajian, and Undefined 2021. “Kedewasaan Usia Perkawinan Perspektif Hadis Nabi Muhammad Dengan Pendekatan Interkoneksitas Maslahah.” Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam 15, no. 1 (2021): 1–16. https://doi.org/10.24090/mnh.v15i1.3731.
Hadikusuma, Hilman. Hukum Perkawinan Adat. bandung: Citra Aditya Bakti, 1990.
Hafizh, Muhammad. “The Values of Akidah Akhlak Education in the Harmonization of Sunan Kalijaga ’ s Cultural Da ’ Wah ( Axiological Analysis of Islam and Javanese Culture )” 13, no. 1 (2024): 1–20. https://doi.org/10.32806/jf.v13i01.7345.
Harahap, Basyaral Hamidy, and Nalom Siahaan. Nilai Nilai Budaya Batak Toba, Mandailing Dan Angkalo, (Bandung : Pustaka, 1982), Hlm. 10. 10. Bandung: Pustaka, 1982.
Hernawati, Sari, Khoirun Nofik, and Muhammad Hafizh. “The Paradigm of Salaf Pesantren: The Concept of Charismatic Spiritual Leadership of Kyai at Assalafiyah Pesantren.” Edukasia Islamika: Jurnal Pendidikan Islam 9, no. 1 (2024): 327–46. https://doi.org/10.28918/jei.v9i1.7276.
Hilda, Leyla. “Revitalisasi Kearifan Lokal Dalihan Na Tolu Masyarakat Muslim Mandailing Dalam Menjaga Harmonisasi Lingkungan Hidup.” MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman 15, no. 1 (2016).
Jamaluddin Nasution, and Dwi Widayati. “Kekerabatan Bahasa-Bahasa ’Negara Bawahan’Majapahit Dalam Kitab Nagarakertagama: Kajian Linguistik Historis Komparatif.” Dikmas: Jurnal Pengabdian Masyarakat 2, no. 2 (2022). https://doi.org/10.37905/dikmas.2.2.711-724.2022.
Kurniawati, Deffi, and Sri Mulyani. Daftar Nama Marga/Fam, Gelar Adat Dan Gelar Kebangsawanan Di Indonesia,. Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indoneia, 2012.
Lubis, Alim. “Wawancara Tetua Adat Penyenggerahan Terkait Peristiwa Nikah Semarga.” 2024.
Lubis, E. “Perkawinan Satu Marga Dalam Adat Mandailing Di Desa Huta Pungkut Persepektif Hukum Islam,” 2015. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/30729.
Lukman Rangkuti. “Wawancara Tokoh Agama.” 2024.
Lumbantoruan, N. Kearifan Lokal Masyarakat Batak Toba. Medan: Mitra Medan, 2012.
Mestika, Zed. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004.
Mundiasari, Kiki. “POLA HUBUNGAN ANTAR MANUSIA SEBAGAI INSAN PENDIDIKAN.” Aktualita: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan 12, no. II (December 28, 2022). https://doi.org/10.54459/AKTUALITA.V12III.447.
Munthe, Nurelidine. Meretas Budaya Masyarakat Batak Toba Dalam Cerita Si Galegale. Medan: Mitra Medan, 2012.
Mutiara, Isra’ Pasu, Desy Maya Sari, Rahimah, and Nursukma Suri. “Mandailing Traditional Marriage Culture Acculturation in Medan City.” Al-Afkar, Journal For Islamic Studies 7, no. 4 (October 30, 2024): 558–66. https://doi.org/10.31943/AFKARJOURNAL.V7I4.1139.
Nasution, Maraguna. “Wawancara Tokoh Agama.” 2024.
Novialayu, Ela, Offeny, and Sakman. “Pelaksanaan Perkawinan Menurut Adat Dayak Ngaju Di Kecamatan Timpah Kabupaten Kapuas.” JURNAL PARIS LANGKIS 1, no. 1 (2020). https://doi.org/10.37304/paris.v1i1.1665.
Parinduri, Alhidayath, Anita Yuningsih, Nursukma Suri, dan Pujianti Markobar, and Kearifan Lokal Tradisi Lisan Masyarakat Suku Mandailing. “Markobar: Local Wisdom of the Oral Tradition of the Mandailing People.” Al-Afkar.Com 7, no. 4 (2024). https://doi.org/10.31943/afkarjournal.v7i4.1138.
Pasangan AS dan SN. “Catatan Lapangan.” 2024.
Pasaribu, DMP, and SS Sukirno. “Perkembangan Sistem Perkawinan Adat Batak Toba Di Kota Medan.” Diponegoro Law Journal 6, no. 2 (2017). https://doi.org/10.14710/dlj.2017.17017.
Pasutri Nikah Semarga PN dan RN. “Wawancara Alasan Nikah Semarga.” 2024.
Pasutri yang Menikah Semarga KB dan RB. “Wawancara Terjadinya Nikah Semarga.” 2024.
Pohan, Muslim. “Fenomena Dan Faktor Perkawinan Semarga.” AL-Qadha: Jurnal Hukum Islam Dan Perundang-UndanganKetika Hukum Adat Tersebut Dilanggar, Maka Hukum Akan Berfungsi Mengembalikan Keberaturan Dari Kehidupan Masyarakat Tersebut. Hukum Dari Masyarakat Adat Bukanlah Sesuatu Yang Tidak Berubah Melainkan Berke 8, no. 1 (2021): 67–84. https://doi.org/10.32505/qadha.v8i1.2088.
Posu, R, A Purwanto, EAA Suwu - HOLISTIK, Journal of Social, and Undefined 2019. “Proses Pergeseran Adat Perkawinan Masyarakat Sangowo Di Kecamatan Morotai Timur Kabupaten Pulau Morotai.” Holistik 12, no. 2 (2019). https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/holistik/article/view/24588.
Rangkuti, SS, Z Abidin - Saree: Research in Gender, and Undefined 2022. “Perspektif Masyarakat Mandailing Perantau Tentang Kesetaraan Gender.” Saree: Research in Gender Studies 4, no. 2 (2022): 2746–4466. https://doi.org/10.47766/saree.v3i2.1027.
Ritonga, MA, A Mukhsin - Jurnal Mediasas: Media Ilmu Syari’ah, and Undefined 2025. “Conflict and Resolution in Marriage Law: Seeking a Middle Ground Between Mandailing Customary Law and Islamic Law in Satumarga Ritonga Marriages in Tanjung.” Jurnal Mediasas: Media Ilmu Syariah Dan Ahwal Al-Syakhsiyyah 3, no. 2 (2021). https://doi.org/10.58824/mediasas.v8i1.299.
Rodimah Nasution. “Wawancara Tokoh Masyarakat Adat Di Desa Purba Baru.” 2024.
S, Novrasilofa. “Dekontruksi Pranata Erturang Pada Perkawinan Semarga (Studi Kasus Masyarakat Karo Di Berastagi).” Socia: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial 13, no. 2 (2016).
Sah, F. “Tinjauan Hukum Keluarga Islam Terhadap Praktek Tradisi Roko Bantang Dalam Perkawinan Di Desa Siru Kecamatan Lembor Kabupaten Manggarai Barat.” UNIVERSITAS ISLAM NEGRI MATARAM, 2023. https://etheses.uinmataram.ac.id/7368/1/FS HKI FAIDAH SAH 180202126.pdf-2023.pdf.
Sahril. Pantun Dan Adat Perkawinan Masyarakat Melayu. Medan: Mitra Medan, 2011.
Sari, I, F Fakhrurrazi, and Saparuddin Rambe. “Larangan Pernikahan Satu Marga Pada Suku Pak Pak Di Tinjau Perspektif Pendidikan Islam.” Az-Zarnuji: Journal of Islamic Education (AJIE) 2, no. 1 (2024). https://doi.org/10.32505/az-zarnuji.v2i1.9253.
Sekretariat Negara Republik Indonesia. “Undang-Undang Republik Indonesia No 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.” Undang-Undang Republik Indonesia, no. 006265 (2019): 2–6.
Silahuddin, Silahuddin. “Budaya Akademik Dalam Sistem Pendidikan Dayah Salafiyah Di Aceh.” MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman 40, no. 2 (2016): 349–69. https://doi.org/10.30821/miqot.v40i2.296.
Sinaga, Mery Christina, and Utary Maharani Barus. “LARANGAN PERKAWINAN SATU MARGA DALAM ADAT BATAK DITINJAU DARI UU PERKAWINAN NO. 1 TAHUN 1974 DAN SOSIOLOGI HUKUM.” Jurnal.Darmaagung.Ac.Id 6, no. 2 (2024): 186–91. https://doi.org/10.46930/retentum.v6i2.5001.
Siregar, Lisna. “Wawancara Masyarakat Batak Mandailing Di Desa Purba Baru.” 2024.
Siregar, Zulham. “Sejarah Suku Mandailing Di Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun.” SEJARAH SUKU MANDAILING DI KECAMATAN BANDAR KABUPATEN SIMALUNGUN 1, no. 1 (2020). https://jurnal.stkipalmaksum.ac.id/index.php/jbs/article/download/61/70.
Situmorang, PDJ, and M Th. Asal-Usul, Silsilah Dan Tradisi Budaya Batak. Yogyakarta: Andi Publisher, 2023.
Sukanto, Suryono. Fungsi Hukum Dan Perubahan Sosial. Bandung: Citra Aditya Bakti, 1991.
Tajuddin, Zulqarnaik, Bahaking Rama, and Abdul Kadir. “Awal Masuknya Islam Di Sumatra (Perkembangan Islam Masa Awal Di Sumateraa Barat, Lembaga & Tokohnya).” JIPKL: Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Kearifan Lokal 3, no. 4 (2023). https://jipkl.com/index.php/JIPKL/artikel/view/80.
Tokoh Adat Mandailing Natal. “Catatan Lapangan.” 2024.
Wahidah, U. “Fenomena Tradisi Larangan Perkawinan Adat Mangku Dalan Dan Temu Pojok Pada Masyarakat Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan.” JOSH: Journal of Sharia 2, no. 1 (2023). https://doi.org/10.55352/josh.v2i1.174.
Wibowo, Anisa Fitri, Azriel Viero Sadam, and Muhammad Ramadavin. “IMPLIKASI PASAL LIVING LAW DALAM UNDANG-UNDANG KITAB UNDANGUNDANG HUKUM PIDANA TERBARU TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT.” Journal.Univpancasila.Ac.Id 9, no. 1 (2023). https://doi.org/10.35814/selisik.v9i1.
Wiludjeng, JMH. Hukum Perkawinan Dalam Agama-Agama. Jakarta: Penerbit Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, 2020. https://books.google.com/books?hl=id&lr=&id=MKH6DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=upacara+pernikahan+harus+seuai+aturan+atau+cara+pelaksanaan&ots=ThKBUJIGua&sig=g5iNvPcRqeGEGciyA6-39FtjMq4.
Wulandari, Y. “Pelaksanaan Perkawinan Semarga Pada Masyarakat Batak Mandailing Di Tanah Rantau (Studi Di Desa Janji Raja Rokan Hulu).” Universitas Islam Riau, 2022. https://repository.uir.ac.id/18414/.
Yusuf, A. Muri. METODE PENELITIAN Kuantitatif, Kualitatif, Dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana, Penerbit, 2017.
Zami, Muhammad Rifqi Zam, Muhammad Hafizh, and Dinda Helmi Kayana Juwita. “Overcoming Islamophobia in Indonesia Through Spiritual Education: An Analysis Based on Iceberg and U-Theory.” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr 13, no. 1 (June 24, 2024): 130–39. https://doi.org/10.24090/JIMRF.V13I1.11489.
Authors
Copyright (c) 2024 Muhammad Yusuf Rangkuti, Muhammad Hafizh, Mohd Zaidi Daud

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication, i.e. this journal.
- Authors also grant any third party the right to use the article freely as long as its integrity is maintained and its original authors, citation details, and publisher are identified.