Multi-Layered Pawning in Indonesia’s Agrarian Sector: Islamic Legal Challenges and Sustainable Development Implications Gadai Bertingkat dalam Masyarakat Agraris Indonesia : Dinamika Hukum Islam dan Implikasi bagi Pembangunan Berkelanjutan
Abstract
Abstract: This study investigates the practice of multi-layered pawning in Rato Village, Indonesia, which is often conducted without formal written agreements, thereby exposing the original landowner (rāhin) to significant risks. In such arrangements, pawned land is frequently transferred to a third party without the knowledge or consent of the initial land pawn initiator, leaving the rāhin in a vulnerable economic position. From an Islamic legal perspective, this practice raises critical concerns regarding the principles of justice, transparency, and the protection of property rights—core foundations of Shariah. Although initially regarded as a form of ʿurf (local custom) that was socially accepted, the practice has evolved into ʿurf fāsid (corrupt custom) as it increasingly causes harm to the rāhin and contravenes the Shariah principle of justice. This research employs a qualitative approach. Data were collected through in-depth interviews with local residents and village leaders, as well as a review of relevant literature on Islamic law and sustainable development. The findings indicate that multi-layered pawning not only undermines the economic stability of landowners but also poses broader threats to the economic, social, and environmental sustainability of agrarian communities. Through strict oversight, the implementation of written agreements, and enhanced education in Shariah-based financial literacy, pawning practices can be redirected to promote equitable and sustainable economic development within agrarian societies. This research contributes to the discourse on pawning law in Indonesia and offers policy insights for improving welfare and sustainability in rural Islamic communities.
Abstrak: Penelitian ini mengkaji praktik gadai berlapis di Desa Rato, Indonesia, yang sering dilakukan tanpa perjanjian tertulis formal, sehingga mengekspos pemilik tanah asli (rāhin) pada risiko yang signifikan. Dalam skema ini, tanah yang digadaikan seringkali dialihkan kepada pihak ketiga tanpa sepengetahuan atau persetujuan inisiator gadai tanah awal, meninggalkan rāhin dalam posisi ekonomi yang rentan. Dari perspektif hukum Islam, praktik ini menimbulkan kekhawatiran serius terkait prinsip keadilan, transparansi, dan perlindungan hak milik—landasan utama Syariah. Meskipun awalnya dianggap sebagai bentuk ʿurf (kebiasaan lokal) yang diterima secara sosial, praktik ini telah berkembang menjadi ʿurf fāsid (kebiasaan korup) karena semakin merugikan rāhin dan bertentangan dengan prinsip keadilan Syariah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan penduduk lokal dan pemimpin desa, serta tinjauan literatur terkait hukum Islam dan pembangunan berkelanjutan. Temuan menunjukkan bahwa praktik gadai berlapis tidak hanya mengganggu stabilitas ekonomi pemilik tanah tetapi juga menimbulkan ancaman yang lebih luas terhadap keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan komunitas agraris. Melalui pengawasan yang ketat, implementasi perjanjian tertulis, dan peningkatan literasi keuangan berbasis Syariah, praktik gadai dapat diarahkan kembali untuk mempromosikan pembangunan ekonomi yang adil dan berkelanjutan di masyarakat agraris. Penelitian ini berkontribusi pada pembahasan mengenai hukum gadai di Indonesia dan memberikan wawasan kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan keberlanjutan di komunitas Islam pedesaan.
Full text article
References
Abdul Gafuranshori. Gadai Syari’ah Di Indonesia,. (Yogyakarta: GadjahMada University Press, 2011), 2011.
Abdurrahman, Landy Trisna, Ulinnuha Saifullah, Ishlahu Darussalam, and Sitta A’la Arkham. “SDGs and Islamic Studies: Fiqh Muamalat, Sustainable Development, and Maqashid Asy-Syari’ah.” Az-Zarqa’: Jurnal Hukum Bisnis Islam 14, no. 2 (September 22, 2022): 175. https://doi.org/10.14421/azzarqa.v14i2.2583.
Adrian Sutedi. Hukum Gadai Syariah. (Bandung: Alfabeta, 2011), 2011.
Agus Salim. “‘Pemanfaatan Barang Gadai Menurut Hukum Islam’,.” Jurnal Ushuluddin XVIII, no. 2 (2012): 161.
Ahmad Azhar Basyir. Asas- AsasHukum Muamalat (Hukum Perdata Islam). (Yogyakarta: UII Press,2000), 2000.
———. Hukum Islam Tentang Riba, Hutang-Piutang Dan Gadai. (Bandung: Al-Ma’arif, 1983.
Ahmad Subagyo. Kamus Istilah Ekonomi Islam. (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2009), 2009.
Alsmadi, Ayman Abdalmajeed, Najed Aalrawashdeh, Anwar Al-Gasaymeh, Amer Moh’d Al_hazimeh, and Loai Alhawamdeh. “Adoption of Islamic Fintech in Lending Services through Prediction of Behavioural Intention.” Kybernetes, February 28, 2023. https://doi.org/10.1108/K-10-2022-1362.
Atikah, Ika, and Maimunah Maimunah. “PERLINDUNGAN NASABAH EKONOMI SYARIAH MELALUI TRANSAKSI GADAI DALAM PERSPEKTIF FIQH MUAMALAH.” Hukum Islam 21, no. 2 (January 17, 2022): 236. https://doi.org/10.24014/jhi.v21i2.10774.
Awwalun, Assabikunal, and M Mas’al. “Pawn Law In Perspective 4 Madzhab And Its Application In Shari’a Pawnshops.” Journal of Social Science (JoSS) 2, no. 2 (March 5, 2023): 309–14. https://doi.org/10.57185/joss.v2i2.55.
Bachev, Hrabrin. Governance of Agrarian Sustainability. Agriculture Issues and Policies. New York: Nova Science Publishers, 2010.
Bachrul Ulum and Silvi Ivana Ramadhani. “Akad Sewa Menyewa Lahan Sawah Dengan Sistem Rendeman Persepektif Hukum Ekonomi Syariah (Studi Kasus Di Dusun Potok Barat Desa Sukowono Jember).” Tabsyir: Jurnal Dakwah Dan Sosial Humaniora 2, no. 2 (November 15, 2023): 67–77. https://doi.org/10.59059/tabsyir.v2i2.638.
BPS Kab. Bima, Tim Penyusun. “Kecamatan Lambu dalam Angka.” Badan Pusat Statistik Kabupaten Bima, 2023.
Hermawan, Bagus. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penggunaan Barang Gadai Di Ikhsan Rent Krapyak Kulon Panggungharjo, Sewon, Bantul.” Az-Zarqa’: Jurnal Hukum Bisnis Islam 7, no. 2 (December 2015): 181–200. https://doi.org/10.14421/azzarqa.v7i2.1500.
H.R Bukhari. Kitab. H.R Bukhari. Kitab “Arhn”, Bab “Ar-Ahnu Markubun Wa Mahlubun”. (Jakarta: Cakrawala Publishing, 2009), 2009.
Interview with H. Abubakar, Tokoh Agama, Bima, Februari 2, 2020.
Interview with St. Rahmah, Pelaku Gadai, Bima, Februari 5, 2020.
Interview with H. Usman, Pelaku Gadai, Bima, Februari 5, 2020.
Interview with Nurlaelah, Penerima Gadai, Bima, Februari 5, 2020.
Interview with M. Saleh, Penerima Gadai, Bima, Februari 5, 2020.
Interview with Arsyad, Tokoh Masyarakat, Bima, Februari 5, 2020.
Interview with Edi Junior, Kepala Rato Village, Bima, Februari 5, 2020.
Interview with H. Jaidin, Tokoh Adat, Bima, Februari 5, 2020.
Kamal Muchtar. Ushul Fiqh,Jilid 1,. (Yogyakarta: PT Dana Bhakti, 1995), 1995.
Kamali, Mohammad Hashim. “Islam and Sustainable Development.” ICR Journal 7, no. 1 (January 15, 2016): 8–26. https://doi.org/10.52282/icr.v7i1.281.
Karnawijaya, Ning. “Optimization Of The Government’s Role In Supporting The Socialization Strategy Of Sharia Pawn Products.” IKONOMIKA 4, no. 1 (March 16, 2019): 1–12. https://doi.org/10.24042/febi.v4i1.3162.
Lina Nur Oktavia Dkk. “Praktek Pagang Gadai Di Negari Bukit Batabiung Di Tinjau Dari Hukum Islam Dan Hukum Adat.” Jurnal Hukum Dan Hukum Islam 11, no. 1 (2024): 334.
Masjfuk Zuhdi. Masail Fiqhiyah. Cet. Ke-2. ( Jakarta : Haji Masagung, 1994), 1994.
Munib, Munib, Rafik Patrajaya, Reza Noor Ihsan, and Muhammad Amin. “Conservation Environmental Sustainability in The Perspective of Islamic Legal Philosophy.” Samarah: Jurnal Hukum Keluarga Dan Hukum Islam 6, no. 2 (October 3, 2022): 556. https://doi.org/10.22373/sjhk.v6i2.12411.
Mustapha, Shettima, and Babagana Umar. “Islamic Law: A Model for Sustainable Development.” South Asian Research Journal of Humanities and Social Sciences 01, no. 02 (August 30, 2019): 152–59. https://doi.org/10.36346/sarjhss.2019.v01i02.023.
Nazar Bakri. Fiqh Dan Ushul Fiqh,. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), 2003.
Nazar Bakry. Problematika Pelaksanaan Fiqih Islam. Cet. Ke-1. (Jakarta : Pt Raja Grafindo Persada, 1994), 1994.
Nurrohim, Ahmad Hujaj, Landy Trisna Abdurrahman, and Khairul Imam. “Usury in Online Loans and Pay Later: From Historical Perspective to Its Contextualization on Modern Practice.” Az-Zarqa’: Jurnal Hukum Bisnis Islam 15, no. 2 (December 28, 2023): 283–306. https://doi.org/10.14421/azzarqa.v15i2.3303.
Nurul Hak. Ekonomi Islam Dalam Bisnis Syariah, Cet. Ke-1. ( Yogyakarta: Teras, 2011), 2011.
Putriana, Vima Tista. “Examining a Distinctive Loan Contract ‘Pagang Gadai’ Practiced in a Muslim Society: An Islamic Finance Perspective.” Journal of Islamic Accounting and Business Research, May 29, 2024. https://doi.org/10.1108/JIABR-10-2023-0341.
Rahmat Syafie’i. “Konsep Gadai Dalam Islam : Antara Nilai Sosial Dan Nilai Komersial.” Cet Ke-2. (Jakarta: Lsik, 1997), hlm. 59, 1997.
Rahmat Syafie’i. “Konsep Gadai Dalam Islam : Antara Nilai Sosial Dan Nilai Komersial.” (Jakarta: LSIK, 1997), 1997.
Saleha, St., Nurfiah Anwar, and Andi Zulfikar Darussalam. “Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Praktik Painrang Berasa (Peminjaman Beras) Di Desa Bontolempangang Kabupaten Gowa.” AHKAM 3, no. 2 (March 30, 2024): 432–51. https://doi.org/10.58578/ahkam.v3i2.2848.
Satar, Muhammad, and La Ode Ismail Ahmad. “Pawn (RAHN) In The Perspective Of The Hadith Of The Prophet Muhammad SAW.” Economos : Jurnal Ekonomi Dan Bisnis 5, no. 2 (August 29, 2022): 114–18. https://doi.org/10.31850/economos.v5i2.1806.
Sayyid Sabiq. Fikih As-Sunah Jilid 12. ( Bandung: Almaarif,2009), 2009.
Shabana, Ayman. Custom in Islamic Law and Legal Theory. New York: Palgrave Macmillan US, 2010. https://doi.org/10.1057/9780230117341.
Sofiniyah Ghufron. Mengatasi Masalah Dengan Pegadaian Syariah. Cet Ke-1. ( Jakarta : Renaisan, 2005), 2005.
Subekti, Rahayu, and Purwono Sungkowo Raharjo. “ACTUALIZATION OF PAWN OF AGRICULTURAL LAND TO ENSURE JUSTICE IN ACHIEVING FOOD SECURITY.” Journal of Legal, Ethical and Regulatory Issues 24, no. 3 (2021): 1–7.
Sulfan Wandi, Sulfan Wandi. “Eksistensi ˜Urf Dan Adat Kebiasaan Sebagai Dalil Fiqh.” SAMARAH: Jurnal Hukum Keluarga Dan Hukum Islam 2, no. 1 (May 5, 2018): 181. https://doi.org/10.22373/sjhk.v2i1.3111.
Tongat, and Isdian Anggraeny. “Exploring Pawn and Its Legal Practices in Indonesia: A Study of Challenges and Solution.” Journal of Law, Policy and Globalization 73 (2018): 134–38.
Wahyudi, Wahyudi and Mariana Mariana. “Menggadaikan Kembali Tanah Gadai.” Jurnal Tahqiqa : Jurnal Ilmiah Pemikiran Hukum Islam 18, no. 2 (July 30, 2024): 88–97. https://doi.org/10.61393/tahqiqa.v18i2.228.
Yanti, Erna, Dan M. H. Harun. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Gadai Tanah Di Kecamatan Tawangmangu. Diss. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016, 2016.
Yurtseven, Muhammet, Kamola Bayram, and Tawfik Azrak. “Islamic Finance System as a Catalyst for Sustainability in the Economy.” In Islamic Finance and Sustainable Development, edited by M. Kabir Hassan, Mehmet Saraç, and Ashraf Khan, 285–303. Cham: Springer International Publishing, 2021. https://doi.org/10.1007/978-3-030-76016-8_12.
Zaharullah, Zaharullah. “TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP MEKANISME PELAKSANAAN RAHN PADA PT PEGADAIAN SYARIAH MEUREUDU PIDIE JAYA.” HEI EMA : Jurnal Riset Hukum, Ekonomi Islam, Ekonomi, Manajemen Dan Akuntansi 3, no. 1 (January 15, 2024): 31–46. https://doi.org/10.61393/heiema.v3i1.196.
Zainudin Ali. Hukum Gadai Syariah. (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), 2008.
Zainuri Zainuri, Rizal Maulana, and Ali Aminullah. “Praktik Kerjasama Pertanian Sawah Dalam Perspektif Hukum Islam Di Desa Mekarjaya Kecamatan Gantar Kabupaten Indramayu.” Jurnal Manajemen Dan Pendidikan Agama Islam 2, no. 1 (January 23, 2024): 117–27. https://doi.org/10.61132/jmpai.v2i1.66.
Zhan, Min, Steven G. Anderson, and Jeff Scott. “Financial Knowledge of the Low-Income Population: Effects of a Financial Education Program.” The Journal of Sociology & Social Welfare 33, no. 1 (March 1, 2006). https://doi.org/10.15453/0191-5096.3135.
Zuhri dan Ahmad Qarib. Ilmu Ushul Fiqih, Cet Ke-1. (semarang: Dina Utama Semarang, 1994), 1994.
Authors
Copyright (c) 2024 Nurfaidatul Jannah, Putri Rahyu, Suci Mulyati, Hana Putri Aisya

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.