Asketisme Dalam Pendidikan Tinggi: Upaya Mahasiswa Mengatasi Budaya Post-Truth Di Era 5.0

Authors

  • Doni Pratama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
  • Choirul Muna UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
  • Gokhan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Abstract

Pada era 5.0 yang ditandai dengan hadirnya budaya Post-Truth, pemikiran mahasiswa cenderung mengutamakan persepsi rasional dan empiris. Sehingga dapat berimplikasi pada mereduksi intuisi yang murni pemberian Tuhan. Akan tetapi, hakikatnya manusia tidak bisa lepas dari pusat eksistensi atau tuhan. penelitian ini berusaha mengungkap fakta-fakta yang berkembang terkait konsep Asketisme yang ditawarkan sebagai nilai bagi mahasiswa untuk menghadapi budaya Post-Truth. Selain itu, penulis berusaha memformulasikan konsepsi Asketisme sebagai alternatif solusi terkait eksistensi mahasiswa yang berada pada jembatan antara dunia Pendidikan dan dunia kerja. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis eksploratif yang bersifat kualitatif-deskriptif dan bercorak pure research. Melihat pada realitas saat ini, maka perlu adanya integrasi dan interkoneksi antara pemikiran beberapa akademisi kontemporer dengan pembacaan beberapa pemikir Islam. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa asketisme modern memerlukan integrasi pilar pendidikan, Mental Building, dan Zero Mind Process. Implikasi dari  tiga hal yang telah tertuang adalah dapat meminimalisir tindakan yang kurang bermanfaat dan juga dapat menjaga keseimbangan antara hubungan mahasiswa sebagai manusia dengan Tuhan, serta mewujudkan peran mahasiswa sebagai agent of change terhadap lingkungan sekitar.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alfadhil, D. M., Anugrah, A., & Hasbar, M. H. A. (2021). Budaya Westernisasi Terhadap Masyarakat. Jurnal Sosial Politika, 2(2).

Creswell, J. (2020). Second Edition Qualitative Inquiry& Research Design Choosing Among Five Approaches. In Design: Choosing Among Five Approaches (Vol. 3, Issue June).

Fadli, M. R. (2021). Hubungan Filsafat Dengan Ilmu Pengetahuan dan Relevansinya di Era Revolusi Industri 4.0 (Society 5.0). Jurnal Filsafat, 31(1), 130–161. https://doi.org/10.22146/jf.42521

Hakim, M. L. (2021). Agama dan Perubahan Sosial.

Herianti. (2018). Dekonstruksi Pemikiran Sufistik Jalaluddin Rakhmat (Studi atas Pemikiran Sufistik pada Era Transformasi Sosial).

Huda, M. N. (2016). Dale Cannon dan Gagasan Tentang Agama. Citra Ilmu, xii.

Ilham, M. (2014). Konsep Zuhud Dalam Pemikiran Tasawuf Hamka. 1–152.

Imron, A. (2018). Tasawuf dan Problem Psikologi Modern. Jurnal Pemikiran Keislaman, 29(1), 23–35. https://doi.org/10.33367/tribakti.v29i1.561

Maharani. (2017). Urgensi Tasawuf Pada Masyarakat Modern Di Desa Talang Jembatan Kecamatan Abung Kunang Lampung Utara. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Mannan, A. (2018). Esensi Tasawuf Akhlaki Di Era Modernisasi. Aqidah-Ta : Jurnal Ilmu Aqidah, 4(1). https://doi.org/10.24252/aqidahta.v4i1.5172

Muslihah, T. (2016). Zuhud Menurut fathullah Gulen. In Walisongo Institutional Repository (Vol. 106, Issue 1).

Ni’am, I. A. (2019). Peran Pesantren pada Era Post Truth Bagi Remaja Generasi Z dalam Menanamkan Karakter Kejujuran. Prosiding Seminar Nasional 2019 “ Selamat Datang Era Post Truth : Apa Dan Bagaimana ?,” 100–111.

Nurkhalis. (2014). Postifikasi Asketisme dalam Islam dengan Pendekekatan Paradigma Klasik dan Modern. Substantia, 16(2), 217–228.

Okezone, T. (2021). Ketika Ayah Korban Pencabulan Guru Pesantren Disodorkan Bayi, Dunia seperti Kiamat. Okezone.Com.

Purnamasari, E. (2019). Psikoterapi dan Tasawuf Dalam Mengatasi Krisis Manusia Modern. El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Tafsir Hadis, 8(2), 89–102.

Putra, A. E. (2013). Tasawuf Sebagai Terapi Atas Problem Spiritual Masyarakat Modern. Al-Adyan, 8(1), 45–57.

Rahayu, E. S. (2019). Bertasawuf di Era Modern : Tasawuf sebagai Psikoterapi. Jurnal Emanasi, Jurnal Ilmu Keislaman Dan Sosial, 2(2).

Razy, M. R. O. A., & Zakaria, M. M. (2021). Truth dan Post Truth Dewasa Ini. XV, 19–35.

Reza, I. (2014). “Dekonstruksi Kebenaran” Kritik Terhadap Pandangan Tokoh Dalam Perspektif Psikologi Agama. Jurnal Ilmu Agama UIN Raden Fatah, 15(1), 1–19.

Rudyansjah, T. (2012). Antropologi agama: Wacana-Wacana Mutakhir dalam Kajian Religi dan Budaya. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Salistia, F., Junaedi, D., Arsyad, M. R., & Romli, M. (2021). Analisis Perilaku Keagamaan Masyarakat Bogor di Era Pandemi. Dawatuna : Journal of Communication and Islamic Broadcasting, 1, 16–35. https://doi.org/10.47476/dawatuna.vii1.474

Santosa, N. E. T. I. (2015). Fenomena Pemikiran Islam.

Shadiq, A. J. (2019). Sikap Asketis dalam Filsafat Stoisisme dan Tasawwuf (Studi Komparatif Konsep Apatheia Dengan Zuhud). In Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sutoyo. (2015). Tasawuf Hamka dan Rekonstruksi Spiritualitas Manusia Modern. ISLAMICA : Jurnal Studi Keislaman, 10(1), 10–17. https://doi.org/10.1145/3132847.3132886

Suwardana, H. (2018). Revolusi Industri 4.0 Berbasis Revolusi Mental. Jurnal Ilmiah Teknik Dan Manajemen Industri, 1(1), 102.

Syaiful, H. (2015). Asketisme Dalam Islam Perspektif Psikologi Agama. Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama, 10(2), 202–215.

Tambak, S. (2014). Pendidikan Agama Islam: Konsep Metode Pembelajaran PAI.

Yulianto, R. (2014). Tasawuf Transformatif sebagai Solusi Problematika Manusia Modern dalam Perspektif Pemikiran Tasawuf Muhammad Zuhri. Teosofi: Jurnal Tasawuf Dan Pemikiran Islam, 4(564), 1–73.

Downloads

Published

2024-06-30